568 Tuhan Berharap Umat Manusia Dapat Terus Hidup
I
Tuhan membenci umat manusia karena mereka memusuhi-Nya, tetapi di dalam hati-Nya, kepedulian, perhatian dan belas kasih-Nya bagi umat manusia tetap tak berubah. Bahkan ketika Ia menghancurkan umat manusia, hati-Nya tetap tidak berubah. Ketika umat manusia penuh dengan k'rusakan dan pemberontakan terhadap Tuhan hingga tingkat yang sangat parah, Tuhan harus menghancurkan umat manusia ini, oleh karena watak dan esensi-Nya, dan sesuai dengan prinsip-prinsip-Nya. Namun, karena esensi Tuhan, Ia tetap mengasihani umat manusia, dan bahkan mau gunakan berbagai cara 'tuk tebus manusia sehingga m'reka bisa terus hidup.
II
Sebaliknya, manusia melawan Tuhan, terus memberontak terhadap Tuhan, dan menolak untuk menerima keselamatan dari Tuhan; artinya, menolak 'tuk menerima niat baik-Nya. Bagaimanapun Tuhan memanggil dan mengingatkan m'reka, membekali, menolong, atau menoleransi m'reka, manusia tak memahami atau menghargainya, mereka juga tidak memperhatikannya. Dalam kepedihan hati-Nya, Tuhan tetap tidak lupa memb'rikan toleransi-Nya yang maksimal kepada manusia, menunggu manusia 'tuk berbalik. Setelah Ia mencapai batas-Nya, Ia melakukan apa yang harus dilakukan-Nya tanpa ragu-ragu. Dengan kata lain, ada jangka waktu dan proses tertentu dari saat Tuhan berencana menghancurkan umat manusia sampai dimulainya pekerjaan-Nya 'tuk menghancurkan umat manusia. Proses ini ada dengan tujuan 'tuk memungkinkan manusia 'tuk berbalik dan ini merupakan kesempatan terakhir yang Tuhan b'rikan kepada manusia.
Dikutip dari Firman, Jilid 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Pekerjaan Tuhan, Watak Tuhan, dan Tuhan itu Sendiri I"