Cara Mengejar Kebenaran (15)

Terakhir kali, kita mempersekutukan tiga perwujudan spesifik penyimpangan dalam diri mereka yang bereinkarnasi dari para setan: kemesuman, provokasi seksual, dan percabulan—yaitu, perwujudan menyimpang yang orang perlihatkan yang ada kaitannya dengan hasrat seksual. Masalah utama orang-orang semacam itu adalah bahwa sikap mereka terhadap hasrat seksual sangatlah tidak bermoral; mereka melampaui batas hati nurani dan nalar kemanusiaan yang normal, dan mereka tidak menahan diri atau tidak mengendalikan hasrat seksual mereka dalam keadaan apa pun, melainkan mengumbarnya dengan bebas. Ada juga sebagian orang yang terlebih lagi sangat tidak bermoral; dengan kata lain, di atas landasan bahwa mereka tidak bermoral, mereka makin menjadi-jadi dalam sikap mereka yang tidak bermoral tersebut. Beberapa dari mereka bahkan mencari dan merencanakan segala macam peluang untuk memuaskan hasrat seksual mereka sambil memberitakan Injil. Mereka secara khusus memberitakan Injil kepada lawan jenis, dan begitu menemukan sasaran yang sesuai, mereka melancarkan serangan, menggunakan berbagai metode dan cara untuk memikat pihak lain agar terpancing, bahkan menggunakan tipu muslihat tercela untuk mencapai tujuan mereka. Saat memberitakan Injil, orang-orang ini tidak hanya berperilaku seperti ini, tetapi juga melakukan hal yang benar-benar membawa penghinaan terhadap nama Tuhan. Mereka bukan hanya memiliki pemikiran yang penuh nafsu, tetapi juga memanfaatkan kesempatan memberitakan Injil sebagai dalih untuk memuaskan hasrat seksual mereka. Selain itu, mereka melakukan kesalahan yang sama berulang kali, melakukan hal yang sama kepada orang-orang dari berbagai usia dan dalam berbagai situasi. Katakan kepada-Ku, ketika orang-orang semacam itu ditemukan, bagaimana mereka harus ditangani? Bolehkah mereka dibiarkan terus melaksanakan tugas memberitakan Injil, atau haruskah mereka dikeluarkan dan dihentikan dari pelaksanaan tugas tersebut? (Mereka harus dikeluarkan.) Sayangkah mengeluarkan mereka? Bagaimana jika mereka mampu mendapatkan seseorang? (Jika mereka tetap di sana dan dibiarkan terus memberitakan Injil, akibatnya akan jauh lebih parah. Begitu mereka melakukan percabulan, itu akan membawa penghinaan terhadap nama Tuhan.) Katakan kepada-Ku, dapatkah orang-orang semacam itu yang pikirannya terus-menerus disibukkan dengan hasrat seksual mendapatkan orang-orang ketika mereka memberitakan Injil? (Tidak.) Sekalipun mereka sesekali mendapatkan sedikit orang melalui pemberitaan Injil, mereka juga mampu melakukan hal-hal yang membawa penghinaan terhadap nama Tuhan. Bukankah memakai orang-orang semacam itu lebih banyak kerugiannya daripada keuntungannya? (Ya.) Jadi, masih sayangkah untuk mengeluarkan mereka? (Tidak.) Dapatkah orang semacam ini berubah? Apakah masalah mereka mudah diatasi? (Tidak. Ini adalah masalah dengan esensi natur mereka; hal tersebut tidak dapat diubah.) Orang yang dipenuhi hawa nafsu bukanlah manusia; ada setan yang berdiam dalam diri mereka, menggunakan daging mereka untuk mengatakan apa yang ingin dikatakannya dan melakukan apa yang ingin dilakukannya. Jika orang lain menggunakan nasihat dan peringatan yang sesuai dengan hati nurani dan nalar, dapatkah hal-hal ini mengubah esensi natur mereka? (Tidak.) Lalu dapatkah masalah mereka ini diselesaikan dengan mempersekutukan kebenaran untuk membantu mereka? (Tidak.) Sekalipun mereka dipangkas, seseorang ditugaskan untuk mengawasi mereka, atau mereka dipindahkan ke lingkungan lain sehingga tidak ada kesempatan bagi mereka untuk memuaskan hasrat seksual mereka, dapatkah natur Iblis dalam diri mereka dibereskan? (Tidak.) Dalam apa pun yang dilakukan oleh orang-orang yang bereinkarnasi dari setan, mereka tidak memiliki kemanusiaan. Hal ini ditentukan oleh esensi natur mereka. Oleh karena itu, dengan cara apa pun engkau mempersekutukan kebenaran untuk menasihati atau membantu mereka, itu tidak dapat menyelesaikan masalah esensi natur mereka. Di satu sisi, ini karena esensi natur para setan adalah mereka membenci kebenaran dan tidak dapat menerima kebenaran sedikit pun. Di sisi lain, mereka yang bereinkarnasi dari setan tidak memiliki hati nurani dan nalar, dan mereka tidak memiliki sedikit pun kesadaran akan kejahatan yang mereka lakukan dan tidak pernah merasa malu, menyesal, atau sedih. Itu berarti, mereka tidak memiliki rasa segan atau rasa malu yang seharusnya orang normal miliki. Mereka tidak memahami moralitas dan etika manusia, ataupun martabat dan rasa malu yang seharusnya orang miliki dalam cara mereka berperilaku. Mereka tidak memahami semua hal ini. Sekalipun mereka mampu mengemukakan beberapa doktrin yang terdengar menyenangkan, itu tidak membuktikan bahwa mereka memiliki kemanusiaan yang normal; mereka hanyalah orang-orang yang munafik dan penuh tipu daya. Oleh karena itu, kebenaran apa pun yang dipersekutukan kepada orang-orang semacam itu, esensi natur mereka tidak dapat diubah. Dengan demikian, hanya ada satu solusi: Jangan memakai orang-orang semacam itu untuk bertugas. Keluarkan mereka. Ini menyelesaikan masalahnya. Ada orang-orang yang berkata, "Jika mereka disingkirkan dan dikeluarkan, dan mereka tidak lagi menuruti hasrat seksual mereka serta tidak mengganggu pekerjaan di dalam rumah Tuhan, bukankah mereka akan tetap merugikan orang-orang jika mereka melakukan hal-hal tersebut di antara orang-orang tidak percaya? Bukankah mereka seharusnya tetap tinggal di rumah Tuhan, dengan seseorang yang ditugaskan untuk mengawasi mereka, demi mencegah mereka merugikan orang-orang di tengah masyarakat?" Apakah pernyataan ini benar? (Salah.) Mengapa salah? (Membiarkan mereka tetap tinggal di rumah Tuhan merugikan saudara-saudari, mengganggu pekerjaan gereja, dan mengacaukan pekerjaan Tuhan. Ini tidak pantas. Biarkan mereka kembali ke dunia. Ada begitu banyak setan dan Iblis di dunia, dan apa pun gangguan yang mereka timbulkan, itu tidak dapat dianggap merugikan para setan. Karena mereka semua adalah setan, apa yang mereka lakukan tidak dapat dianggap merugikan.) Bukankah pandangan ini sesuai dengan kenyataan? (Ya.) Pandangan ini benar. Mereka yang menuruti hasrat seksual adalah para setan, dan mereka tidak boleh dibiarkan tinggal di rumah Tuhan untuk merugikan saudara-saudari. Apa pun yang mereka lakukan di tengah masyarakat, itu tidak ada hubungannya dengan rumah Tuhan, karena mereka yang tidak percaya kepada Tuhan tidak memiliki kemanusiaan dan semuanya adalah para setan. Dengan cara apa pun para setan saling bertarung, itu tidak akan mengganggu pekerjaan rumah Tuhan. Mereka semua adalah dari Iblis, dan dari sejak awal mereka sudah bersekongkol dengan Iblis. Mereka telah saling bertarung dan saling menyakiti selama ribuan tahun. Apa urusannya hal itu dengan kita? Mereka saling menyakiti, dan itu adalah sesuatu yang mereka lakukan dengan sukarela. Mereka semua sama-sama jahat; orang-orang yang berkumpul dengan sejenis mereka. Singkatnya, rumah Tuhan tidak menginginkan orang-orang semacam ini. Karena orang-orang yang adalah para setan tidak melaksanakan tugas yang semestinya dan tidak berhati nurani atau tidak bernalar, di mana pun mereka berada, mereka hanya menimbulkan gangguan, dan hanya menyabotase dan merusak. Mereka tidak dapat melakukan apa pun yang bermanfaat bagi orang lain. Mereka hanya dapat merugikan orang lain. Sekalipun mereka mampu melakukan sedikit pelayanan, kerugian yang mereka timbulkan lebih besar daripada hal ini. Orang-orang semacam itu mungkin terlihat berperilaku cukup baik dan tampaknya tidak melakukan hal buruk apa pun, tetapi begitu ada kesempatan, mereka mampu melakukan hal-hal yang sangat buruk. Oleh karena itu, orang-orang semacam itu harus segera ditangani dengan mengeluarkan mereka. Meskipun mereka mungkin melakukan sedikit pelayanan dan melakukan beberapa hal yang benar, itu tidak berarti mereka telah benar-benar bertobat, dan terlebih lagi, itu tidak berarti esensi natur mereka telah berubah. Seperti apa pun kondisi mereka saat ini, orang tidak boleh tertipu oleh penampilan palsu mereka, apalagi memercayai mereka atau meyakini bahwa mereka mampu melakukan pekerjaan apa pun. Karena esensi natur mereka adalah esensi natur setan, di mana pun mereka menjalani kehidupan bergereja, mereka adalah bom waktu yang sedang berdetak dan menjadi ancaman bagi semua orang. Sekalipun untuk sementara waktu mereka menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal buruk, setiap perkataan dan tindakan mereka, serta setiap gerakan mereka akan tetap mengganggu suasana hati dan emosimu, bahkan mungkin menggoyahkan pandanganmu. Inilah akibatnya jika setan berada di dekatmu. Misalnya, katakanlah engkau baru-baru ini berada dalam keadaan yang buruk atau agak negatif, atau engkau telah mendengar propaganda negatif dan rumor tak berdasar, yang telah menyebabkanmu mengembangkan gagasan tentang Tuhan. Jika ada seorang setan di dekatmu, engkau mungkin terus mengalami mimpi buruk saat tidur. Bahkan bisa saja setelah engkau bercakap-cakap dengannya, keadaanmu bukan saja tidak menjadi positif dan terangkat, tetapi engkau juga merasa makin murung dan gelap di dalam rohmu. Makin engkau dekat dengannya, makin engkau tidak dapat merasakan kehadiran Tuhan. Makin lama engkau berhubungan dengannya, makin hatimu menjauh dari Tuhan, makin engkau merasa percaya kepada Tuhan itu tidak berarti, dan bahkan setiap perkataan dan tindakannya akan memengaruhi pemikiranmu dan memengaruhi pandangan serta sikapmu terhadap orang, peristiwa, dan hal-hal di sekitarmu. Namun, ketika engkau berinteraksi dan bergaul dengan manusia biasa yang rusak, itu berbeda, dan engkau tidak akan mengalami reaksi negatif seperti ini. Oleh karena itu, sekalipun orang tidak dapat secara jelas merasakan bahaya yang disebabkan oleh orang-orang semacam itu yang adalah para setan saat berada di dekat mereka, bahaya yang mereka timbulkan terhadap orang lain tetap konstan, begitu pula ancaman yang mereka timbulkan. Sekalipun mereka terlihat cukup ramah terhadapmu, mereka tampaknya tidak membencimu, dan belum pernah menghakimi atau menyerangmu, selama mereka adalah para setan dan bukan manusia, perkataan, tindakan, ucapan, dan perilaku mereka akan tetap ada dampaknya terhadap dirimu. Dampak ini muncul tanpa kausadari, dan mereka yang tidak memahami kebenaran mungkin tidak menyadarinya. Oleh karena itu, jika orang-orang yang bereinkarnasi dari setan ditemukan dalam tim penginjilan, terutama orang-orang yang dengan sembarangan menuruti hawa nafsu seksual mereka, mereka harus segera ditangani dan dikeluarkan. Orang jahat tidak boleh dituruti atau ditoleransi. Orang-orang selalu berpikir bahwa di dalam tim penginjilan, ada satu orang lagi berarti ada tambahan kekuatan bagi upaya penginjilan. Ada satu orang lagi, itu dapat diterima, tetapi jika satu orang itu adalah setan, itu berarti masalah. Jika satu orang itu, sekalipun kualitasnya agak buruk dan hanya mampu melaksanakan tugas-tugas sederhana, setidaknya dia tidak akan mengganggu atau merusak pekerjaan gereja seperti yang setan lakukan. Namun berbeda jika orang itu adalah setan. Mungkin di luarnya, dia pandai berbicara dan fasih, dan berdasarkan kualitasnya, dia mungkin cakap sebagai pengawas untuk bidang pekerjaan tertentu. Namun, mengingat esensi natur dirinya, mustahil baginya untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Dia hanya akan mengacaukan segalanya, karena apa pun yang setan lakukan akan mendatangkan kekacauan, gangguan, dan kerusakan. Oleh karena itu, perbuatan jahat orang-orang semacam itu harus segera disingkapkan dan dikenali, agar umat pilihan Tuhan mampu mengidentifikasi dan mengenali perbuatan jahat para setan tersebut. Kecuali jika engkau belum menemukan atau menyadari bahwa mereka adalah para setan, dan engkau merasa mereka hanyalah orang biasa yang sesekali memperlihatkan hawa nafsu jahat—maka dapat sedikit dibenarkan untuk membiarkan mereka tetap tinggal untuk diamati lebih lanjut. Jika engkau mendapati mereka bukan hanya sesekali memperlihatkan hawa nafsu jahat, tetapi juga menikmatinya, seperti orang-orang cabul yang, di mana pun berada, memprioritaskan diri untuk mencari lawan jenis yang mereka sukai demi memuaskan hasrat seksual mereka—seperti para setan yang mencari jiwa yang dapat mereka telan, menyesatkan, menjebak, dan mencelakai orang di mana-mana—dan siapa pun yang mereka temui mengalami pelecehan, dan mereka terus-menerus meninggalkan masalah-masalah semacam itu, maka ini bukanlah perilaku manusia; ini jelas perilaku setan. Para setan harus dikeluarkan sesegera mungkin untuk mencegah masalah di masa mendatang. Setiap orang mungkin sesekali melakukan kesalahan, kehilangan kendali, dan bahkan melakukan hal-hal yang melampaui batas kemanusiaan, tetapi perilaku ini tidak bertahan lama, mereka tidak menikmatinya, dan setelah melakukan kesalahan dan pelanggaran, mereka merasa menyesal, merasa bersalah, dan malu. Ketika mereka menghadapi kembali situasi atau masalah yang sama, mereka mampu menghindari pencobaan dan memperlihatkan tanda-tanda berbalik dan bertobat. Namun para setan tidak pernah berbalik, karena mereka tidak dapat bertobat, dan mereka juga tidak bertobat. Pernahkah engkau melihat natur setan yang menentang Tuhan, menghujat Tuhan, dan menyerang Tuhan berubah? Tidak pernah. Seberapa lamanya pun Tuhan telah berdaulat dan mengelola umat manusia, dan betapa pun besar kemahakuasaan, hikmat, dan otoritas-Nya yang telah Tuhan perlihatkan, Iblis tetap menentang dan terus berteriak melawan Tuhan. Meskipun Iblis selalu menjadi musuh Tuhan yang telah dikalahkan, dia tetap saja berteriak melawan Tuhan, dan tetap menyerang dan menentang-Nya. Oleh karena itu, jika esensi natur yang orang miliki adalah setan, esensi natur mereka yang menyimpang itu, tidak pernah dapat berubah. Penyimpangan adalah diri mereka yang sebenarnya, penyimpangan adalah preferensi mereka dan juga natur mereka, sehingga mereka tidak akan berubah. Di gereja mana pun engkau melihat orang semacam ini, engkau harus secepat mungkin menyingkapkan, membedakan, dan kemudian mengeluarkan mereka. Jangan beri setan kesempatan untuk bertobat. Mengambil pendekatan ini bermanfaat bagi pekerjaan gereja dan umat pilihan Tuhan. Lalu orang macam apakah yang harus diberi kesempatan untuk bertobat? Engkau harus yakin bahwa orang tersebut adalah manusia biasa, bukan setan, dan bahwa mereka melanggar hanya karena kelemahan sementara atau dalam keadaan khusus, tetapi setelah itu mereka merasa menyesal, bahkan membenci diri sendiri dan menampar wajah mereka sendiri. Engkau harus yakin bahwa hati nurani mereka dapat berfungsi. Orang-orang semacam itu dapat diberi kesempatan untuk bertobat. Namun, para setan menuruti hasrat seksual mereka kapan pun mereka memiliki kesempatan. Ini ditentukan oleh natur mereka. Oleh karena itu, para setan tidak boleh diberi kesempatan untuk bertobat, dan mereka harus ditangani sedini mungkin, dikeluarkan, atau diusir. Inilah prinsip untuk memperlakukan orang semacam ini, dan ini adalah cara terbaik untuk menangani mereka. Apakah masalah ini sudah jelas sekarang? (Ya.)

Ada orang-orang yang tak mampu mengetahui yang sebenarnya tentang berbagai hal. Mereka melihat ada orang-orang yang sudah berusia cukup lanjut tetapi masih terus terlibat dalam permainan hasrat seksual. Dengan cara apa pun orang lain mempersekutukan kebenaran, mereka tidak menghiraukannya. Sekalipun mereka mengakui kesalahan mereka secara langsung, setelah itu mereka tetap melakukan apa pun yang mereka inginkan. Orang yang tak mampu mengetahui yang sebenarnya tentang berbagai hal menjadi bingung: "Bagaimana para setan bisa memiliki hasrat seksual yang begitu kuat? Bagaimana mereka masih bisa begitu menyimpang di usia yang selanjut itu? Orang ini adalah pelanggar yang terus-menerus dalam hal ini, secara konsisten berperilaku dengan cara seperti ini. Bagaimana mungkin mereka tidak memiliki rasa malu? Mengapa mereka tidak tahu cara mengekang diri?" Bukankah ini berarti gagal mengetahui yang sebenarnya tentang berbagai hal? Setelah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun, mereka masih tidak tahu cara memperlakukan orang berdasarkan esensi natur mereka, dan mereka juga tidak mengerti bahwa esensi natur para setan tidak pernah berubah. Bukankah ini sangat bodoh dan tidak tahu apa-apa? Iblis memang terlahir seperti itu; baik laki-laki maupun perempuan, berapa pun usia mereka, mereka adalah makhluk semacam itu. Esensi natur mereka adalah esensi natur setan. Salah satu perwujudan kemesuman, provokasi seksual, dan percabulan para setan adalah terlibat dalam permainan hasrat seksual, dan melakukannya hingga daging mereka binasa. Oleh karena itu, berapa pun usia mereka, mereka tetaplah jenis orang semacam ini dan tidak akan berubah—ini bukanlah hal yang aneh. Engkau melihat bahwa mereka sudah tidak muda, dan di luarnya mereka tidak terlihat seperti jenis orang yang terlibat dalam permainan hasrat seksual, tetapi karena setan tinggal dalam diri mereka, mereka terlibat dalam permainan hasrat seksual tanpa dibatasi oleh usia atau jenis kelamin daging mereka, maupun oleh lingkungan mereka. Hal ini belum tentu ada kaitannya dengan keluarga atau orang tua mereka; ini bukan masalah genetika, melainkan masalah dengan esensi natur dalam diri mereka. Mereka memiliki esensi natur yang menyimpang, dan itu menentukan bahwa atribut mereka adalah atribut setan. Karena esensi natur mereka telah terungkap, dan esensi natur mereka menentukan atribut mereka, bagi orang-orang semacam ini, apa pun pekerjaan yang mereka tekuni sebelumnya, berapa pun usia mereka sekarang, dan seperti apa pun kemampuan berbicara mereka atau kondisi bawaan mereka—tidak satu pun dari hal-hal ini memengaruhi atribut mereka. Jika engkau hanya melihat penampilan luar mereka, engkau akan mudah tertipu, dengan berkata: "Orang ini tampak sangat beradab dan berbudaya, serta berbicara dengan sangat elegan; tentunya dia adalah orang yang memahami kesopanan, kebenaran, integritas, dan rasa malu. Bagaimana dia bisa melakukan hal-hal jahat semacam itu? Dia tampaknya bukan jenis orang yang terlibat dalam permainan hasrat seksual!" Engkau tak mampu mengetahui yang sebenarnya tentang hal ini; engkau merasa itu agak tidak masuk akal dan agak sulit dipercaya. Betapa bodoh dirimu memiliki sudut pandang seperti ini! Setan mampu melakukan hal-hal jahat, daging apa pun yang dikenakan dirinya. Seperti apa pun penampilan luar orang ini, berapa pun usianya, atau seperti apa kepribadiannya, mereka akan melakukan apa pun yang sesuai dengan natur mereka. Hal itu tidak ada hubungannya dengan penampilan, usia, atau pendidikan mereka, juga tidak ada hubungannya dengan latar belakang agama mereka, apalagi dengan etnis mereka, dan tentu saja, juga tidak ada hubungannya dengan lingkungan keluarga mereka. Kemampuan mereka untuk melakukan hal-hal ini dan memiliki perwujudan ini ditentukan oleh esensi dan natur mereka. Oleh karena itu, di satu sisi, jangan menganggapnya aneh atau tak masuk akal; dan di sisi lain, jangan melakukan hal-hal bodoh. Jangan selalu menoleransi mereka, bersabar terhadap mereka, dan memberi mereka kesempatan untuk bertobat, ingin menyelamatkan mereka agar mereka berubah, berusaha membuat mereka mencintai kebenaran agar mereka dapat kembali ke jalur kemanusiaan yang normal. Jika engkau masih berniat untuk menolong dan menyelamatkan orang-orang yang adalah para setan ini, berarti engkau terlalu bodoh—engkau tidak memahami esensi orang semacam ini, tidak memahami prinsip-prinsip tentang cara memperlakukan mereka, tidak memahami kebenaran, dan tidak memahami maksud-maksud Tuhan. Jika engkau melihat mereka memiliki esensi natur yang menyimpang dan masih berniat menolong mereka agar bertobat, itu memperlihatkan bahwa engkau tidak memercayai firman Tuhan; engkau tidak memandang atau menilai orang, peristiwa, dan hal-hal berdasarkan firman Tuhan, dan engkau tidak benar-benar tunduk atau tidak benar-benar menerima firman Tuhan. Engkau hanya ingin memandang dan menilai berbagai orang, peristiwa, dan hal-hal berdasarkan apa yang engkau lihat dan fenomena lahiriah, dan hanya ingin bertindak berdasarkan antusiasme dan niat baikmu sendiri. Ini adalah pemikiran dan sudut pandang yang keliru, dan juga perwujudan pemberontakan. Solusi untuk menangani orang yang terlibat dalam permainan hasrat seksual semacam ini sangat sederhana: Perlakukan mereka berdasarkan esensi mereka. Selama engkau yakin bahwa mereka adalah orang semacam ini, tangani mereka dengan mengeluarkan mereka; tidak perlu memberi mereka kesempatan lagi untuk bertobat. Jangan terkekang sekalipun orang lain tidak mengerti. Esensi para setan tidak akan berubah. Di usia muda, mereka adalah makhluk semacam ini, di usia paruh baya, mereka tetap orang semacam ini, dan di usia tua—meskipun sudah selanjut itu—mereka tetaplah makhluk semacam ini; mereka tidak akan berubah. Katakan kepada-Ku, adakah pria berusia tujuh puluh atau delapan puluh tahun yang merayu gadis-gadis muda, atau wanita berusia enam puluh atau tujuh puluh tahun yang mencari pria-pria muda? (Ya.) Ada banyak hal aneh dan menyimpang seperti itu di tengah masyarakat. Apakah mereka baru mulai terlibat dalam permainan hasrat seksual setelah mereka lanjut usia? (Tidak.) Mereka seperti ini ketika muda; mereka telah menjadi makhluk semacam ini sepanjang hidup mereka. Istilah apa yang digunakan orang-orang tidak percaya untuk menggambarkan hal ini? Inilah yang mereka sebut "berpacaran dengan yang jauh lebih muda"; mereka menyebutnya berkasih-kasihan. Lihatlah betapa mereka memperhalus kata-kata mereka. Mereka menggunakan istilah atau ungkapan seperti "berkasih-kasihan", "berjiwa bebas", "tahu cara hidup", atau "mampu menembus batasan duniawi" untuk menggambarkan hal semacam ini dan orang semacam ini. Istilah dan ungkapan yang digunakan orang-orang tidak percaya untuk mendefinisikan hal-hal semacam itu sungguh menjijikkan. Mereka tidak dapat menerapkan terminologi yang tepat untuk menggolongkan hal-hal ini dari akarnya, dari esensinya, karena, di satu sisi, dunia orang tidak percaya dan umat manusia ini sendiri menyimpang, dan di sisi lain, tak seorang pun dapat sepenuhnya memahami akar masalah tersebut. Oleh karena itu, sudut pandang mereka dalam mendefinisikan hal-hal ini sangat dangkal, sekaligus sangat tak masuk akal dan jahat; itu terpisah dari esensi hal-hal ini.

Setelah mempersekutukan perwujudan penyimpangan berupa kemesuman, percabulan, dan provokasi seksual dalam diri orang-orang yang bereinkarnasi dari para setan, mari kita bersekutu tentang perwujudan penyimpangan lainnya—keganjilan. Kata "ganjil" mencakup banyak makna, yang tentunya ada beberapa kaitannya dengan perwujudan keganjilan yang spesifik. Selain ganjil, ada juga perwujudan seperti supernatural, ekstrem, dan abnormal; semua ini merupakan perwujudan menyimpang yang diperlihatkan orang-orang yang adalah para Iblis dan setan. Aspek-aspek ini—ganjil, supernatural, ekstrem, dan abnormal—adalah hal-hal yang orang lihat dalam kehidupan sehari-hari atau dalam interaksi mereka dengan orang lain dari waktu ke waktu. Mari kita mulai dengan kasus yang paling parah, lalu membahas kasus yang keparahannya sedang. Bagaimanapun juga, seperti apa pun perwujudannya, semuanya itu ada kaitannya dengan esensi natur dari penyimpangan. Situasi yang paling parah adalah sering berbahasa roh. Ini terutama dilakukan selama berdoa di pertemuan, di mana mereka mungkin berbicara dalam bahasa-bahasa ganjil yang bukan bahasa kelompok etnis mana pun dan tak seorang pun dapat memahaminya. Ketika ini terjadi, bukan lagi orang itu sendiri yang berbicara, melainkan orang tersebut sedang didominasi oleh roh lainnya. Mereka sendiri bahkan tidak tahu apa yang sedang mereka katakan; mereka belum pernah mempelajarinya, juga tak seorang pun pernah mengajari mereka, tetapi dalam situasi tertentu, mereka mengucapkannya begitu saja. Terkadang mereka berbicara dalam bahasa roh secara proaktif, terkadang secara pasif; terkadang secara sadar, terkadang tanpa menyadarinya. Bukankah ini sangat aneh? Setelah selesai berbicara, jika engkau meminta mereka untuk melakukannya lagi, mereka tidak bisa. Jika engkau bertanya kepada mereka apa yang mereka katakan, mereka juga tidak tahu. Ini adalah salah satu situasi semacam itu. Ada juga orang-orang yang sering mendengar suara-suara yang tidak dapat didengar oleh orang normal. Misalnya, mereka mungkin mendengar seseorang di dekat mereka berbicara kepada mereka, tetapi orang lain tidak dapat melihat atau mendengar siapa pun. Sebenarnya, mereka sedang bercakap-cakap dan berbicara dengan makhluk tak dikenal. Mereka berbicara dengan sangat bersemangat, dan engkau tidak dapat menyela atau menyelipkan sepatah kata pun. Selain itu, isi pembicaraan mereka melantur; kata-kata yang tidak ada kaitannya tiba-tiba keluar tanpa henti dan tanpa alasan. Sebagai penonton, menyaksikan hal ini membuatmu merasa takut dan merinding. Bukankah perwujudan seperti itu sangat ganjil? (Ya.) Orang semacam ini juga sering melihat hal-hal aneh, hal-hal yang tak terlihat oleh mata telanjang di dunia materiel. Misalnya, ada orang-orang yang melihat kerabat yang telah meninggal melambaikan tangan, tersenyum, atau mengangguk kepada mereka, atau bahkan menyapa mereka. Mereka menjadi sangat bersemangat setelah melihatnya. Bahkan ada orang-orang yang sering melihat sosok berpakaian hitam mendekati dan mengikat mereka; mereka meronta dan berseru, "Lepaskan aku! Aku tidak mau pergi! Aku tidak mau pergi ke mana pun!" Orang-orang di sekitar mereka bertanya ada apa, tetapi mereka tidak merasakan ada yang sedang berbicara kepada mereka dan terus meronta, berteriak, "Tuhan, selamatkan aku! ..." Sosok berpakaian hitam itu pergi ketakutan, dan mereka kemudian kembali normal. Setelah mereka sadar lagi, mereka bertanya kepada orang-orang di sekitar mereka apakah mereka melihat sosok-sosok berpakaian hitam tersebut. Orang normal tidak bisa melihat mereka; akan menjadi masalah serius jika mereka bisa. Namun, orang-orang ini bisa melihat dan merasakan mereka. Ada jenis situasi lainnya: Ada orang-orang yang biasanya pendiam, tidak suka bercanda atau tidak gaduh, tetapi entah bagaimana mereka tiba-tiba mulai berputar-putar di tempat, menangis, tertawa, membuat keributan, dan bermandikan keringat. Bahkan ada yang tiba-tiba merangkak di tanah seperti ular, atau ada yang berjalan seperti bebek. Tiba-tiba, manusia yang hidup berubah menjadi binatang; perilaku dan tindakan mereka menjadi persis seperti binatang, sama sekali berbeda dari manusia. Mereka memperlihatkan perwujudan ini dari waktu ke waktu. Bukankah ini ganjil? (Ya.) Bukankah perwujudan yang ganjil ini supernatural? (Ya.) Perwujudan ini sangat supernatural. Supernatural berarti abnormal, melampaui keadaan alami atau keadaan yang normal—ini disebut supernatural. Ini di luar yang biasa, berbeda dari perwujudan normal orang biasa; ini abnormal. Inilah yang disebut ganjil, supernatural, dan abnormal. Tentu saja, perwujudan-perwujudan ini tidak ada hubungannya dengan bersikap ekstrem, tetapi dinilai dari natur ganjil, supernatural, dan abnormal, perwujudan-perwujudan ini memiliki esensi yang menyimpang dan ini tidak sesuai dengan perwujudan manusia rusak berdaging yang normal. Manusia berdaging yang normal dibatasi, dikekang, dan dikendalikan oleh naluri manusia, kehendak bebas, cara berpikir yang normal, nalar, dan berbagai kemampuan manusia normal. Namun, perwujudan yang ganjil, supernatural, dan abnormal dalam diri mereka yang adalah para setan ini telah melampaui lingkup naluri manusia normal, kehendak bebas, kemampuan, cara berpikir yang normal, dan nalar yang normal. Itu berarti, mereka tidak lagi dikendalikan oleh kemanusiaan normal; mereka berada di luar kendali. Berada di luar kendali berarti bertindak secara abnormal. Orang melihat dalam diri mereka beberapa perwujudan dan penerapan yang tidak lazim yang tidak seharusnya diperlihatkan oleh orang yang normal. Ini berarti orang-orang semacam itu tidak dikendalikan oleh nalar yang normal, cara berpikir yang normal, atau kehendak bebas, tetapi dikendalikan dan didorong oleh sesuatu yang eksternal atau roh jahat tertentu, yang menyebabkan mereka melakukan hal-hal yang melampaui kemanusiaan normal, hal-hal yang tidak terselami, membingungkan, dan bahkan menyeramkan bagi orang lain. Ini disebut ganjil, supernatural, abnormal. Katakan kepada-Ku, bukankah perwujudan-perwujudan ini menyimpang? (Ya.) Perwujudan-perwujudan ganjil ini tentu saja bisa disebut menyimpang. Mereka yang bereinkarnasi dari para setan memiliki banyak perwujudan yang ganjil. Contohnya, ada orang-orang yang sering mendengar seseorang mengatakan hal-hal tak terpahami kepada mereka, tetapi yang lain tidak dapat mendengarnya. Mereka juga sering mendengar suara dalam pikiran mereka yang berbicara kepada mereka, memerintahkan mereka untuk melakukan ini atau itu. Ada yang mampu selalu melihat hal-hal yang tidak dapat dilihat atau dirasakan oleh orang normal. Mereka berkata, "Aku melihat sepasukan tentara lewat di jalan, berjumlah tiga hingga lima ratus, bahkan mungkin satu atau dua ribu orang, dengan membawa meriam dan tank—betapa hirup-pikuknya mereka!" Orang lain tidak bisa melihat hal-hal ini, tetapi mereka bisa. Kita tidak peduli apakah yang mereka lihat itu fakta atau fenomena dari alam rohani; fakta bahwa mereka dapat melihat hal-hal ini adalah hal yang sangat tidak biasa. Mengapa Kukatakan bahwa itu tidak biasa? Mengapa Kukatakan bahwa ini adalah perwujudan penyimpangan? Karena setiap indra manusia normal yang Tuhan ciptakan memiliki batas-batas tertentu dalam apa yang dapat dirasakannya, baik itu lingkungan sekitar maupun orang-orang, peristiwa, dan hal-hal di sekitarnya. Semuanya dirasakan dalam jangkauan yang dapat dicapai oleh naluri daging; baik itu apa yang dapat dilihat, didengar, dicium, atau dirasakan oleh daging, itu ada batas-batasnya. Apa yang dimaksud dengan batas-batas tersebut? Batas-batas ini berarti terbatas dalam lingkup dunia materiel. Lalu, mengapa Tuhan memberi manusia indra-indra seperti itu? Itu dimaksudkan agar apa pun yang bukan termasuk dunia materiel, baik hal positif maupun negatif dari alam spiritual, itu tidak mengganggu kehidupan manusia, tidak mengganggu satu pun dari indra manusia, dan tidak memengaruhi tatanan dan pola hidup orang di dunia materiel. Oleh karena itu, manusia yang hidup di dunia materiel ini, dan hal lain apa pun yang ada di luar dunia materiel, Tuhan tidak akan mengizinkanmu untuk melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal yang berada di luar lingkup indra dari dagingmu. Ini adalah untuk melindungi pikiran dan nalar manusia dari gangguan makhluk apa pun di luar dunia materiel, sehingga memungkinkanmu untuk hidup secara normal. Selama pikiran dan nalar yang orang miliki normal, kehendak bebas mereka akan berfungsi dengan normal, penilaian mereka akan normal, dan semua aspek kondisi bawaan manusia akan tetap dalam keadaan aslinya, tidak rusak. Apa artinya tidak rusak? Itu berarti, sistem sarafmu, indramu, kualitasmu, dan semua aspek kondisi bawaanmu yang lainnya berada dalam keadaan normal dan sehat di dalam lingkup kehidupan daging. Ketika pikiran dan nalar berada dalam keadaan normal, semua aspek dalam diri seseorang ini akan normal dan mampu mempertahankan keadaan aslinya. Jika apa yang dapat dirasakan oleh indra seseorang melampaui jangkauan yang dapat dicapai oleh daging dan tidak lagi terikat oleh batasan ini, maka akan muncul masalah dengan pikiran dan nalar mereka; mereka akan dipengaruhi, dirusak, dan diganggu oleh hal-hal dari luar dunia materiel. Kemudian akan muncul masalah dengan saraf mereka, dan pikiran mereka akan menjadi kacau. Situasi seperti apa yang akan terjadi? Mereka akan menjadi sakit mental; mereka akan menjadi gila, berbicara omong kosong, berlari ke sana kemari tanpa rasa malu, menangis, dan membuat keributan. Orang semacam ini kemudian benar-benar hancur. Apa artinya hancur? Itu berarti, ada sesuatu yang lain yang telah merasuki hati orang itu, mengganggu dan merusak pikiran serta nalar mereka, menyebabkan hati mereka tidak lagi dikendalikan oleh nalar yang normal, melainkan oleh sesuatu yang lain. Setelah hal lain itu mengendalikan seseorang, perwujudan luar itu, secara medis, adalah skizofrenia. Setelah orang menderita skizofrenia, apakah mereka masih merupakan orang yang normal? (Tidak.) Mereka bukan lagi orang yang normal, dan Tuhan tidak akan bekerja dalam diri orang-orang semacam itu. Mengerti? (Mengerti.)

Apa peran kehendak bebas, cara berpikir normal, serta hati nurani dan nalar yang Tuhan berikan kepada manusia bagi mereka? Bukankah perannya adalah untuk melindungi pikiran dan nalar manusia? (Ya.) Berperan melindungi pikiran dan nalar manusia adalah sama dengan berperan melindungi manusia; hal-hal itu memastikan keadaan mental dan nalar orang berada dalam keadaan normal, tidak diganggu oleh hal-hal di luar dunia materiel, juga tidak diganggu oleh suara atau gambaran apa pun dari luar dunia materiel. Ini memungkinkan orang untuk percaya kepada Tuhan dengan damai dan hidup dengan normal, serta menjamin keselamatan pribadi mereka. Ini adalah hal yang baik. Namun, mereka yang dipenuhi dengan perwujudan yang ganjil, supernatural, dan abnormal tidak memiliki kehendak bebas, cara berpikir yang normal, serta hati nurani dan nalar manusia normal. Kapan pun, di mana pun, mereka dapat melihat hal-hal atau pemandangan ganjil yang tidak terlihat oleh orang biasa, mendengar suara-suara yang tak terdengar oleh orang biasa, atau melakukan hal-hal yang tak dapat dilakukan orang biasa, memperlihatkan perilaku yang ganjil. Orang-orang di sekitar mereka tidak dapat memahaminya, dan tidak mampu mengetahui yang sebenarnya tentang esensi dari hal-hal tersebut. Orang semacam ini bereinkarnasi dari setan; mereka bukan bagian dari umat manusia. Bukan karena Iblis menangkap mereka di kemudian hari; melainkan, karena orang semacam ini pada esensinya adalah setan. Sederhananya, pikiran dan nalar seseorang yang adalah setan tidaklah normal sejak lahir; yang berarti kehendak bebas, cara berpikir, dan nalar mereka semuanya tidak sehat. Sekalipun mereka menerima pendidikan, mereka tidak memiliki hal-hal yang adalah kemanusiaan yang normal. Engkau melihat mereka berbicara relatif normal dalam keadaan khusus saat mereka tidak sedang mengalami episode tertentu, tetapi bukan berarti mereka adalah orang yang normal. Perwujudan ganjil yang mereka miliki ini memperlihatkan bahwa mereka bukanlah orang yang normal, bukan manusia—melainkan setan. Perwujudan mereka yang tidak biasa, supernatural, dan abnormal ini tidak dipelajari dari siapa pun, juga tidak diturunkan oleh siapa pun. Lalu, bagaimana munculnya perwujudan tersebut? Semua itu adalah bawaan; atribut orang semacam itu adalah atribut setan. Apa artinya memiliki atribut setan? Ada dua arti. Arti pertama adalah bahwa orang-orang semacam ini bereinkarnasi dari setan. Arti kedua adalah bahwa mereka terlahir tanpa memiliki roh manusia dan di kemudian hari dirasuki oleh setan. Singkatnya, esensi natur orang-orang semacam ini adalah esensi natur setan, bukan manusia. Justru karena mereka bukan manusia, maka indra dan semua aspek kondisi bawaan mereka berbeda dan tidak sama dengan kondisi bawaan orang normal. Dalam hal indra, mereka sering kali mampu merasakan hal-hal yang tidak dapat dirasakan, dilihat, atau didengar oleh orang normal. Dalam hal naluri daging, hal-hal yang mereka lakukan atau katakan, beberapa perwujudan mereka, sering membuat orang merasa bahwa hal-hal itu melebihi lingkup naluri manusia normal; itu sangat supernatural. Apa arti supernatural? Itu berarti melampaui naluri daging. Orang normal tidak dapat melampaui jangkauan yang dapat dicapai oleh naluri daging, tetapi orang-orang ini melakukannya dengan sangat mudah; mereka tidak dikendalikan atau dibatasi oleh naluri daging, jadi wajar jika mereka sering memperlihatkan perilaku atau penerapan yang ganjil, supernatural, dan abnormal. Apakah kini engkau memahami esensi dari orang-orang semacam ini? (Ya.) Apakah engkau semua iri pada orang-orang semacam ini? (Tidak.) Apakah iri pada mereka adalah hal yang baik? (Tidak.) Ada orang-orang yang berkata, "Lihat, mereka mampu berbahasa roh selama berdoa; kita tidak bisa memahami atau mengucapkannya. Mereka mengenal beberapa bahasa tanpa mempelajarinya. Mereka tidak pernah sakit, tidak merasa lapar setelah berhari-hari tanpa makan, dan tidak merasa lelah setelah berhari-hari tanpa tidur." Yang lain berkata, "Orang ini berkemampuan; dia mampu melihat masa lalu dan meramal masa depan, tahu segalanya mulai dari astronomi hingga geografi, mampu membaca nasib orang dari wajah mereka, dan mampu meramal. Seperti apa pun penampilan seseorang, dia tahu nasib mereka dengan sekilas memandangnya. Dia benar-benar master! Di malam hari, engkau melihatnya tidur, tetapi sebenarnya, dia pergi ke dunia orang mati untuk bekerja sebagai pelayan." Ada orang-orang yang iri pada orang semacam ini karena kemampuan mereka. Bukankah iri pada orang-orang semacam itu berarti bodoh? (Ya.) Pernahkah engkau semua iri kepada orang-orang supernatural yang memiliki kekuatan istimewa ini, dan berkata, "Aku tidak punya kekuatan istimewa. Seandainya aku tahu sedikit ilmu sihir; jika cuaca panas dan aku ingin es krim, hanya dengan lambaian tanganku aku bisa membuat es krim batangan—cokelat, stroberi, apa pun rasa yang kuinginkan"? Pernahkah engkau semua memiliki pemikiran semacam itu? Setiap orang memiliki pemikiran yang kekanak-kanakan; ketika orang menyadari dengan jelas bahwa pemikiran ini salah, mereka secara alami mampu melepaskannya. Tuhan hanya ingin orang-orang normal mengalami kehidupan, merasakan kehidupan, mengalami suka duka kehidupan, berbagai kesulitan dan frustrasi dalam kehidupan, dan selama proses mengalaminya, mereka menyadari kedaulatan Tuhan, mengenali berbagai sikap makhluk ciptaan yang salah terhadap Sang Pencipta, dan kemudian kembali ke jalan yang benar, mencapai penyembahan kepada Tuhan dan ketundukan pada kedaulatan dan pengaturan Tuhan. Ketika orang memiliki pengalaman hidup seperti ini, mereka akan mulai menyadari fakta bahwa Sang Pencipta berdaulat atas takdir manusia, lalu mengakui, meyakini, dan tunduk pada kenyataan bahwa Sang Pencipta berdaulat atas takdir manusia. Setelah itu, mereka mampu kembali ke jalan yang benar dan menjadi makhluk ciptaan yang semestinya. Jangan hidup berdasarkan pemikiran yang tidak realistis; hal-hal itu tidak akan pernah menjadi kenyataan. Hal-hal supernatural, ganjil, dan abnormal itu selamanya merupakan ranah eksklusif para Iblis dan setan; hal-hal itu tidak ada hubungannya dengan manusia normal. Oleh karena itu, kapan pun itu, jangan pernah berpikir untuk menjadi orang yang supernatural, orang yang penuh dengan kekuatan istimewa, dan jangan berpikir untuk melampaui nalurimu sendiri atau batas-batasmu sendiri. Jadilah orang biasa yang praktis dan realistis, tetaplah pada tempatmu yang tepat, dan laksanakan tugasmu dengan baik. Inilah yang harus orang lakukan.

Apakah perwujudan keganjilan dalam diri mereka yang merupakan setan pada dasarnya sudah jelas sekarang? Ini adalah beberapa perwujudan yang paling parah. Perwujudan tersebut jelas membuat orang merasa dan menyadari bahwa orang-orang semacam itu tidaklah sama dengan orang normal. Mereka terlihat sangat menyimpang di antara orang normal. Penyimpangan ini membuat orang merasa bahwa perilaku dan sikap mereka, serta berbagai perwujudan mereka dalam kehidupan sehari-hari, sangatlah ganjil, supernatural, dan abnormal—semua itu benar-benar berbeda dari orang biasa. Mereka tidak dibatasi oleh naluri daging, dan mereka tidak dapat mengendalikan perilaku mereka yang tidak rasional tersebut, dan tampaknya sama sekali tidak memiliki kesadaran, seolah-olah mereka dirasuki oleh roh jahat. Ini haruslah digolongkan sebagai salah satu aspek dari esensi natur menyimpang dari para setan, sesuatu yang harus ditolak manusia. Hal-hal supernatural dan abnormal ini tidak boleh dicemburui, apalagi dikejar. Jika engkau pernah berniat untuk menjadi orang yang supernatural atau melakukan hal-hal supernatural ini, maka hentikan sekarang juga. Berbalik dan bertobatlah. Jangan berencana menjadi orang semacam itu. Begitu engkau mulai menempuh jalan ini dan setan menyusup ke dalam pikiranmu, Tuhan tidak akan lagi menginginkanmu, dan engkau akan hancur. Mengapa Kukatakan engkau akan hancur? Karena begitu setan merasukimu dan mengendalikan pikiranmu, engkau tidak akan mendapatkan akhir yang baik. Begitu setan merasukimu, dia mulai mengacaukanmu, mengganggu pemikiran dan pikiranmu. Dia mengambil bagian dalam kehidupanmu sehari-hari, dan mengambil bagian dalam proses pemikiranmu saat mempertimbangkan orang, peristiwa, dan hal-hal. Jika engkau tidak mampu menolak gangguannya, lambat laun engkau akan kehilangan kehendakmu, dan pada akhirnya, engkau akan tunduk dengan patuh. Ketika setan sepenuhnya mengendalikan dirimu, dalam istilah medisnya, engkau akan didiagnosis menderita skizofrenia, dan di rumah Tuhan, engkau akan dijatuhi hukuman mati. Engkau akan tamat. Hancur. Apakah seseorang yang didiagnosis skizofrenia adalah orang normal? (Tidak.) Apakah Tuhan masih menginginkan orang semacam itu? Di mata Tuhan, orang macam apakah ini? (Bukan manusia.) Di mata Tuhan, engkau telah ditawan oleh Iblis. Ini mungkin terdengar sedikit abstrak. Sederhananya, itu berarti Iblislah yang mengendalikan hatimu. Itu berarti Iblislah yang berkuasa dan memegang kekuasaan di dalam hatimu, dan engkau telah menjadi boneka milik Iblis. Ini berarti engkau telah ditawan oleh Iblis. Begitu seseorang ditawan oleh Iblis, mereka menjadi sama dengan orang-orang yang merupakan para setan, dan mereka dengan cepat menjadi ganjil, supernatural, dan abnormal. Orang-orang semacam itu tidak dapat diselamatkan. Apa maksud perkataan-Ku ini? Aku sedang memberitahumu bahwa engkau perlu memiliki kemampuan untuk mengenali perwujudan ganjil yang diperlihatkan oleh mereka yang adalah para setan. Setelah memperoleh kemampuan untuk mengenalinya, engkau harus menjauhi orang-orang semacam itu dan tidak mendekati mereka. Apa pun yang mereka katakan atau lakukan, jangan terlibat. Jangan anggap serius mereka. Misalnya, katakanlah mereka berbicara tentang sesuatu yang sama sekali tidak dapat kaulihat atau rasakan. Tujuan mereka memberitahumu hal ini adalah untuk mendekatimu dan memikatmu. Jika engkau merasa penasaran dan sangat iri lalu mengikuti mereka, itu berarti engkau berada dalam bahaya besar. Mengapa Kukatakan engkau berada dalam bahaya? Karena ini berarti Iblis sedang menyesatkan dan memikat orang, dan mencari jiwa-jiwa yang dapat ditelannya. Jika engkau sama sekali tidak memiliki kemampuan mengenali Iblis dan masih merasa penasaran dan iri, engkau telah menyerah pada godaan, dan kemungkinan besar Iblis akan memanfaatkan kesempatan itu untuk bekerja dalam dirimu. Oleh karena itu, engkau berada dalam bahaya besar. Engkau mendekati Iblis tanpa kewaspadaan—bukankah ini bodoh? (Ya.) Ketika Iblis melihatmu tidak memiliki kewaspadaan terhadapnya, dia akan terus-menerus mencoba menggoda dan memikatmu, seperti seorang bajingan. Jika engkau tidak menolak, dia menganggapmu secara diam-diam memberikan persetujuanmu, sehingga dia akan terus berbuat lebih banyak. Jika engkau selalu merasa ingin tahu tentang hal-hal ganjil, supernatural, dan abnormal yang diucapkan oleh mereka yang adalah para Iblis, dan bahkan bertanya dan menyelidikinya, bukankah ini membuktikan bahwa engkau tertarik dan tidak merasa jijik akan hal-hal semacam itu? Tertarik akan hal-hal semacam itu bukanlah pertanda baik. Jika engkau tertarik akan hal-hal ini, di mata Iblis, itu berarti engkau tidak tertarik akan Tuhan, kebenaran, atau hal-hal positif. Hal ini menyenangkan dirinya dan, tentu saja, dia akan dengan senang hati mengulurkan tangan "ramahnya" kepadamu, berniat untuk mulai bekerja dalam dirimu. Dengan demikian, engkau berada dalam bahaya. Oleh karena itu, ketika bertemu orang-orang semacam itu, jangan dengan sembarangan mendekati mereka, dan jangan tertarik pada mereka. Sebaliknya, engkau harus memiliki kemampuan mengenali mereka, berwaspada terhadap mereka, dan menjauhkan diri dari mereka. Ada orang-orang yang berkata, "Jika kita tidak mendekati atau tertarik pada mereka, bagaimana kita bisa mengenali mereka? Seperti kata pepatah, 'Kenali dirimu dan kenali musuhmu, maka engkau tidak akan pernah dikalahkan.' Jika kita tidak menyusup ke tengah musuh, bagaimana kita bisa mengenal diri kita sendiri dan mengenal musuh kita?" Apakah pernyataan ini benar? Seperti ketika pandemi merebak, beberapa ilmuwan dan peneliti bersikeras untuk mendapatkan dan mempelajari virus tersebut, dan akibatnya, beberapa orang akhirnya tertular virus itu sendiri dan meninggal. Oleh karena itu, engkau harus benar-benar waspada terhadap para setan yang memperlihatkan perwujudan yang ganjil dan supernatural. Lebih baik terlalu berhati-hati daripada memberi mereka kesempatan untuk mencelakai dirimu. Ini adalah cara menerapkan yang cerdas. Di satu sisi, jangan tertarik pada mereka, dan jangan menghubungi atau mendekati mereka. Di sisi lain, jangan mengejar atau meniru perwujudan ganjil dan supernatural mereka. Inilah juga cara yang harus kauterapkan. Jika engkau sering berhubungan dengan orang-orang yang supernatural, ganjil, dan abnormal ini, dan dalam ketidakwaspadaanmu, engkau menjadi terpengaruh oleh mereka, dan engkau terus-menerus mendengar dan melihat perwujudan mereka, tanpa sadar perwujudan ganjil mereka akan tersimpan dalam hati dan ingatanmu. Lalu, tanpa menyadarinya, engkau akan ingin mengejar dan meniru mereka. Ini adalah sinyal yang jauh lebih berbahaya. Begitu engkau ingin mengejar dan meniru mereka, itu berarti pertahanan hatimu telah runtuh sepenuhnya. Ini sama saja dengan engkau membiarkan Iblis memasuki hatimu untuk mengendalikan dan merasuki dirimu. Dalam hal ini, engkau sedang menyerahkan dirimu kepada Iblis, dan dengan cara ini, Iblis dapat dengan cepat mengendalikan dirimu. Bukankah itu berarti engkau telah hancur? Sungguh sulit bagi orang untuk menyerahkan hati mereka kepada Tuhan. Tidaklah mudah bagi Tuhan untuk bertakhta di hati manusia. Tuhan tidak dengan mudahnya memerintah dan menjadi penguasa dalam hati manusia. Pekerjaan yang Tuhan lakukan dalam diri umat manusia mencakup menyirami, menggembalakan, mencerahkan, menerangi, membimbing, dan melindungi mereka berdasarkan kondisi bawaan mereka. Selain itu, Tuhan mendisiplinkan, mendidik, menghajar, dan menghakimi mereka, sambil juga mengatur segala macam situasi bagi manusia. Hal ini memungkinkan mereka, seiring bertambahnya usia, untuk secara bertahap memperoleh pengetahuan tentang pekerjaan Tuhan dan berbagai aspek kebenaran dalam situasi objektif. Kemudian, secara bertahap—berdasarkan cara berpikir manusia normal—firman Tuhan dan kebenaran menjadi berakar dalam hati mereka dan menjadi hidup mereka, dan dengan demikian, orang-orang ini mulai didapatkan oleh Tuhan. Ada proses untuk semua hal ini. Namun, cara Iblis menyesatkan dan merusak manusia berbeda. Mengapa kita katakan bahwa esensi Iblis itu menyimpang? Dia merasuki dan mengendalikan manusia secara paksa. Aspek ini saja cukup untuk membuktikan bahwa esensi Iblis itu menyimpang. Ini adalah bukti konkret. Ketika engkau ingin berupaya untuk menjadi jenis orang yang adalah setan, dan ketika engkau mengejar perwujudan, perilaku, dan kemampuan yang ganjil, supernatural, dan abnormal ini, hatimu menjadi terbuka bagi Iblis. Ini seolah-olah, di dalam hatimu, engkau berkata kepada Iblis: "Silakan masuk, aku telah menyediakan tempat bagimu. Engkau boleh mengendalikan seluruh keberadaanku." Apa yang akan Iblis katakan kepadamu? "Jika engkau mendengarkanku dan mengizinkanku untuk berkuasa di dalam hatimu, engkau dapat mempelajari semua yang ingin kaumiliki. Engkau akan memiliki semua hal yang ganjil dan supernatural, engkau akan melebihi orang biasa, dan engkau akan melampaui orang-orang pada umumnya." Pengejaran orang akan perilaku dan perwujudan atau kemampuan yang ganjil, supernatural, dan abnormal ini sama saja dengan mereka sedang bercakap-cakap dengan Iblis, dan juga sama saja dengan mereka memeluk Iblis di dalam hatinya. Jika engkau mengejar hal-hal yang ganjil dan supernatural ini, Iblis akan segera mulai bekerja di dalam hatimu. Pada saat ini, ketika engkau kembali mendengarkan firman Tuhan, engkau tidak akan lagi memiliki pemikiran, pandangan, dan sikap orang normal, tetapi akan berubah 180 derajat. Sikapmu terhadap kebenaran akan sepenuhnya berbeda dengan sikap orang normal. Hal yang kauwujudkan adalah kemuakan akan kebenaran dan permusuhan terhadap kebenaran. Begitulah yang akan terjadi. Jika engkau muak dan memusuhi kebenaran, masih bisakah engkau memperoleh kebenaran? Tidak bisa. Engkau telah ditawan oleh Iblis. Oleh karena itu, mengenai perwujudan yang ganjil, supernatural, dan abnormal dari mereka yang bereinkarnasi dari para setan, orang harus benar-benar waspada terhadapnya, memperlakukannya dengan hati-hati dan bijaksana, serta tidak menganggapnya enteng. Itu berarti, engkau harus memiliki kemampuan untuk mengenali perwujudan-perwujudan ini. Jangan tertarik akan hal-hal itu atau jangan mendekati orang-orang semacam itu, apalagi diam-diam merasa iri, mengagumi, atau bahkan mengejar dan meniru mereka di dalam hatimu. Sebaliknya, engkau harus menjauhi orang-orang semacam ini, memiliki kemampuan untuk mengenali mereka, memiliki pendirian yang jelas, dan menarik batasan yang jelas antara mereka dan dirimu sendiri. Mengerti? (Mengerti.)

Hal yang baru saja kita persekutukan adalah perwujudan keganjilan yang paling parah dalam diri mereka yang adalah para setan. Perwujudan ini agak lebih mudah untuk orang kenali. Ada juga beberapa perwujudan yang keparahannya hanya sedikit lebih ringan, yaitu dalam kehidupan sehari-hari, mereka sering memiliki pemikiran dan pandangan yang ekstrem, serta perilaku dan penerapan yang ekstrem; tindakan mereka sering melampaui jangkauan yang dapat ditoleransi oleh kemanusiaan yang normal. Misalnya, jika mereka mengatakan atau melakukan sesuatu yang salah, mereka membenci diri sendiri, menampar wajah mereka sendiri, dan bahkan menghukum diri sendiri dengan tidak makan pada siang hari dan tidak tidur pada malam hari. Mereka sering menggunakan cara-cara ekstrem untuk menghukum daging mereka, menggunakannya sebagai cara untuk memperlihatkan tekad mereka untuk memperbaiki kesalahan mereka. Seseorang mungkin menasihati mereka, "Melakukan hal ini tidak akan menyelesaikan masalah. Kau harus terlebih dahulu merenungkan dan mengenal dirimu sendiri berdasarkan firman Tuhan, kemudian menemukan prinsip dan jalan penerapan, dan barulah kemudian perubahan dapat terjadi secara bertahap. Mengubah watak rusak macam apa pun bukanlah sesuatu yang bisa terjadi dalam satu atau dua hari; dibutuhkan jangka waktu tertentu, diperlukan adanya proses." Ini adalah pernyataan yang akurat, tetapi mereka tidak menerimanya, juga tidak menerapkannya. Mereka tidak menangani berbagai masalah berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran melainkan mengambil langkah-langkah ekstrem. Seberapa ekstremkah mereka? Mereka sering menggunakan cara-cara yang menyakiti daging mereka sendiri dan yang menyiksa diri mereka sendiri, untuk menyelesaikan masalah. Bukankah itu ekstrem? (Ya.) Mereka juga memperlakukan orang lain dengan cara seperti ini, menggunakan cara-cara ekstrem terhadap orang-orang itu. Mereka juga menggunakan cara-cara ekstrem untuk menangani berbagai masalah. Misalnya, katakanlah seorang wanita sering merasa sangat sibuk dengan tugasnya dan merasa menghabiskan waktu untuk memotong dan mencuci rambutnya terlalu merepotkan, jadi dia mencukur habis saja semua rambutnya. Untuk mengurangi frekuensi bercukur, dia bahkan menggunakan beberapa produk kimia untuk menghambat pertumbuhan rambut secara normal. Bukankah ini ekstrem? Melihat kebotakannya, orang mengira dia laki-laki, tetapi dinilai dari suara dan bentuk tubuhnya, mereka berpikir dia mungkin perempuan—mereka benar-benar tidak tahu apakah dia itu laki-laki atau perempuan. Setelah bertanya kepada saudara-saudari lainnya, barulah mereka tahu bahwa dia perempuan dan mencukur habis rambutnya demi menghindari kerepotan. Seseorang yang tidak memiliki kemampuan membedakan bahkan mengacungkan jempol, mengagumi orang semacam itu: "Lihat, tekadnya untuk memberontak terhadap daging benar-benar melebihi orang biasa. Kebenciannya terhadap daging adalah kebencian yang nyata; dia benar-benar bertindak dalam hal tidak menghargai daging! Suatu hari nanti aku juga akan mencukur habis rambutku seperti dia." Bahkan ada orang yang meniru orang itu! Bukankah mereka adalah jenis orang yang sama? Mereka telah bertemu seseorang dengan keyakinan yang sama; mereka bukan saja tak mampu untuk membedakan hal ini, tetapi juga sangat memujinya dan ingin menirunya. Bukankah mereka orang-orang yang ekstrem? (Ya.) Katakan kepada-Ku, bukankah orang-orang yang ekstrem melakukan segala sesuatu dengan dorongan yang menyimpang? (Ya.) Dari mana datangnya dorongan yang menyimpang ini? Apakah dorongan yang menyimpang ini ada dalam kemanusiaan yang normal? (Tidak.) Lalu, mengapa tidak ada dorongan yang menyimpang ini dalam kemanusiaan yang normal? Karena, jika orang memiliki cara berpikir, hati nurani, dan nalar kemanusiaan yang normal, mereka akan mempertimbangkan berbagai hal dengan cara yang relatif normal, positif, dan praktis; dengan demikian, mereka sama sekali tidak akan berperilaku dengan cara yang ekstrem seperti ini. Itu berarti, apa pun yang mereka lakukan, entah itu sesuatu yang mereka sukai atau tidak, mereka akan berperilaku secara normal dan rasional, dan tidak akan bertindak ekstrem. Dengan demikian, dapatkah dikatakan bahwa ada sesuatu yang salah dengan cara berpikir orang yang bertindak ekstrem semacam ini? (Ya.) Ada masalah dengan pemahaman mereka, bukan? (Ya.) Sebagai contoh, Tuhan menuntut orang untuk setia dalam pelaksanaan tugas mereka. Mereka merenungkan bagaimana cara mencapai kesetiaan dan menyimpulkan bahwa mereka harus menderita kesukaran, jadi mereka menerapkan cara menderita kesukaran: Mereka mengikuti peraturan setiap kali makan, makan hanya sedikit nasi dan sedikit sayuran; ketika pakaian mereka usang, mereka menambalnya dan terus mengenakannya, tampak seperti pertapa bagi orang lain; sementara yang lain tidur enam hingga delapan jam sehari, mereka hanya tidur satu atau dua jam. Mereka merasa mereka memiliki tekad untuk menderita kesukaran dan bahwa mereka lebih setia daripada orang lain. Mereka selalu merenungkan pemikiran dan perilaku yang ekstrem ini, yang tidak dapat dipahami oleh orang normal. Misalnya, jika mereka mengatakan sesuatu yang salah atau salah menggunakan kata saat berbicara dengan seseorang dan ditertawakan, mereka merasa malu dan merenung: "Aku tidak akan pernah menggunakan kata ini lagi seumur hidupku, dan bukan itu saja—aku juga tidak akan pernah menemui orang ini lagi seumur hidupku, dan tidak akan pernah berbicara kepada orang ini, agar dia tidak dapat mencari-cari kesalahanku!" Dan mereka mampu melakukannya—mereka mampu mematuhi hal ini. Mereka mampu mematuhi perilaku, pemikiran, atau pandangan ekstrem apa pun seumur hidup mereka, dan menolak untuk dibujuk oleh siapa pun. Mereka benar-benar mematuhinya seperti ini, dan bahkan memiliki alasan dan dasar untuk kepatuhan mereka, yakin bahwa ini adalah perwujudan ketundukan pada kebenaran, perwujudan mengasihi Tuhan, dan perwujudan kesetiaan. Katakan kepada-Ku, bukankah orang-orang semacam itu menyusahkan? (Ya.) Apakah mereka mudah diajak bergaul? (Tidak.) Lalu bagaimana munculnya perilaku mereka tersebut? Bukankah itu disebabkan oleh semacam cara berpikir yang ekstrem? Mereka menganggap perilaku dan perwujudan yang ekstrem ini sebagai penerapan kebenaran dan bersikeras untuk melakukannya. Bukankah pemikiran dan pandangan yang ekstrem ini adalah akar dari perilaku orang-orang semacam ini? Mereka yakin bahwa melakukan sesuatu dengan cara ini berarti menerapkan kebenaran dan mengungkapkan kesetiaan kepada Tuhan, dan terlebih lagi, di dalam hatinya, mereka mengutuk dan mendiskriminasi siapa pun yang tidak melakukan hal yang sama, memperlihatkan sikap yang menghina. Contohnya, perhatikan wanita yang disebutkan sebelumnya yang mencukur rambutnya; melihat orang lain tidak mencukur rambut, dia berpikir, "Hah, kalian tetap berambut sepanjang itu, bahkan menatanya dengan berbagai cara. Kalian semua begitu sombong; kalian tidak mengasihi Tuhan! Lihatlah aku, aku sudah botak selama bertahun-tahun dan tidak pernah takut ditertawakan; aku tidak sombong. Kalian tetap berambut panjang dan harus sering mencucinya—buang-buang waktu saja! Dengan semua waktu itu, bukankah sangat baik menggunakannya untuk membaca lebih banyak firman tuhan dan melaksanakan sedikit lebih banyak tugas?" Dia bahkan mengutuk orang lain! Orang semacam ini mendengarkan begitu banyak firman Tuhan dan mendengarkan khotbah selama bertahun-tahun, tetapi tetap tidak memahami apa kebenaran itu. Mereka tetap memiliki banyak pemikiran yang ekstrem, dan di bawah bimbingan banyak pemikiran yang ekstrem ini, mereka memperlihatkan banyak perilaku, penerapan, dan gaya hidup yang ekstrem, lalu mendefinisikan diri mereka sebagai orang yang paling mengasihi Tuhan dan paling setia. Bukankah ini adalah perwujudan lain dari penyimpangan? (Ya.) Bertindak ekstrem dalam segala hal berarti menyimpang. Katakan kepada-Ku, perwujudan yang ekstrem ini tidak merugikan orang lain, jadi mengapa kita menganggapnya menyimpang? (Perwujudan-perwujudan ini tidak sesuai dengan cara berpikir orang normal; itu bukanlah perilaku dan penerapan yang seharusnya dilakukan oleh orang normal.) Perwujudan yang ekstrem ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan cara berpikir dan perwujudan orang normal; itu terpisah dari kenyataan, terpisah dari kehidupan objektif dan praktis yang seharusnya dimiliki oleh orang-orang dengan kemanusiaan yang normal. Mereka mengambil pendekatan yang radikal terhadap berbagai hal, lalu mendefinisikan pemikiran, pandangan, dan perilaku yang ekstrem dan radikal ini sebagai hal yang positif, sementara mendefinisikan kebenaran sebagai hal yang negatif. Bukankah ini berarti memutarbalikkan yang benar dan yang salah, mengubah hitam menjadi putih? (Ya.) Memutarbalikkan yang benar dan yang salah, mengubah hitam menjadi putih, mengganti konsep dengan penuh tipu daya—seperti inilah penyimpangan itu. Dengan cara apa pun engkau bersekutu tentang kemanusiaan, hati nurani dan nalar yang normal, cara berpikir orang normal, atau pemikiran dan pandangan yang seharusnya orang normal miliki terhadap berbagai hal, mereka tak mampu memahaminya, dan di dalam hatinya, mereka benar-benar tidak menerimanya. Selain tidak menerimanya, mereka bahkan merumuskan beberapa penerapan, perilaku, bahkan pemikiran dan pandangan yang konyol dan ganjil yang terlepas dari jalur kemanusiaan yang normal, menerapkannya dalam diri mereka sendiri, dan sekaligus menggunakannya sebagai standar untuk mengukur semua orang, peristiwa, dan hal-hal, meyakini bahwa apa pun yang tidak sesuai dengan pemikiran, pandangan, dan perilaku ekstrem mereka adalah salah, sementara apa pun yang sesuai dengan pemikiran, pandangan, dan perilaku ekstrem mereka adalah benar dan sesuai dengan kebenaran. Bukankah ini memutarbalikkan yang benar dan yang salah? Bukankah ini mengubah hitam menjadi putih, bukankah ini mengganti konsep dengan penuh tipu daya? Ini adalah perwujudan lain dari penyimpangan dalam diri mereka yang bereinkarnasi dari setan. Itu berarti, mereka tidak pernah menerima hal-hal positif, melainkan menyamarkan hal-hal tidak positif atau hal negatif agar orang lain menganggapnya hal positif untuk dicontoh dan ditiru, sehingga mencapai tujuan menjauhkan orang dari Tuhan. Ini juga adalah sejenis perilaku yang ekstrem.

Mereka yang adalah para setan memiliki perwujudan penyimpangan lainnya: Mereka tidak sedikit pun mencintai kebenaran. Mereka gemar mengejar hal-hal yang abnormal dan supernatural, selalu ingin merumuskan serangkaian teori dan pepatah yang sepenuhnya rohani, bahkan ingin meneliti dasar dari hal-hal supernatural tersebut. Mereka memperlakukan hal-hal ini sebagai kebenaran, sebagai panduan, arah, dan tujuan bagi tindakan dalam kehidupan sehari-hari, menggunakannya untuk memperlakukan dan menilai segala macam orang, peristiwa, dan hal-hal. Misalnya, ketika sesuatu tidak berjalan lancar bagi mereka, mereka mengingat mimpi apa yang mereka alami malam sebelumnya, apakah ada fenomena abnormal yang terjadi di sekitar mereka, atau apakah ada tanda-tanda kesialan, berusaha mencari dasar di dalamnya untuk menentukan keberuntungan mereka; inilah jenis hal-hal yang selalu mereka kejar. Terutama ketika bertemu orang-orang yang menderita penyakit serius, mereka menganggap orang-orang itu sial, meyakini bahwa berkontak dengan orang-orang semacam itu akan menguras energi vital mereka sendiri dan membawa nasib buruk. Jadi, setelah berinteraksi dengan orang-orang semacam itu, mereka sering becermin untuk melihat apakah dahi mereka telah menghitam atau apakah ada aura ketidakberuntungan di sekitar mereka. Biasanya, mereka selalu merenungkan akan seperti apa peruntungan mereka. Setiap kali ada waktu luang, mereka membolak-balik almanak lama atau mencari pepatah ramalan di internet. Mimpi yang mereka alami, atau pepatah takhayul yang mereka dengar dari orang lain—mereka dapat menjadikan semua ini dasar untuk menilai apakah peruntungan mereka baik atau buruk. Meskipun mereka percaya kepada Tuhan, mereka tidak pernah menggunakan firman Tuhan sebagai dasar untuk memperlakukan orang, peristiwa, dan hal-hal di sekitar mereka, dan mereka juga tidak menggunakan kebenaran sebagai dasar untuk memperlakukan setiap peristiwa yang terjadi di sekitar mereka. Sebaliknya, mereka selalu mencari beberapa perasaan yang tidak biasa. Misalnya, jika suatu hari mereka merasa sedikit tidak enak badan saat bernyanyi, mereka berpikir, "Apakah tuhan sedang menghentikanku? Apakah tuhan tidak ingin aku bernyanyi?" Jika suatu hari mereka akan pergi memberitakan Injil, meskipun mereka telah merencanakan waktu dan tempat dengan jelas bersama seseorang, mereka tetap harus berdoa untuk memahami perasaan dalam roh mereka. Setelah berdoa, mereka menunggu beberapa menit, tetapi tidak merasakan sesuatu. Kemudian mereka mengamati apakah matahari pada hari itu memperlihatkan fenomena yang abnormal, atau apakah ada burung murai yang berkicau atau burung gagak yang menguak di luar, menggunakan hal-hal ini untuk menilai akan seperti apa peruntungan mereka hari itu, apakah pergi keluar memberitakan Injil akan lancar, dan apakah mereka akan mendapatkan orang-orang. Jika cara-cara ini tidak berhasil, mereka bahkan akan melempar koin untuk memutuskan apakah akan pergi atau tidak. Jika koin mendarat dengan kepala menghadap ke atas, bagi mereka itu berarti segalanya akan berjalan lancar dan mereka akan bisa mendapatkan orang; jika koin mendarat dengan ekor menghadap ke atas, itu berarti segalanya tidak akan berjalan lancar dan mereka tidak akan mendapatkan orang. Mereka memutuskan apakah akan pergi atau tidak berdasarkan hal-hal ini. Seberapa lamanya pun orang-orang semacam itu percaya kepada Tuhan, mereka tidak pernah menggunakan kebenaran sebagai dasar mereka atau sebagai prinsip penerapan mereka. Sebaliknya, mereka selalu mengandalkan pepatah takhayul atau perasaan dan fenomena abnormal itu untuk menilai orang, peristiwa, dan hal-hal, untuk memperlakukan berbagai hal yang terjadi di sekitar mereka, atau untuk menentukan prinsip-prinsip yang harus mereka terapkan. Mereka selalu mencari perasaan yang tak berdasar, ganjil, aneh, dan supernatural ini, dan selalu bertindak serta hidup berdasarkan perasaan tersebut. Ada orang yang ketika melihat kucing hitam saat mereka pergi keluar, percaya bahwa itu melambangkan nasib buruk, dan lebih memilih untuk menunda urusan daripada pergi keluar. Ada orang yang mungkin mengalami mobil mogok dalam perjalanan untuk menangani sesuatu, dan mereka yakin bahwa itu berarti Tuhan sedang menghentikan mereka, bahwa nasib mereka buruk pada hari itu, dan bahwa mereka tidak boleh pergi keluar. Ada orang yang melihat peti mati saat pergi keluar yakin bahwa mereka akan beruntung dalam hal uang pada hari itu. Dalam melakukan apa pun, orang semacam ini selalu mencari dasar dalam semacam pepatah takhayul; mereka tidak memiliki prinsip penerapan yang akurat berdasarkan kebenaran. Dengan cara apa pun orang lain bersekutu atau dengan cara apa pun rumah Tuhan melaksanakan pekerjaan, mereka tidak pernah belajar untuk hidup dan bekerja berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran. Jika beberapa fenomena abnormal sesekali terjadi di rumah, seperti keran yang tiba-tiba pecah dan bocor, mereka curiga itu adalah pertanda buruk. Jika embusan angin sesekali membuat jendela terbuka dan kacanya pecah, mereka merasa, "Embusan angin ini tidak normal; ini sepertinya pertanda bencana. Apakah tuhan sedang melarangku untuk keluar?" Jika salju turun saat mereka keluar, mereka berkata, "Lihat, salju turun tepat saat aku keluar. Orang sering berkata, 'Orang yang mulia menarik angin dan salju saat mereka keluar.' Sepertinya aku ini orang yang mulia!" Bukankah ini omong kosong? Mereka menggunakan pepatah yang aneh dan ganjil ini sebagai dasar untuk menilai dan memutuskan segala sesuatu. Contohnya, jika tali ransel mereka tersangkut di gagang pintu saat keluar, mereka yakin ada pepatah untuk hal tersebut dan ada makna pentingnya. Mereka segera memeriksa almanak dan melihat bahwa pepatah mengenai pergi keluar untuk menyelesaikan sesuatu pada saat ini adalah: "Semua hal tidak menguntungkan; tidak cocok untuk pergi keluar." Mereka merenung, "Semua hal tidak menguntungkan—itu berarti aku tidak boleh melakukan apa pun, aku harus tinggal di rumah. Ini berarti Tuhan sedang membiarkanku menikmati ketenangan dan kenyamanan; ini adalah perlindungan Tuhan!" Mereka bahkan menemukan dasar untuk hal ini. Bukankah ini konyol? Apa pun situasinya, mereka merasa ada pepatah untuk hal tersebut. Bukankah ini ganjil? Segala sesuatu yang terjadi di sekitar mereka dipandang sebagai fenomena ganjil, dan dasar penanganan mereka terhadap "fenomena ganjil" ini adalah segala macam pepatah ganjil. Mereka menggunakan berbagai pepatah ganjil ini untuk memperlakukan segala sesuatu yang terjadi di sekitar mereka. Oleh karena itu, jika engkau tinggal dengan orang semacam ini, engkau sering merasa mereka sangat ganjil. Mereka mungkin tiba-tiba mengatakan sesuatu yang membuat jantungmu berdebar kencang, membuatmu merinding. Misalnya, mendengar anjing menggonggong pada malam hari adalah hal yang sangat normal, tetapi bagi mereka, itu adalah peristiwa besar. Mereka harus mencari informasi, memeriksa nujum dan ramalan, untuk mencari tahu pepatah apa yang menjelaskan tentang gonggongan anjing pada jam itu. Apa yang akan kaurasakan setelah berinteraksi dan bergaul dengan mereka selama beberapa waktu? Engkau pasti akan sering terganggu oleh beberapa pepatah yang tidak masuk akal. Akankah engkau merasakan damai sejahtera dan sukacita di dalam hatimu? (Tidak.) Tanpa damai sejahtera dan sukacita, engkau akan merasa tidak nyaman seperti mereka, perlu menemukan pepatah untuk segala sesuatu. Saat engkau terus mencari, Tuhan akan lenyap dari hatimu, dan hatimu hanya akan dipenuhi pepatah-pepatah takhayul tersebut. Ini berarti engkau sedang diganggu oleh roh-roh jahat, para setan, dan Iblis, sampai-sampai pikiranmu menjadi gelisah, tidak ada damai sejahtera atau sukacita di dalam hatimu, cara berpikirmu kacau, dan engkau kehilangan perwujudan kemanusiaan yang normal. Tatanan dan pola hidup normal dalam kehidupan orang dikacaukan sepenuhnya oleh pemikiran yang kacau dan pepatah yang kacau tersebut. Apa pun yang terjadi, orang semacam ini mampu menjelaskannya dengan menggunakan pepatah ganjil, dan akhirnya memperlakukannya dengan cara yang konyol dan aneh. Ini adalah penyimpangan. Bahkan ada orang-orang yang, setelah dipangkas oleh pemimpin, merenung: "Pagi ini aku merasa ada yang tidak beres dengan tubuhku. Saat mencuci muka, kuperhatikan dahiku terlihat gelap. Benar saja, aku dipangkas hari ini. Lihat, ada tanda-tandanya. Jadi, setiap hari aku harus becermin setiap kali ada waktu luang. Jika kudapati dahiku terlihat gelap, aku perlu berhati-hati—mungkin aku akan dipangkas, mungkin aku akan menemui rintangan, atau merasa frustrasi dalam suatu hal." Ada orang-orang yang ketika pergi memberitakan Injil dan melihat bahwa calon penerima Injil adalah orang yang cukup baik dengan hati yang mendambakan dan mencari, serta mampu menerima kebenaran ketika kebenaran dipersekutukan, selain bersyukur kepada Tuhan, mereka juga merenung: "Kemarin aku bermimpi sedang mencuci kakiku di mata air. Mata air itu melambangkan kekayaan, dan memperoleh kekayaan melambangkan mendapatkan seseorang melalui pemberitaan Injil. Jadi, karena mendapatkan orang ini pada hari ini, aku juga harus bersyukur kepada tuhan; tuhan sudah memberikan suatu tanda!" Apa pun yang mereka temui atau apa pun yang mereka rasakan, mereka selalu ingin menelusuri akar penyebabnya dan selalu perlu menemukan dasarnya. Ada orang-orang yang memercayai pepatah takhayul, "Kedutan di mata kiri menandakan keberuntungan sedangkan kedutan di mata kanan menandakan bencana," dan menggunakan ini sebagai dasar untuk menilai hal-hal yang menimpa mereka. Mereka tidak pernah berusaha untuk mencari kebenaran, juga tidak mencari kebenaran dan tidak menggunakannya sebagai dasar untuk menilai berbagai hal. Hati mereka sepenuhnya dipenuhi oleh berbagai pepatah, pemikiran, dan pandangan yang ganjil, konyol, aneh, dan bahkan supernatural, serta dipenuhi ajaran sesat dan kekeliruan; mereka dipenuhi dengan hal-hal ini.

Ada orang-orang yang di luarnya terlihat normal; kehidupan, pekerjaan, dan interaksi mereka dengan orang lain tidak memperlihatkan perwujudan yang ekstrem, supernatural, atau ganjil. Namun, setelah bergaul dengan mereka dalam waktu yang lama, orang mendapati bahwa pikiran dan hati mereka sepenuhnya dipenuhi dengan segala macam pepatah takhayul yang konyol, aneh, dan menyimpang yang berasal dari tren-tren jahat, dan mereka menggunakan pepatah-pepatah ini sebagai dasar untuk menilai berbagai hal yang terjadi di sekitar mereka. Sekalipun mereka menyadari bahwa segala sesuatu berada di bawah kedaulatan, pengaturan, dan perlindungan Tuhan, mereka tetap mencari semacam pepatah takhayul sebagai dasar untuk menjelaskan hal-hal tersebut, menafsirkan kedaulatan dan pengaturan Tuhan dengan menggunakan pepatah takhayul. Bukankah ini penyimpangan? (Ya.) Setelah mendengar begitu banyak kebenaran, bagaimana mungkin mereka masih tidak mampu memahami kebenaran, tidak mampu memandang masalah dengan menggunakan kebenaran, dan tidak mampu mengatakan satu hal pun yang sesuai dengan kebenaran? Bagaimana hati mereka bisa tidak terdapat kebenaran, dan justru dikuasai dan dipenuhi dengan ajaran sesat, kekeliruan, dan takhayul? Bukankah ini penyimpangan? (Ya.) Ada orang-orang yang bahkan berkata, "Kau tidak boleh menginjak semut! Semut juga makhluk hidup. Jika kau menginjak dan membunuhnya, dan semut itu kembali ke alam roh dan melaporkanmu kepada orang tua di langit, engkau akan mendapat balasan." "Jika kau membunuh ikan, dan mulutnya terbuka menghadap ke arahmu, itu berarti dia sedang menuduhmu! Kau tidak boleh memakan ikan itu; jika kau memakannya, kau akan mendapat balasan! Membunuh ayam, anjing, lembu, babi—semua itu merenggut nyawa; kau akan mendapat balasan karenanya!" Dari mana mereka mendapatkan ajaran sesat dan kekeliruan ini? Bukankah mereka mendengarnya dari umat manusia yang jahat ini? Mereka mengambil pepatah di sana-sini, menerima semuanya, dan bahkan memperlakukan pepatah-pepatah ini sebagai perintah tertinggi, menganggapnya setinggi kehendak Tuhan. Ada orang-orang yang setelah percaya kepada Tuhan selama beberapa tahun, masih mengatakan hal-hal seperti, "Kau tidak boleh membunuh ayam. Jika kau membunuh ayam dalam kehidupan ini, kau akan menjadi ayam di kehidupan selanjutnya dan dibunuh oleh seseorang. Jadi, kau tidak boleh mencabut nyawa; kau akan menerima balasan karena mencabut nyawa!" Mereka mengatakan ini, tetapi mengenai memakan ayam, mereka sendiri bisa makan satu ekor ayam utuh dalam sekali makan. Bukankah ini menyimpang? Ada orang yang berkata, "Kau tidak boleh mengenakan kulit binatang. Setelah binatang mati, jiwa mereka masih bisa merasakan. Jika kau mengenakan kulit binatang, itu seperti membungkus dirimu dalam jiwa binatang itu. Jika binatang ini mati secara tidak adil, dia mungkin menemukanmu dan memburumu, dan begitu dia mulai memburumu, engkau tidak akan memiliki kedamaian." Katakan kepada-Ku, bukankah pepatah-pepatah ini ganjil? (Ya.) Ada pula orang yang melihat orang lain mengenakan rambut palsu, berkata: "Pemilik asli dari rambut palsu itu mungkin telah meninggal secara tidak adil; jiwanya masih berada di rambut itu. Jika kau mengenakan rambutnya, jiwanya akan mengikutimu." Segala macam pepatah yang ganjil, aneh, dan tak masuk akal menjadi hal-hal yang disimpan oleh orang semacam ini di dalam hatinya; pepatah-pepatah itu adalah perintah tertinggi mereka. Mereka mematuhi pepatah yang tak masuk akal dan konyol ini seolah-olah itu adalah kebenaran, tetapi mereka yakin bahwa mereka sedang mengikuti jalan Tuhan. Bukan saja mereka sendiri mematuhinya, tetapi mereka juga menyuruh orang lain untuk mematuhinya. Jika orang lain tidak patuh, mereka bahkan menggunakan pepatah yang menakutkan dan membuat bulu kuduk berdiri untuk mengancam dan mengintimidasi orang-orang itu, memaksa mereka untuk patuh. Orang-orang yang tidak memahami kebenaran akan terintimidasi oleh mereka. Pepatah yang aneh dan konyol ini adalah rumor tak berdasar serta kekeliruan yang disebarkan oleh para setan dan Iblis di dunia manusia. Di satu sisi, semua itu mengganggu dan mengendalikan cara berpikir normal dan kehendak bebas yang orang miliki; di sisi lain, para setan dan Iblis menggunakan ajaran sesat dan kekeliruan ini untuk mengendalikan beberapa orang, membuat orang-orang ini melakukan pelayanan bagi mereka di dunia manusia dan menjadi saluran mereka, pelaksana dari berbagai pemikiran mereka yang aneh dan ganjil. Oleh karena itu, dinilai dari semua perwujudan dari orang-orang ganjil ini, esensi natur mereka adalah jahat. Mereka tidak menerima kebenaran sedikit pun; yang paling mereka hormati adalah hal-hal yang menyimpang. Inilah tepatnya masalahnya. Ketika orang tidak memahami kebenaran dan tidak memiliki kemampuan untuk membedakan, mereka sering secara tidak sengaja dipengaruhi dan disesatkan oleh pepatah yang ganjil dan aneh ini. Namun, setelah orang memahami kebenaran, mereka tahu cara untuk menentukan apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan berdasarkan penilaian nalar yang normal dan cara berpikir yang normal, serta tahu bagaimana bertindak, apa yang harus dipatuhi, dan apa yang harus ditinggalkan ketika sesuatu menimpa mereka. Inilah yang seharusnya dipahami dan dipatuhi oleh orang dengan kemanusiaan yang normal, alih-alih menggunakan pepatah yang aneh dan konyol ini untuk membedakan, menilai, dan memutuskan bagaimana cara memperlakukan orang, peristiwa, dan hal-hal. Setelah memperoleh kemampuan untuk mengenali orang-orang janggal semacam ini, apakah engkau melihat esensi mereka dengan jelas? Apa esensi mereka? Esensi mereka adalah penyimpangan. Mereka tidak menghormati Tuhan karena kebesaran-Nya, melainkan menghormati Iblis dengan menganggapnya agung. Bahkan ketika mereka ingin berbicara tentang suatu aspek kebenaran, bersyukur kepada Tuhan, atau menerima lingkungan yang Tuhan atur, mereka mencari pepatah yang ganjil, aneh, konyol, atau tak masuk akal sebagai dasar mereka. Bagi mereka, pepatah dan pandangan yang aneh dan konyol ini berada di atas kebenaran dan di atas kedaulatan Tuhan. Oleh karena itu, esensi natur orang semacam ini tidak diragukan lagi adalah esensi yang menyimpang. Karena yang mereka hidupi adalah kehidupan Iblis, yang mereka tinggikan, anjurkan, dan kagumi bukanlah kebenaran melainkan ajaran sesat dan kekeliruan Iblis. Sekalipun yang engkau lihat adalah perilaku pribadi mereka, kekuatan pendorong di balik perilaku pribadi ini adalah berbagai pemikiran dan pandangan para setan dan Iblis. Meskipun di luarnya, mereka terlihat sebagai manusia, mereka adalah saluran, pewaris, dan saksi bagi berbagai ajaran sesat dan kekeliruan dari para setan dan Iblis. Yang mereka persaksikan dan anjurkan adalah ajaran sesat dan kekeliruan Iblis, bukan kebenaran. Inilah perwujudan dari esensi natur mereka yang menyimpang.

Katakan kepada-Ku, apakah hal yang baik bagi seseorang jika dapat melihat malaikat? Jika orang benar-benar dapat melihat malaikat, tentu saja itu adalah hal yang baik. Namun, jika malaikat itu bukan benar-benar malaikat melainkan Iblis yang menyamar sebagai malaikat, maka melihatnya sangatlah berbahaya. Jika Iblis menyamar sebagai malaikat dan membiarkan engkau melihatnya, apakah ini hal yang baik atau hal yang buruk bagimu? (Hal yang buruk.) Mengapa kaukatakan itu hal yang buruk? Dalam keadaan normal, dapatkah daging yang fana melihat malaikat? (Tidak.) Apakah manusia memiliki kemampuan ini? (Tidak.) Tepatnya, manusia tidak memiliki kemampuan untuk melihat Iblis atau malaikat, yang adalah dari alam roh. Namun, jika engkau melihat mereka, apa yang sedang terjadi? Bukankah itu berarti kemampuan dagingmu sudah agak berubah? (Ya.) Tepat itulah yang terjadi. Ketika fenomena gaib telah terjadi pada kemampuan daging, apakah itu diubah oleh Tuhan, oleh sesuatu yang lain, atau oleh dirimu sendiri? (Mungkin diubah oleh sesuatu yang lain.) Lalu, apakah Tuhan akan mengubahnya bagimu? (Tidak, Tuhan tidak melakukan pekerjaan semacam itu.) Selagi orang hidup, apakah untuk menguatkan iman mereka, Tuhan akan mengubah kemampuan mereka, memungkinkan mereka melihat malaikat atau beberapa hal dari alam roh? Akankah Tuhan melakukan hal-hal ini? (Tidak.) Dapat kita katakan dengan pasti bahwa Dia tidak akan melakukan hal tersebut. Sebelum orang memperoleh keselamatan, Tuhan sama sekali tidak akan melakukan hal-hal ini; ini sudah pasti tanpa keraguan. Lalu, jika kemampuan dagingmu tiba-tiba berubah dan fenomena gaib terjadi—dan itu bukan diubah oleh Tuhan, dan engkau sendiri juga tidak dapat mengubahnya—apa yang sedang terjadi? Tuhan tidak akan melakukan hal semacam itu, dan engkau sendiri tidak dapat mengubahnya. Satu-satunya kemungkinan adalah Iblis dan roh-roh jahat telah bekerja dalam dirimu; itu berarti, Iblis dan roh-roh jahat telah menyesatkan dan mengendalikan dirimu, sehingga engkau melakukan penerapan supernatural tersebut, memungkinkanmu melihat hal-hal yang tidak dapat dilihat orang normal dan mendengar kata-kata yang tidak dapat didengar orang normal. Ini sama sekali bukan hal yang baik. Jika Iblis membiarkanmu melihat hal-hal yang tidak dapat dilihat orang lain, apa tujuannya? Apakah untuk memperluas wawasanmu, membuatmu percaya akan keberadaan alam roh, atau untuk memberimu iman kepada Tuhan? (Tidak.) Ketika Iblis melakukan hal ini kepadamu, apakah dia memiliki niat yang baik atau motif yang baik? (Tidak.) Tentu saja tidak. Iblis menggunakan kemampuan gaibmu ini untuk membiarkanmu melihat beberapa hal yang biasanya tidak mampu kaulihat, dengan demikian memikatmu dan membuatmu lebih tertarik pada hal-hal dari alam roh. Dia memberimu sedikit manfaat ini, sedikit rasa ini, dan kemudian memikatmu untuk menerima apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Dan apakah itu? Apakah Iblis akan menganugerahkan kebenaran kepadamu? Apakah dia akan memberimu hidup? Tidak, dia akan menggerogotimu, menghancurkan berbagai kemampuan bawaan dari dagingmu, lalu menguasaimu, merenggutmu dari sisi Tuhan, dan membuatmu meninggalkan Tuhan. Entah Iblis membiarkan seseorang melihat malaikat atau fenomena apa pun dari alam roh, katakan kepada-Ku, apakah itu hal yang baik? (Tidak.) Jika orang sering kali mampu melihat hal-hal yang tak dapat dilihat orang lain, atau berkata bahwa mereka sering melihat malaikat terbang di atas atap rumah mereka, dan berkata bahwa para malaikat itu putih dan bersih, dan sering bercakap-cakap dengan mereka, apa yang harus kaulakukan ketika bertemu dengan orang semacam itu? (Segera menjauh.) Engkau harus segera menjauh dari orang semacam itu; jangan membicarakan apa pun dengan mereka. Jika engkau tertarik akan hal ini dan membicarakannya dengan mereka, itu berbahaya. Jangan katakan kepada mereka, "Kau berada dalam bahaya; kau selalu bisa melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat orang lain. Kau menyimpang, aku tidak akan bergaul lagi denganmu." Engkau tidak perlu mengatakan hal-hal ini; sadari saja di dalam hatimu—itu sudah cukup. Para setan dan Iblis telah menargetkan mereka, atau orang ini secara alami adalah setan, bukan manusia. Manusia tidak boleh bergaul dengan para setan. Hanya ada satu hasil akhir bagi manusia yang bergaul dengan para setan: dimangsa oleh setan. Ketika engkau bertemu dengan orang yang mengalami fenomena supernatural semacam ini, betapa pun aneh atau ganjilnya hal yang mereka katakan, engkau sama sekali tidak boleh penasaran. Segera menjauh dari orang-orang semacam itu; jangan mengamati mereka, mempelajari mereka, atau berusaha mengubah mereka, apalagi memberitakan Injil kepada mereka dan meminta mereka untuk percaya kepada Tuhan. Jika engkau melakukan itu, engkau terlalu bodoh. Bahkan Tuhan tidak menginginkan orang-orang yang adalah para setan; tetapi engkau membawa setan ke dalam rumah Tuhan dan menyuruh mereka melaksanakan tugas. Dapatkah ini bermanfaat bagi pekerjaan gereja? Bukan saja tidak akan bermanfaat, tetapi juga akan mendatangkan gangguan dan kekacauan pada pekerjaan gereja. Meskipun engkau melakukan ini dengan niat baik, Tuhan tidak akan mengingatnya dan bahkan akan mengutukmu; ini adalah perbuatan jahat. Jadi, engkau jangan pernah melakukan hal-hal seperti itu. Entah itu seseorang yang akrab denganmu atau tidak, entah itu keluarga, kerabat terdekat, teman, atau saudara-saudari yang bekerja sama denganmu—jika mereka sering melihat seseorang berjalan-jalan di halaman mereka atau seseorang selalu mengintip mereka melalui celah pintu, dan mereka juga sering berkata bahwa mereka dapat bercakap-cakap dengan malaikat, bahwa mereka dapat mendengar apa yang Tuhan katakan kepada mereka, bahwa mereka sudah merasa diri mereka adalah anak laki-laki yang penuh kemenangan, bahwa mereka adalah putra sulung, seseorang yang akan diangkat—apakah engkau masih dapat memperlakukan orang semacam itu sebagai saudara atau saudari? (Tidak.) Engkau harus jelas di dalam hatimu; jangan salah mengira orang-orang semacam itu sebagai saudara-saudari, jangan bodoh. Jika engkau bodoh dan, ketika melihat orang-orang semacam itu, berpikir, "Mereka adalah para pemenang, putra sulung, orang-orang yang telah disempurnakan; mereka memiliki kebenaran, aku harus dekat dengan mereka," maka engkau bukan saja berada dalam bahaya, engkau juga akan mudah disesatkan oleh mereka, dan ini akan menyusahkan. Engkau tidak mampu membedakan orang atau tidak mengetahui yang sebenarnya tentang esensi natur mereka. Akankah Tuhan melakukan pekerjaan semacam itu? Tuhan tidak menyelamatkan para setan dan Iblis. Pekerjaan yang Tuhan lakukan adalah membekali orang dengan kebenaran, memungkinkan mereka, dengan memahami, menerapkan, dan tunduk pada kebenaran, untuk mencapai sesuatu yakni memiliki kebenaran sebagai hidup mereka, dan untuk memperoleh pengetahuan sejati dan benar-benar takut akan Tuhan, sehingga sepenuhnya terbebas dari pengaruh Iblis dan memperoleh keselamatan. Inilah pekerjaan yang Tuhan lakukan. Hanya kebenaran yang dapat menyelamatkan manusia, bukan pepatah aneh, ajaran sesat, atau kekeliruan apa pun. Ajaran sesat dan kekeliruan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan kebenaran; semua itu hanya dapat menyesatkan dan merusak manusia, dan sama sekali tidak dapat memampukan orang untuk memperoleh keselamatan. Agar orang memperoleh keselamatan, mencapai ketundukan kepada Tuhan dan menjauhi kejahatan, satu-satunya jalan adalah menerima kebenaran dan menerapkan kebenaran; tidak ada jalan lain. Jangan berusaha menyamarkan cara-cara atau pepatah yang ekstrem, atau pepatah yang konyol dan aneh, agar orang lain menganggapnya sebagai kebenaran atau menggantikan kebenaran dengan hal-hal tersebut untuk memperoleh keselamatan. Tak satu pun dari jalan ini berhasil; semua itu bukan dari Tuhan.

Setelah selesai mempersekutukan perwujudan penyimpangan dalam diri mereka yang bereinkarnasi dari setan, mari kita bersekutu tentang perwujudan mereka lainnya—kejahatan. Perwujudan kejahatan memiliki kemiripan dengan perwujudan penyimpangan, tetapi juga ada perbedaannya. Perwujudan penyimpangan tidak sesuai dengan cara berpikir, hati nurani, nalar, atau naluri kemanusiaan yang normal, juga tidak sesuai dengan berbagai kondisi bawaan kemanusiaan normal yang Tuhan tetapkan bagi manusia ciptaan; sebaliknya, perwujudan tersebut melampaui berbagai kondisi bawaan kemanusiaan yang normal ini. Perwujudan secara keseluruhan adalah abnormal, supernatural, ekstrem, dan ganjil. Itu berarti, orang-orang dengan nalar dan hati nurani kemanusiaan yang normal menganggap orang-orang semacam itu sangat aneh, baik dalam hal perwujudan dan perilaku mereka maupun dalam hal pemikiran dan sudut pandang mereka. Engkau benar-benar tak dapat memahami mengapa mereka berpikir atau bertindak dengan cara seperti itu. Kini melalui persekutuan, engkau memahaminya. Jadi, di mana letak akar masalahnya? Akar masalahnya terletak pada esensi natur mereka dan atribut mereka sebagai setan. Pada dasarnya, seperti inilah perwujudan penyimpangan itu. Namun, kejahatan para setan tidak hanya berkaitan dengan beberapa perwujudan yang umumnya terlihat di luarnya; sebaliknya, itu berkaitan langsung sikap orang semacam ini terhadap kebenaran. Itu jauh lebih tercela dan lebih serius daripada penyimpangan. Perwujudan kejahatan, tentu saja, juga dicirikan dari cara orang-orang tersebut memperlakukan kebenaran. Pertama, mereka yang adalah para setan memusuhi kebenaran; ini adalah perwujudan kejahatan yang pertama. Perwujudan kejahatan yang kedua adalah, selain memiliki sikap yang memusuhi kebenaran, para setan juga secara proaktif menyerang kebenaran. Perwujudan kejahatan yang ketiga adalah, selain memusuhi dan menyerang kebenaran, para setan melangkah lebih jauh dan ingin menggantikan kebenaran. Perwujudan kejahatan mereka tidak akan pernah berhenti hanya pada taraf memusuhi dan menyerang kebenaran; sebaliknya, di atas dasar kedua perwujudan ini, mereka juga ingin menggantikan kebenaran. Inilah esensi mereka. Banyak dari perwujudan kejahatan dalam diri para setan yang sama dengan perwujudan mereka yang memiliki esensi antikristus, yang telah kita persekutukan sebelumnya, jadi tidak perlu membahas aspek-aspek ini lebih lanjut. Hari ini, kita akan membahas tiga perwujudan kejahatan dalam diri para setan: memusuhi, menyerang, dan mencoba menggantikan kebenaran.

Pertama, mari kita bersekutu tentang perwujudan permusuhan terhadap kebenaran dalam diri mereka yang adalah para setan. Kita telah cukup banyak mempersekutukan topik tentang permusuhan terhadap kebenaran sebelumnya; ini bukan pertama kalinya engkau semua bertemu dengan topik semacam ini. Perwujudan permusuhan terhadap kebenaran sangat jelas terlihat dalam diri mereka yang adalah para setan. Itu berarti mereka tidak mampu menerima hal positif apa pun, apa pun yang benar dan sesuai dengan hati nurani dan nalar manusia. Terutama ketika itu adalah sesuatu yang berkaitan dengan prinsip-prinsip kebenaran, mereka terlebih lagi, tidak mampu menerimanya. Ketidakmampuan mereka untuk menerima bukan sekadar mereka menggelengkan kepala dan menolak; melainkan, di dalam hatinya, mereka merasakan kejijikan dan kemuakan, serta kebencian. Seberapa dalam kebencian mereka? Jika seseorang mempersekutukan kebenaran secara spesifik dan dengan kenyataan, mereka merasa orang itu tidak menyenangkan. Itu bukanlah sekadar sedikit kecemburuan—itu adalah permusuhan. Apa arti permusuhan? Itu berarti memperlakukanmu seolah-olah engkau telah membunuh ayah mereka. Sebenarnya, engkau mungkin belum pernah berinteraksi secara mendalam dengan mereka, dan mereka juga belum tentu mengenalmu, tetapi jika engkau memahami kebenaran dan mempersekutukan kebenaran tersebut, di dalam hatinya, mereka merasakan kejijikan. Mereka tidak merasa jijik terhadap orang yang mengkhotbahkan kata-kata dan doktrin, tetapi mereka sangat jijik terhadap siapa pun yang mempersekutukan kebenaran kepada mereka, merasa seolah-olah itu membunuh mereka—kebencian mereka mencapai taraf ini. Apa perwujudan spesifik mereka? Ketika orang lain mempersekutukan prinsip-prinsip kebenaran atau maksud-maksud Tuhan, mereka menjadi muak mendengarnya dan tidak bisa duduk dengan tenang. Ada yang mencari-cari alasan lalu pergi, ada yang bahkan bangkit dan pergi tanpa sedikit pun keraguan. Di sisi lain, orang-orang dengan hati nurani dan nalar kemanusiaan yang normal, sekalipun mereka tidak merindukan atau tidak menyetujui perkataan yang benar—terutama perkataan yang sesuai dengan kebenaran—paling-paling mereka tidak akan menerimanya dalam hati mereka, tetapi mereka masih mampu tetap duduk selama persekutuan itu untuk menyelamatkan muka. Sedangkan mereka yang adalah para Iblis, tak mampu duduk dengan tenang. Begitu mendengar kebenaran, di dalam hatinya, mereka merasa jijik dan gelisah, dan ketika merasa sangat gelisah, mereka tak mampu tetap di sana, mereka pun pergi. Jika mereka tak mampu melakukannya, mereka menonton video di internet, membiarkan pikiran mereka mengembara dan melakukan beberapa tindakan yang mengganggu, mengganti topik pembicaraan dan mengobrol, atau meninggikan dan bersaksi tentang sejarah "mulia" mereka sendiri sambil meremehkan dan menceramahi orang lain. Singkatnya, jika engkau mempersekutukan kebenaran, mereka merasa jijik; sikap mereka terhadap kebenaran adalah sikap permusuhan yang ekstrem. Jika engkau tidak mempersekutukan kebenaran tetapi hanya mempersekutukan beberapa pekerjaan administratif atau urusan umum, membagikan beberapa anekdot dari pemberitaan Injil, atau mengobrol tentang hal-hal eksternal, mereka mampu duduk dengan tenang dan mengobrol bersama orang lain, terlihat cukup harmonis. Namun begitu kebenaran dipersekutukan, terutama ketika firman Tuhan dibacakan, esensi dan diri mereka yang sebenarnya tersingkap. Mereka menjadi gelisah, dan jika mereka mendengarkan sedikit lebih lama lagi, mereka merasa kepala mereka seperti akan meledak. Makin banyak engkau membaca firman Tuhan, makin mereka merasa sedang dihakimi, dan makin mereka merasa akan dikutuk dan disingkirkan, dan bahwa nyawa mereka terancam. Makin banyak engkau membaca firman Tuhan, makin di dalam hatinya, mereka merasa jijik dan muak, seolah-olah mereka telah terjangkit suatu penyakit. Katakan kepada-Ku, bukankah masalah ini sangat serius? Masih dapatkah orang-orang semacam itu diselamatkan? Terutama dalam hal menerapkan kebenaran dan menjadi orang jujur, mereka yang mengejar kebenaran, karena ingin menjadi jujur, mereka melatih diri untuk berbicara jujur dan terbuka serta mengungkapkan tentang diri mereka yang sebenarnya. Ketika para setan mendengarnya, di dalam hatinya, mereka merasa jijik, memandang rendah dirimu, dan membencimu. Mereka merasa engkau hina karena menerapkan kebenaran, sementara mereka terhormat—dan lebih mulia serta lebih agung daripadamu—karena tidak menerapkan kebenaran. Sudut pandang macam apa ini? Bukankah ini mengubah hitam menjadi putih? Seperti inilah orang-orang yang memusuhi kebenaran itu. Jika engkau mempersekutukan kebenaran atau prinsip penerapan tertentu, di dalam hatinya, mereka tidak hanya memandang rendah dirimu, tetapi juga merasa muak akan engkau; mereka bahkan tidak akan menatap matamu. Jika engkau ingin membahas pekerjaan gereja dengan mereka, mereka selalu menghindarimu; mereka tidak ingin berbicara denganmu dan merasa bahwa engkau dan mereka tidak memiliki kesamaan. Engkau dapat mengobrol dengan mereka tentang topik apa pun, kecuali topik yang berkaitan dengan kebenaran atau dengan pekerjaan Tuhan menyelamatkan manusia; mereka tidak ingin membahas topik-topik ini. Misalnya, jika engkau berkata kepada mereka, "Mari kita bersekutu tentang bagaimana cara melaksanakan tugas kita dengan setia, dan mendiskusikan masalah apa yang masih ada dalam pelaksanaan tugas kita pada tahap ini dan bagaimana menyelesaikannya," setelah mendengarnya, mereka merasa kepala mereka seperti akan meledak, di dalam hatinya, mereka merasakan kejijikan yang luar biasa, dan mata mereka berkobar dengan api saat mereka bersikap penuh perlawanan terhadapmu. Mereka bersedia menderita kesukaran apa pun demi setia kepada Iblis, tetapi mereka sangat jijik terhadap Tuhan dan kebenaran, tidak menerima kebenaran sedikit pun. Siapa pun yang mempersekutukan kebenaran kepada mereka, mereka tidak dapat memahaminya. Jika engkau meminta mereka untuk mempelajari ilmu pengetahuan atau karya sastra terkenal, mereka sangat bersedia, merasa diri mereka sangat mulia. Namun, ketika mereka mendengarkan khotbah atau orang lain mempersekutukan kebenaran, seolah-olah mereka sedang dilecehkan atau diadili di pengadilan. Yang paling mereka muak adalah membaca firman Tuhan dan mempersekutukan kebenaran. Oleh karena itu, dalam kehidupan mereka sehari-hari, saat mereka akan melakukan beberapa pekerjaan umum dan hal-hal yang menguntungkan status, reputasi, dan prospek mereka untuk mendapatkan berkat, orang-orang semacam itu tidak pernah membaca firman Tuhan ataupun bersaat teduh. Mereka juga tidak mempersekutukan kebenaran selama pertemuan dan tidak pernah membagikan pengetahuan berdasarkan pengalaman pribadi mereka; kehadiran mereka di pertemuan hanyalah formalitas. Jika engkau meminta mereka untuk mempersekutukan pengetahuan mereka tentang firman Tuhan atau kebenaran, mereka tidak dapat mengucapkan sepatah kata pun dan di dalam hatinya merasa jijik, berpikir, "Mempersekutukan firman tuhan dan kebenaran adalah sesuatu untuk para ibu rumah tangga dan orang-orang dari lapisan bawah masyarakat. Bagaimana mungkin seorang tokoh besar sepertiku melakukan hal-hal semacam itu? Aku adalah orang yang melakukan hal-hal besar dan pekerjaan besar, orang yang akan menerima berkat-berkat besar. Ketika memasuki kerajaan, aku akan menjadi sokoguru dan andalan dalam kerajaan tuhan. Aku adalah orang yang memikul tanggung jawab besar. Kalian pikir siapa kalian? Menghadiri pertemuan di gereja yang sama dengan kalian saja sudah merupakan hal yang hina bagiku!" Lihatlah betapa sombongnya mereka! Permusuhan mereka terhadap kebenaran adalah permusuhan terhadap semua orang dan hal-hal yang berkaitan dengan kebenaran, serta terhadap penerapan dan perkataan yang berkaitan dengan kebenaran; mereka bahkan memusuhi hal-hal yang positif. Misalnya, jika engkau menyebutkan bahwa saudara-saudari di gereja harus memiliki kepatutan orang kudus, bahwa interaksi antar lawan jenis—baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari—harus dilakukan dalam batasan tertentu, bahwa setiap orang harus bermartabat dan sopan, tidak boleh sembarangan menggoda orang, dan menghormati hubungan antara pria dan wanita serta menghormati pernikahan, bahwa orang haruslah menerapkan hal ini berdasarkan firman Tuhan, dan bahwa rumah Tuhan tidak menganjurkan kebebasan seksual, apa yang akan mereka pikirkan setelah mendengarnya? "Itu perkataan yang sudah usang, klise. Zaman apa kita sekarang, masih membicarakan kepatutan orang kudus dan batasan antara pria dan wanita! Di masa lalu, para kaisar di istana mereka memiliki semua selir untuk diri mereka sendiri—betapa hebatnya itu! Jika aku memiliki kemampuan dan sarana, sekalipun aku tidak dapat memiliki selir, setidaknya aku akan memiliki pilihan orang untuk diajak berhubungan!" Mereka tidak pernah menerima hal positif apa pun, perkataan yang benar apa pun, terutama firman kebenaran, dan bahkan sangat jijik dan membencinya. Oleh karena itu, di atas dasar permusuhan mereka terhadap kebenaran, orang-orang ini terus-menerus menyerang kebenaran dan hal-hal positif. Apa pun aspek kebenaran atau apa pun tuntutan spesifik dari Tuhan yang dipersekutukan, mereka selalu memiliki serangkaian ajaran sesat dan kekeliruan yang mereka gunakan untuk mengkritik dan menghakiminya. Bukankah kritik dan penghakiman ini merupakan serangan? (Ya.) Betapa pun banyaknya orang yang menerima kebenaran dan hal-hal positif, mereka tidak akan pernah menerimanya. Mereka percaya bahwa apa yang dianjurkan oleh rumah Tuhan dan apa yang dituntut kebenaran untuk orang terapkan, semua itu hanyalah slogan dan formalitas, dan bahwa hal yang benar-benar memenuhi kebutuhan manusia adalah tren-tren duniawi; apa pun yang dianjurkan oleh tren-tren duniawi saat ini, itu adalah kebenaran yang tertinggi. Bukankah ini berarti menghormati kejahatan? Jadi, apa pun aspek kebenaran yang kaupersekutukan, mereka secara subjektif memusuhinya, dan terlebih lagi, mereka akan menghakimi, menyerang, dan menghujatnya. Misalnya, Tuhan menuntut orang untuk jujur. Bagaimana definisi mereka tentang menjadi orang jujur? "Menjadi orang jujur adalah untuk orang bodoh; hanya orang bodoh yang menerapkan untuk menjadi orang jujur. Hanya orang bodoh yang memberi tahu orang lain apa yang mereka pikirkan di dalam hatinya, urusan pribadi mereka. Hanya orang bodoh yang berbicara jujur. Hanya orang bodoh yang memercayakan nasib mereka kepada orang lain untuk dikendalikan. Aku bukan orang bodoh; nasibku ada di tanganku sendiri, dan orang lain tidak berhak ikut campur! Entah aku ingin mengatakan apa yang kupikirkan dalam hatiku atau tidak, orang lain tidak berhak ikut campur. Jika itu bukan sesuatu yang ingin kuberitahukan kepada orang lain, jangan pernah bermimpi untuk mengetahuinya!" Bukankah ini berarti muak akan kebenaran dan membenci kebenaran? (Ya.) Orang-orang yang adalah para setan, tidak menerima kebenaran dan tidak menerapkannya. Selain memusuhi dan menyerang kebenaran, mereka melangkah lebih jauh dan menggunakan berbagai racun dan sudut pandang Iblis, serta penerapan dari Iblis untuk menggantikan kebenaran. Misalnya, mereka menggunakan siasat, kebohongan, berbagai cara, atau menggunakan kedok menanggung kesukaran dan membayar harga untuk menyesatkan orang lain, sebagai syarat untuk mendapatkan berkat dan bertransaksi dengan Tuhan. Menurut mereka dalam kepercayaan kepada Tuhan, orang tidak perlu menjadi orang yang jujur, tidak perlu setia pada tugas, dan tidak perlu menerima serta menerapkan kebenaran; selama orang menanggung lebih banyak kesukaran, membayar harga yang lebih besar, melakukan lebih banyak pekerjaan, melakukan lebih banyak hal-hal yang baik dan mengumpulkan lebih banyak kebaikan, melakukan lebih banyak hal yang mendapatkan persetujuan dan penghargaan dari orang lain, dan melalui cara-cara ini mendapatkan kepercayaan dari saudara-saudari, serta peninggian dan dukungan mereka, maka mereka dapat mencapai tujuan menukarkan semua ini dengan berkat kerajaan surga. Bukankah sudut pandang ini sangat konyol? (Ya.)

Entah itu menghakimi dan mengutuk kebenaran, memusuhi dan menyerang kebenaran, atau selalu ingin menggunakan ajaran sesat dan kekeliruan Iblis untuk menggantikan kebenaran, semua ini adalah perwujudan spesifik dari cara para setan memperlakukan kebenaran. Apa pun perwujudannya, semua itu sepenuhnya menyingkapkan esensi jahat para setan. Memusuhi kebenaran, menyerang kebenaran, dan mencoba menggantikan kebenaran—semua ini adalah tindakan yang hanya dapat dilakukan oleh para setan. Hanya setan yang memperlakukan kebenaran dan Tuhan dengan kebencian, penghakiman, dan kutukan seperti itu, dan mampu melakukan segala cara untuk menyesatkan, menipu, dan membujuk orang agar menjauh dari kebenaran dan menjauh dari Tuhan. Hanya setan yang akan memikirkan segala cara untuk secara curang memenangkan kepercayaan, dukungan, dan pujian manusia, untuk mencapai tujuan mereka membeli hati manusia dan mengendalikannya, dalam upaya untuk menggantikan tempat Tuhan di hati mereka. Singkatnya, fakta bahwa setan mengambil sikap seperti itu terhadap kebenaran dan terhadap mereka yang mengejar kebenaran menyingkapkan bahwa esensi mereka adalah jahat. Hal-hal positif dan kebenaran adalah hal yang dirindukan dan dicintai oleh semua manusia ciptaan, dan semua itu juga layak dihargai oleh manusia. Tentu saja, semua itu juga merupakan hal yang paling dibutuhkan oleh manusia ciptaan. Hal ini karena kebenaran merupakan hal yang esensial bagi umat manusia untuk terbebas dari pengaruh Iblis, untuk menempuh jalan yang benar, dan mampu takut akan Tuhan serta menjauhi kejahatan. Bagi orang normal untuk mencapai keselamatan, mengejar kebenaran, menerima kebenaran, dan menerapkan kebenaran adalah proses yang diperlukan; tidak ada cara lain. Sekalipun sulit bagi mereka untuk menerima dan menerapkan kebenaran karena mereka memiliki watak yang rusak, dari perspektif batin mereka dan kehendak subjektif mereka, mereka tidak memusuhi kebenaran; sikap subjektif mereka bukanlah sikap yang akan memusuhi kebenaran, juga bukan sikap yang dengan sengaja menyerang kebenaran atau mencoba segala cara untuk menggunakan ajaran sesat dan kekeliruan apa pun untuk menggantikan kebenaran. Hanya Iblis yang dapat melakukan hal ini; esensinya yang memusuhi kebenaran sama dengan esensi si naga merah yang sangat besar. Apa pun yang merupakan hal positif, apa pun yang berkaitan dengan kebenaran, Iblis menyangkal, mengutuk, dan menolaknya. Sekalipun kebenaran ini tidak mengancam dirinya, dia tetap memusuhi dan membencinya; ini ditentukan oleh natur dirinya. Karena para setan memiliki natur jahat, kebenaran, bagi mereka, adalah musuh mereka. Apa arti kata "musuh"? Musuh berarti tidak pernah bisa selaras, tidak pernah bisa menjadi teman, tidak pernah bisa menjadi rekan yang sepemikiran. Ini seperti si naga merah yang sangat besar. Mereka memperlakukan orang-orang yang percaya kepada Tuhan dengan kebencian dan permusuhan yang khusus. Asalkan engkau tidak lagi percaya kepada Tuhan dan menghina Tuhan, engkau boleh melakukan kejahatan apa pun di tengah masyarakat—mereka tidak peduli jika engkau mencuri, merampok, atau melakukan percabulan; engkau boleh berkolusi dengan mereka dan melakukan hal buruk apa pun. Namun, jika engkau percaya kepada Tuhan dan menempuh jalan yang benar, mereka tidak akan mengizinkannya; mereka akan menangkapmu, menganiayamu, dan bahkan menghukum mati dirimu. Mereka sama sekali tidak akan membiarkanmu hidup. Selama engkau ada, engkau adalah duri dalam daging mereka; setiap hari engkau ada, di dalam hatinya, mereka merasa tertekan dan gelisah. Hanya setelah mereka menghancurkanmu, ketika engkau tidak ada lagi, barulah mereka merasa menang, tenang, dan damai. Sikap mereka yang adalah para setan terhadap kebenaran sama naturnya dengan kebencian si naga merah yang sangat besar terhadap kebenaran. Jika engkau mengejar kebenaran, menerapkan kebenaran, melakukan segala sesuatu berdasarkan prinsip, memiliki pendirian, dan menjunjung tinggi prinsip, mereka akan menganggapmu tidak menyenangkan dan membencimu. Jika mereka menjadi pemimpin dan memperoleh kekuasaan, mereka akan memikirkan segala cara untuk menemukan pengaruh untuk menyiksamu, dan bahkan menjebakmu atas suatu pelanggaran untuk mengeluarkanmu. Ketika semua orang yang mengejar kebenaran dikucilkan oleh orang-orang itu, dan mereka yang tersisa di gereja semuanya adalah orang-orang yang bingung dan yang tidak sedikit pun memahami kebenaran, orang-orang itu merasa aman, tidak ada yang mengancam mereka, dan merasa hari-hari mereka menjadi mudah. Oleh karena itu, mereka yang adalah para setan tidak hanya memusuhi kebenaran tetapi juga memusuhi orang-orang yang mencintai dan mengejar kebenaran. Bukankah ini memperlihatkan bahwa mereka memiliki natur yang jahat? (Ya.) Ada orang-orang yang setelah dikutuk, dikucilkan, dan disiksa oleh para setan, berkata, "Aku tidak menyinggung mereka, tetapi mengapa mereka menganggapku tidak menyenangkan?" Bukankah ini perkataan yang bingung? Bukankah ini berarti gagal mengetahui yang sebenarnya tentang sesuatu dan tak mampu membedakan orang? Apakah si naga merah yang sangat besar menangkap dan menganiaya orang Kristen karena orang Kristen melanggar hukum dan melakukan kejahatan? Atau karena orang Kristen berpartisipasi dalam kegiatan politik untuk menumbangkan serta merebut kekuasaan politik mereka? (Tidak keduanya.) Lalu, mengapa mereka melakukannya? Kita tidak berpartisipasi dalam politik, juga tidak menentang atau menyingkapkan mereka, apalagi terlibat dalam aktivitas politik untuk merebut kekuasaan mereka. Lalu, mengapa mereka menindas dan menangkap orang-orang di antara kita yang percaya kepada Tuhan dengan cara seperti ini? Hanya karena engkau mengikuti Tuhan, menerima kebenaran, dan memuliakan Tuhan karena kebesaran-Nya serta menyembah-Nya maka mereka membencimu. Mereka yakin bahwa engkau telah mengkhianati mereka; engkau tidak mengikuti, menyembah, dan tunduk kepada mereka, jadi mereka membencimu. Oleh karena itu, mereka ingin menindas dan menyingkirkanmu, untuk mencapai tujuan melenyapkanmu. Hanya karena mereka adalah setan yang jahat, dan mereka memiliki esensi natur yang memusuhi kebenaran, jika engkau mengikuti Tuhan, mereka akan memusuhimu, mereka akan membencimu, dan akan mencoba segala cara untuk menyiksamu, menyingkirkanmu, dan merenggutmu dari sisi Tuhan. Inilah tujuan mereka. Jika engkau berhenti mengikuti Tuhan, mereka tidak akan begitu memusuhimu. Tentu saja, mereka akan tetap berusaha menghancurkan, merusak, mempermainkan, dan mengendalikan dirimu. Jika engkau dapat menyembah dan mengikuti mereka, mereka akan senang dan tidak akan menyiksamu, tetapi pada akhirnya, engkau hanya dapat dikubur bersama mereka. Tak seorang pun yang menyembah Iblis akan memiliki akhir yang baik!

Natur penentangan Iblis terhadap Tuhan tidak akan pernah berubah. Mengapa para antikristus yang berasal dari Iblis begitu memusuhi kebenaran dan Tuhan? Katakan kepada-Ku, betapa jahatnya esensi natur mereka! Mereka tidak menerima kebenaran, pekerjaan Tuhan, hal positif apa pun, atau perkataan serta penerapan yang benar, tanpa terkecuali. Di dalam hatinya, mereka bukan hanya merasa jijik dan menolak untuk menerimanya, tetapi mereka juga secara aktif melakukan kejahatan untuk menentang Tuhan, dan menyebarkan berbagai rumor tak berdasar dan kekeliruan untuk mengutuk kebenaran dan hal-hal positif. Orang-orang jahat seperti ini juga ingin memperoleh berkat dengan percaya kepada Tuhan; mereka menyusup ke dalam rumah Tuhan, tetapi karena mereka tidak sedikit pun menerima kebenaran, mereka disingkapkan dan disingkirkan. Sebagai contoh, menerima pemangkasan adalah hal yang positif. Ketika orang normal berbuat salah dan dipangkas, mereka akan merenungkan diri mereka sendiri. Jika kesalahan mereka disebabkan karena niat yang salah atau watak yang rusak, mereka akan mencari kebenaran untuk menyelesaikannya. Jika kesalahan mereka terjadi karena kualitas mereka yang buruk dan mereka tidak melihat segala sesuatunya dengan jelas, mereka juga akan secara proaktif mencari jalan untuk menyelesaikannya, menemukan orang-orang berkualitas baik yang memahami kebenaran untuk membantu dan membimbing mereka. Singkatnya, di bawah bimbingan dan peraturan hati nurani dan nalar yang mereka miliki, mereka akan memperlakukan pemangkasan dengan benar. Namun, bagaimana mereka yang adalah para setan memperlakukan pemangkasan? Setan itu sendiri memusuhi kebenaran, tetapi dengan natur mereka yang jahat itu, mereka sama sekali tidak akan berhenti dengan sekadar memusuhi; mereka juga akan mengutuk, menentang, dan menghujat kebenaran. Jadi, ketika mereka dipangkas, mereka dengan gigih berusaha untuk membantah dan membela diri. Mereka tidak hanya menyangkal kebenaran, tetapi juga menyerang dan mengutuk orang-orang yang memangkas mereka, bahkan menyebarkan perkataan seperti: "Percaya kepada tuhan itu terlalu sulit! Orang-orang berkualitas buruk di antara kita yang tidak memahami kebenaran hanya akan disingkirkan pada akhirnya. Tidak mudah mencoba memanfaatkan rumah tuhan untuk memperoleh penghidupan! Orang-orang yang berkualitas buruk tidak punya masa depan; kita tidak bisa berbuat apa-apa selain disiksa oleh orang lain. Dengan cara apa pun orang lain mengganggu kita, kita harus menanggungnya. Siapa yang bisa kita salahkan selain kualitas kita sendiri yang buruk? Jika kualitasmu buruk, kau lebih rendah daripada orang lain!" Mereka bukan saja tidak menerima pemangkasan atau tidak merenungkan dan mengenal diri mereka sendiri, mereka juga tidak mencari prinsip-prinsip penerapan atau jalan penerapan untuk menyelesaikan masalah ini. Jika kualitas mereka memang buruk, lalu di atas landasan kondisi bawaan mereka tersebut, bagaimana agar mereka dapat berusaha sebaik mungkin untuk melaksanakan tugas mereka dengan baik dan mempersembahkan kesetiaan mereka? Akankah mereka berpikir seperti ini? Mereka memusuhi kebenaran, jadi mereka sama sekali tidak akan berpikir seperti ini. Terlebih lagi, mereka akan makin mengintensifkan perbuatan mereka dan menghakimi serta memfitnah, bahkan di dalam hatinya, mereka diam-diam mengutuk orang-orang yang memangkas mereka: "Huh! Kau telah membuatku merasa tidak nyaman hari ini. Suatu hari nanti akan kuberi kau pelajaran! Menurutmu kualitasku buruk? Aku sudah percaya pada Tuhan selama bertahun-tahun, sementara kau baru percaya selama beberapa tahun! Kau menganggapku tidak menyenangkan? Suatu hari nanti aku akan membuatmu menanggung akibatnya, membuatmu mati dengan mengerikan!" Engkau lihat, ketika mereka dipangkas, meskipun mereka tidak berkata apa pun dan bahkan tersenyum, hati mereka dipenuhi dengan dendam, kebencian, dan kutukan. Ada orang-orang yang memperlihatkan keengganan mereka untuk menerima pemangkasan, sesekali mengucapkan perkataan yang mengeluh, menyerang, atau menghakimi. Mereka tidak hanya memusuhi pemangkasan, tetapi juga berinisiatif untuk menyerang orang-orang yang memangkas mereka, menolak untuk menyerah pada siapa pun yang memangkas mereka. Ada para wanita yang mungkin bertubuh mungil dan di luarnya, terlihat rapuh, tetapi ketika seseorang benar-benar memangkas mereka, mereka akan marah besar: "Aku sudah begitu banyak menderita karena percaya kepada tuhan selama bertahun-tahun—memangnya itu mudah? Kau merasa aku tidak menyenangkan, aku sudah memberitakan Injil bahkan sebelum kau lahir! Apa kau sedang mencoba menindasku hanya karena aku sudah tua? Kuberitahukan kepadamu, itu tidak mungkin! Coba tanyakan kepada orang-orang—kepada siapa aku pernah mengalah sepanjang hidupku?" Dapatkah orang dengan watak semacam ini menerima kebenaran? Tentu saja tidak. Mereka bukan saja tidak menerima diri mereka dipangkas, tetapi mereka juga mengutuk orang-orang yang memangkas mereka. Bukankah mereka terlalu berniat jahat? Orang-orang yang adalah para setan dan Iblis itu penuh akal bulus, licin, berbahaya, dan licik. Karena sikap mereka terhadap kebenaran adalah sikap yang memusuhi dan menyerang, ketika perbuatan jahat mereka tersingkap dan mereka terancam dikeluarkan atau diusir tanpa ada harapan untuk memperoleh berkat, mereka sama sekali tidak akan berperilaku baik atau patuh, melainkan akan menggunakan berbagai cara untuk menentang. Ada yang mengarang kebohongan, berkata bahwa para pemimpin dan pekerja sedang menyiksa mereka, menghasut orang lain untuk membela mereka, dengan sengaja mengganggu pekerjaan gereja. Ada yang berpura-pura tunduk, dengan berkata, "Dengan cara apa pun rumah tuhan memperlakukanku, sekalipun aku dikirim ke kelompok B atau dikeluarkan, aku akan tetap melaksanakan tugasku. Aku setia kepada tuhan, dan aku tidak akan pernah menyangkal jalan ini ataupun melepaskan tugasku." Mereka berpura-pura untuk menipu orang, seolah-olah mereka telah bertobat, seolah-olah mereka mampu menerima dan tunduk dengan cara apa pun rumah Tuhan memperlakukan mereka dan tidak akan melepaskan tugas mereka. Sebenarnya, mereka sedang menipu dan mempermainkanmu. Mereka berpikir: "Huh! Mau memanfaatkan aku untuk melakukan pelayanan? Mustahil! Ketika aku mengungkapkan tekadku kepadamu dan berkata aku bersedia melaksanakan tugasku, itu hanya formalitas, aku hanya membodohi kalian!" Di luarnya, mereka terlihat sangat penurut dan patuh, membuat orang mengira mereka bersedia melaksanakan tugas. Namun, ketika engkau benar-benar mengatur untuk mereka melaksanakan tugas, mereka bersikap asal-asalan, menggunakan tipu daya dan menipumu, bahkan bersikap tiba-tiba menghilang terhadapmu. Mungkin sudah lebih dari sepuluh hari sejak mereka diberi tugas, dan tidak akan ada kemajuan sama sekali. Ada orang-orang yang tidak mengerti dan tak punya kemampuan untuk membedakan, dan mereka akan merasa bingung, berpikir: "Mereka cukup bersungguh-sungguh ketika setuju untuk melaksanakannya, berkata bahwa mereka bersedia melaksanakan tugas mereka. Sepertinya mereka tidak berbohong. Bagaimana mereka bisa menghilang sekarang?" Biar Kuberitahukan kepadamu yang sebenarnya: Mereka benar-benar penipu ulung, mereka adalah para setan. Dianggap sebagai apakah pelaksanaan tugas oleh mereka yang adalah para setan? Mereka menganggap hal itu berarti rumah Tuhan sedang memanfaatkan mereka untuk melakukan pelayanan, berarti mempermainkan mereka. Inilah mentalitas mereka yang adalah para setan dalam melaksanakan tugas. Apa yang ada dalam dirimu yang layak untuk dimanfaatkan? Paling maksimal, engkau hanya mengerti sedikit tentang profesi tertentu. Jika rumah Tuhan membutuhkan pekerjaan di bidang ini, paling-paling itu berarti engkau cocok untuk melaksanakan tugas ini. Menggunakan hal melaksanakan tugas untuk mengukurmu dan menuntutmu adalah suatu peninggian terhadapmu. Jika engkau menolak dan tidak menerima, berarti engkau gagal menghargai kebaikan. Begitu tak masuk akalnya mereka yang adalah para setan itu. Mereka meminta untuk diberi tugas, dan ketika gereja mengatur pekerjaan untuk mereka, mereka berasumsi bahwa rumah Tuhan ingin memanfaatkan mereka. Jika engkau benar-benar memiliki nilai untuk dimanfaatkan di gereja, apakah ini keberuntungan atau kemalangan bagimu? (Keberuntungan.) Apakah ini kemalangan atau berkat bagimu? (Berkat.) Mengapa kaukatakan itu berkat? (Mampu melakukan pelayanan bagi Tuhan adalah peninggian Tuhan, jadi itu adalah berkat.) Engkau harus memahami hal ini: Melakukan pelayanan bagi Tuhan adalah peninggian Tuhan. Apa arti peninggian? Itu berarti engkau memiliki sedikit kelebihan profesional yang dapat dipakai dalam pekerjaan rumah Tuhan, yang merupakan kesempatan yang Tuhan berikan kepadamu, bahwa Tuhan telah memberimu kesempatan untuk melakukan pelayanan bagi-Nya, kesempatan untuk mencapai keselamatan, dan bahwa ini merupakan syarat dasar bagimu untuk diberkati. Hanya ketika engkau memiliki syarat dasar ini, barulah engkau dapat memiliki kesempatan untuk menerima kebenaran dan menerapkan kebenaran selangkah demi selangkah, dan mencapai keselamatan. Jika sama sekali tidak terdapat nilai-nilai positif dalam dirimu, di rumah Tuhan engkau adalah orang yang tidak berguna. Apakah rumah Tuhan akan tetap menyediakan kebutuhanmu secara cuma-cuma? Jika tidak ada tugas untuk kaulaksanakan di rumah Tuhan, berarti engkau tidak memiliki sarana dan syarat dasar yang semestinya dan masuk akal untuk mempertahankan hubungan yang normal dengan Tuhan. Jika engkau tidak dapat dipakai dalam pekerjaan spesifik di rumah Tuhan, itu berarti engkau belum membangun hubungan apa pun dengan Tuhan, sehingga tidak ada kesempatan bagimu untuk datang ke hadapan Tuhan, tidak ada kesempatan untuk menerima langkah atau periode apa pun dari pekerjaan yang Tuhan lakukan untuk menyelamatkan umat manusia. Dengan demikian, apakah engkau masih memiliki kesempatan dan syarat untuk mencapai keselamatan? Oleh karena itu, jika dikatakan bahwa engkau memiliki nilai untuk dimanfaatkan, ini mungkin terdengar tidak nyaman di dunia orang tidak percaya, dan mungkin "dimanfaatkan" adalah istilah negatif di sana—tetapi di rumah Tuhan, engkau harus melihat siapa yang sedang memanfaatkan dirimu. Bagaimana seharusnya manafsirkan kata "memanfaatkan" ini? Jika Tuhan memanfaatkan dirimu, itu membuktikan bahwa engkau masih memiliki nilai dan masih dapat melakukan pelayanan bagi Tuhan. Ketika engkau melakukan pelayanan bagi Tuhan, bukankah ini berarti Tuhan sedang meninggikan dirimu? (Ya.) Ini berarti Tuhan sedang memberimu kesempatan, Tuhan sedang meninggikan dirimu. Ini adalah hal yang baik; ini membuktikan bahwa Tuhan menghargaimu dan masih bersedia memberimu kesempatan. Jadi, apakah dimanfaatkan oleh Tuhan adalah hal yang memalukan? Apakah itu adalah kerugian? Apakah engkau menderita kerugian karena dimanfaatkan? Apakah itu membuatmu kehilangan integritas atau martabat? Tidak, engkau memperoleh jauh lebih banyak. Itu memberimu kesempatan untuk datang ke hadapan Tuhan dan menerima kebenaran dan keselamatan dari Tuhan. Engkau sama sekali tidak menderita kerugian; engkau memperoleh keuntungan yang besar. Namun, mereka yang bereinkarnasi dari setan tidak melihatnya dengan cara seperti itu. Mereka memiliki natur yang jahat. Dengan cara apa pun Iblis memanfaatkan dan merusak mereka, mereka tidak keberatan; mereka cukup puas dengannya. Jika pejabat pemerintah memanfaatkan mereka, mereka menganggapnya sebagai keberuntungan, tanda kemakmuran. Mereka tidak memiliki kemampuan membedakan, tidak menentang, melawan, atau menolaknya. Sedangkan di gereja, jika mereka dipromosikan untuk melakukan suatu tugas, mereka merasa itu berarti melakukan pelayanan, bahwa mereka mengkhianati diri mereka sendiri, dan bahwa gereja sedang memanfaatkan mereka. Contohnya, ada wanita tertentu yang memahami sedikit tentang keterampilan profesional tertentu, sehingga gereja mengatur agar dia melakukan pekerjaan di bidang ini. Dia bukan saja tidak menerima bahwa hal itu adalah dari Tuhan, tetapi di dalam hatinya, dia juga merasa sangat jijik: "Mencoba memanfaatkan aku? Pikirkan lagi! Aku tidak sebodoh itu! Aku telah hidup selama ini dan tidak pernah dimanfaatkan oleh siapa pun. Orang yang dapat memanfaatkan aku bahkan belum lahir!" Engkau tidak perlu sedemikian jengkelnya. Jika engkau bersedia melaksanakan tugasmu, terimalah bahwa itu adalah dari Tuhan dan laksanakan tugasmu dengan baik. Jika engkau tidak bersedia melaksanakan tugasmu, tinggalkan rumah Tuhan. Gerbang rumah Tuhan terbuka; engkau boleh meninggalkannya kapan saja dan pergi ke mana pun yang kauinginkan. Tuhan menganugerahkan kebenaran kepada orang-orang dengan cuma-cuma. Anugerah kebenaran dari Tuhan dan penyediaan hidup dari-Nya bagi manusia semuanya gratis. Pernahkah Dia meminta sepeser pun darimu? (Tidak.) Engkau melaksanakan sedikit tugas, tetapi merasa bahwa itu berarti dimanfaatkan oleh Tuhan. Bukankah ini berarti tidak memiliki hati nurani, gagal menghargai kebaikan? Lalu, bagaimana jika Tuhan memanfaatkanmu? Apakah itu salah? Nyawamu sendiri diberikan oleh Tuhan. Bukankah Tuhan layak memanfaatkan dirimu? Apakah Dia tidak memenuhi syarat? Bolehkah engkau bersikap sombong dan berkuasa hanya karena engkau sedikit memahami suatu profesi? Apakah Tuhan harus bersikap merendahkan diri, memohon kepadamu dengan penuh hormat, menjanjikan sesuatu kepadamu, menjunjung tinggi dirimu, dan menempatkanmu di atas takhta—apakah itu akan membuatmu bahagia? Orang-orang tanpa kemanusiaan yang normal tidak dapat memahami dengan benar tentang hal melaksanakan tugas. Mereka selalu berkata, "Rumah tuhan sedang memanfaatkan aku. Aku tidak sebodoh itu; hanya orang bodoh yang bersedia dimanfaatkan oleh tuhan!" Engkau lihat, pemikiran ini menyimpang sekaligus jahat, dan sama sekali tidak masuk akal! Bagaimana seharusnya memperlakukan orang-orang semacam itu? Itu mudah: Entah itu mengeluarkan mereka atau menempatkan mereka di kelompok B, keluarkan saja mereka. Jika engkau begitu takut dimanfaatkan, mengapa engkau masih berpegang teguh pada rumah Tuhan dan berkata ingin melaksanakan tugas? Bukankah ini berarti munafik dan menipu orang? Jika engkau takut dimanfaatkan, rumah Tuhan tidak akan pernah memanfaatkanmu untuk melaksanakan tugas; rumah Tuhan tidak memaksa orang untuk melakukan sesuatu. Sekaranglah saatnya setiap orang dipilah menurut jenisnya. Siapa pun yang bersedia melaksanakan tugasnya akan tetap tinggal; siapa pun yang tidak mau melaksanakan tugasnya harus segera meninggalkan gereja dan jangan pernah kembali. Rumah Tuhan tidak memaksa siapa pun. Hanya mereka yang dengan bersedia melaksanakan tugasnya yang adalah umat pilihan Tuhan. Semua orang yang tidak bersedia melaksanakan tugasnya adalah hamba Iblis, yang ada di sini untuk mengganggu pekerjaan gereja. Ada orang-orang yang ingin mendapatkan berkat dengan melaksanakan tugas mereka, tetapi pada saat yang sama, takut dimanfaatkan. Apakah orang-orang ini memiliki hati nurani dan nalar? (Tidak.) Mereka selalu takut menderita kerugian, selalu merasa bahwa rumah Tuhan sedang memanfaatkan mereka, bahwa mereka menderita kerugian besar. Bukankah ini berarti gagal mengenali apa yang baik bagi mereka? Kerugian apa yang telah kauderita? Jika engkau berusaha menukar keterampilan teknismu dengan kebenaran dan keselamatan, Kukatakan kepadamu engkau tidak dapat melakukan pertukaran itu; engkau tidak layak, engkau tidak memenuhi syarat. Firman Tuhan adalah hidup; firman Tuhan adalah senjata yang paling berkuasa bagi umat manusia untuk membuang watak yang rusak dan melepaskan diri dari pengaruh Iblis. Hanya firman Tuhan, hanya kebenaran, yang dapat membasmi manusia lama yang memiliki esensi natur Iblis. Hanya hidup dari Tuhan, hanya kebenaran, yang dapat memungkinkan umat manusia ini untuk terus bertahan hidup dan mengakhiri takdir Iblis. Hidup dari Tuhan dan kebenaran adalah harta yang tak ternilai; tak ada benda materi di dunia ini, dan tak ada yang dianggap berharga oleh manusia, yang dapat ditukar dengannya. Sekalipun orang mempersembahkan nyawa mereka, itu tidak dapat menggantikannya, apalagi keterampilan teknis mereka yang sangat kecil itu. Kebenaran tidak untuk dijual; rumah Tuhan tidak menjual kebenaran, juga tidak menjual hidup. Lalu, apa yang dapat orang lakukan untuk memperoleh hidup? Hanya dengan menerima kebenaran, tunduk pada kebenaran, mempersembahkan kesetiaan dan ketulusan mereka kepada Tuhan, serta melaksanakan tugas makhluk ciptaan dengan baik, barulah mereka dapat memperoleh hidup.

Orang-orang dengan esensi jahat Iblis memiliki watak yang sangat berniat jahat. Mereka tidak hanya memperlihatkan permusuhan terhadap kebenaran dan menyerang kebenaran, tetapi juga ingin menggunakan ajaran sesat dan kekeliruan mereka sendiri untuk menggantikan kebenaran. Perwujudan utama mereka adalah mereka membenci dan menyerang siapa pun yang memangkas atau menyingkapkan mereka, dan mempersulit mereka. Esensi watak ini terlalu jahat, lebih kejam dari hewan ganas mana pun. Meskipun harimau dan singa memiliki watak yang ganas, ketika mereka tidak lapar atau ketika engkau tidak menjadi ancaman bagi mereka, mereka mengabaikanmu dan tidak ingin menyakitimu. Namun, para setan itu berbeda. Sekalipun engkau mengabaikan mereka, selama engkau menjadi ancaman bagi status mereka, mereka tidak akan melepaskanmu; mereka akan berinisiatif untuk menyerangmu—mereka terlebih lagi akan melakukan hal ini jika engkau menyingkapkan dan memangkas mereka. Mereka bukan saja tak pernah menerima diri mereka dipangkas, tetapi mereka juga menolak mendengarkan perkataan atau saran benar apa pun. Sebaliknya, mereka memikirkan berbagai cara untuk membalas dendam kepada pihak lainnya dan mengubah kekalahan menjadi kemenangan, meraih kemenangan dalam setiap pertengkaran dan perselisihan, mengubah kepasifan menjadi inisiatif. Misalkan engkau bertemu seseorang di gereja yang tidak mengikuti aturan, tidak diikat oleh batasan apa pun, tidak bisa menerima dirinya dikritik atau ditentang oleh siapa pun, tidak menerima ketika seseorang mempersekutukan kebenaran, menentang dan membantah ketika dipangkas, serta membenci dan menyerang siapa pun yang menyingkapkan mereka—orang ini adalah setan. Ada orang-orang yang melakukan beberapa kesalahan dalam pekerjaan mereka, dan bahkan sebelum orang lain mengkritik atau menyingkapkan mereka mengenai hal apa pun, mereka menyerang terlebih dahulu, memikirkan segala cara untuk mencari alasan guna membenarkan dan membela diri, berkata bahwa ada alasan dan penjelasan atas pekerjaan mereka yang buruk dan bahwa seseorang menyabotase pekerjaan itu, mencoba segala cara untuk mengalihkan tanggung jawab kepada orang lain dan membersihkan nama mereka sendiri. Mereka sangat sensitif setiap kali ada yang mempersekutukan dan menelaah watak rusak mereka sendiri, yakin bahwa itu sebenarnya adalah tentang mereka, dan mereka mencoba segala cara untuk melindungi ego dan menutupi kesalahan mereka, bahkan menghakimi dan mengutuk mereka yang mempersekutukan kebenaran. Orang-orang semacam itu sama sekali tidak akan pernah mengakui kesalahan atau merenungkan diri mereka, apalagi bertobat. Sebaliknya, mereka memikirkan segala cara untuk menyamarkan diri, menjadi orang yang sempurna dan individu tak bercela di mata orang lain, orang yang dipandang orang lain sebagai orang yang tak pernah melakukan kesalahan. Entah mereka salah mengucapkan kalimat, menggunakan istilah yang salah, atau memiliki beberapa penyimpangan atau kekurangan dalam pekerjaan mereka, atau mengungkapkan beberapa watak rusak dan niat yang diketahui orang lain, mereka merasa itu adalah pertanda buruk, seolah-olah sesuatu yang buruk akan terjadi, nyawa mereka dipertaruhkan, atau dunia sedang kiamat. Mereka kemudian memikirkan berbagai cara untuk membenarkan dan membela diri; inilah reaksi naluriah mereka. Mereka bahkan menciptakan beberapa kedok, mengatakan hal-hal yang sesuai dengan gagasan dan imajinasi orang, perkataan yang memenangkan hati orang, untuk menipu orang-orang di sekitar mereka. Mereka sangat takut orang-orang mengetahui diri mereka yang sebenarnya, cacat dan kekurangan mereka, dan sangat takut situasi mereka yang sebenarnya tersingkap. Mereka tidak pernah mengakui bahwa kualitas mereka buruk atau bahwa ada masalah dengan kemanusiaan mereka, dan tentu saja, mereka terlebih lagi tidak mengakui kesalahan yang telah mereka lakukan atau watak rusak yang telah mereka perlihatkan. Mereka menutup diri rapat-rapat, memastikan mereka tidak membocorkan apa pun. Tujuan mereka adalah untuk melindungi status dan reputasi mereka, untuk selamanya mempertahankan citra yang mulia dan tanpa cela di hati orang-orang, membuat orang mengira mereka tidak memiliki cacat dalam kemanusiaan mereka, bahwa mereka mencintai dan mengejar kebenaran, mampu menerapkan kebenaran, mampu menanggung kesukaran dan membayar harga, dan sama sekali tidak memiliki watak yang rusak. Orang-orang semacam itu adalah para setan, bukan manusia. Setan sama sekali tidak menerima kebenaran, dan bahkan memikirkan segala cara untuk menyamarkan diri mereka sebagai perwujudan kebenaran, lambang citra yang sempurna. Ini menyimpang sekaligus jahat, bukan? Seberapa lamanya pun mereka percaya kepada Tuhan, mereka selalu menampilkan diri sebagai orang yang sempurna, tanpa cacat. Sekalipun mereka memiliki kenegatifan, kelemahan, atau gagasan, mereka tidak pernah berani mengungkapkannya, hanya menutup diri mereka rapat-rapat. Begitu seseorang menyingkapkan mereka, mereka membenci orang itu dan memikirkan berbagai cara untuk menyiksanya, sekaligus menggunakan berbagai metode dan cara untuk memulihkan citra mereka. Contohnya, ada orang-orang yang selalu membela diri, mengucapkan perkataan setan yang menyesatkan, dan dengan sengaja mengubah hitam menjadi putih dan mencampuradukkan yang benar dan yang salah, untuk menyesatkan beberapa orang yang tidak memiliki kemampuan untuk membedakan, sehingga mengubah persepsi orang tentang mereka dan membuat orang mengevaluasi kembali penggolongan terhadap mereka. Orang-orang semacam itu adalah setan sejati, yang tidak memiliki sedikit pun kemanusiaan. Sebaik apa pun kemampuan para setan dalam bertindak, apa pun sudut pandang mereka tentang berbagai hal, singkatnya, karena mereka memiliki natur yang jahat, mereka akan memusuhi kebenaran. Itu berarti, di lubuk hatinya, mereka tidak pernah menerima kebenaran atau hal-hal positif. Mereka tidak mendengarkan firman Tuhan atau tidak menerima firman Tuhan; esensi natur mereka adalah membenci Tuhan. Apa pun yang Tuhan katakan, mereka merasakan kejijikan. Mungkin engkau tidak dapat menemukan kejijikan mereka tersebut; di luarnya, mereka juga menghadiri pertemuan dan membaca firman Tuhan, serta tidak memperlihatkan sikap permusuhan terhadap setiap kebenaran. Namun, ketika sesuatu terjadi yang tidak sesuai dengan gagasan mereka atau yang berkaitan dengan kepentingan mereka, mereka akan menghakimi Tuhan, rumah Tuhan, dan kebenaran, menghakimi dan menyerang mereka yang mengejar kebenaran, dan menghakimi hal positif apa pun—mereka akan menyingkapkan natur jahat mereka. Pada saat ini, engkau semua akan menemukan bahwa pernyataan mereka yakni mereka bersedia menerima kebenaran hanyalah kedok; di lubuk hatinya, mereka membenci dan jijik akan kebenaran, dan tidak sedikit pun menerimanya. Namun, karena mereka pandai menyamar, mereka menipu beberapa orang, persis seperti orang Farisi.

Orang-orang yang bereinkarnasi dari setan hanya memiliki permusuhan, penghakiman dan penyerangan terhadap kebenaran; dengan mentalitas seperti itu, mustahil bagi mereka untuk menerima kebenaran. Mengenai pengaturan kerja rumah Tuhan, mereka hanya membacanya sepintas lalu dengan bersuara agar orang lain mendengarnya dan kemudian menganggapnya sudah selesai. Mengenai melakukan pekerjaan nyata, mereka sama sekali tidak menerapkan berdasarkan prinsip yang dituntut dalam pengaturan kerja, melainkan bertindak berdasarkan kehendak, gagasan, dan imajinasi mereka sendiri. Mereka bahkan hanya akan menerapkan pengaturan kerja yang bermanfaat bagi status dan reputasi mereka; jika pengaturan kerja tersebut tidak ada manfaatnya bagi ketenaran, keuntungan, dan status mereka, mereka tidak akan menerapkannya, sekalipun mereka memiliki kemampuan untuk melakukannya. Mengapa demikian? Karena begitu pengaturan kerja diterapkan, orang-orang akan tahu bahwa rumah Tuhanlah yang melakukan hal ini dan hanya akan bersyukur kepada Tuhan, bukan kepada mereka; orang-orang akan merasa bahwa Tuhan mengasihi manusia dan tidak akan merasa bahwa mereka memiliki jasa apa pun, yang berarti mereka tidak akan mendapatkan reputasi, status, atau keuntungan apa pun. Ini adalah salah satu alasannya. Alasan lainnya adalah karena setan memiliki natur yang memusuhi kebenaran, mereka tidak akan melakukan apa pun berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran, melainkan bertindak berdasarkan ambisi, keinginan, dan naluri mereka sendiri. Seperti apa naluri Iblis itu? Melakukan kejahatan dan menentang Tuhan, mengacaukan pekerjaan Tuhan, dan membuat orang menjauhkan diri dari Tuhan, mengkhianati Tuhan, dan menyembah dirinya. Tujuan Iblis datang ke gereja adalah untuk mengganggu dan menghancurkan pekerjaan gereja. Dia akan melakukan apa pun yang dapat menimbulkan kekacauan dan gangguan terhadap pekerjaan gereja. Sekalipun hal itu tidak mendatangkan manfaat bagi status atau reputasinya, selama hal itu dapat menimbulkan kekacauan, gangguan, dan kerusakan pada pekerjaan gereja, dia telah mencapai tujuannya. Sebagai contoh, rumah Tuhan mengharuskan gereja-gereja di semua wilayah untuk melaporkan secara akurat dan jujur jumlah orang yang didapatkan melalui pemberitaan Injil setiap bulannya. Bisakah mereka melakukan hal ini dengan cara yang bebas tipu muslihat? Tidak, mereka akan memikirkan segala cara untuk menipu dan melaporkan angka-angka palsu, melaporkan seratus orang tambahan bulan ini, dua ratus orang tambahan bulan depan, dan jika tidak ada yang mengetahuinya, mereka akan melaporkan beberapa ratus lagi. Mereka tidak pernah bekerja berdasarkan pengaturan kerja, dan apa pun masalah yang mereka hadapi, mereka tidak mencari prinsip-prinsip kebenaran; mereka tidak memiliki batasan moral dalam cara mereka berperilaku atau bertindak. Mereka adalah para setan. Dengan cara apa pun kebenaran dipersekutukan, mereka tidak akan menerimanya. Tidak ada perasaan dalam hati nurani mereka; mereka adalah makhluk yang tidak berhati nurani. Pengaturan kerja rumah Tuhan menetapkan prinsip-prinsip untuk mendistribusikan kitab-kitab firman Tuhan—siapa yang boleh menerimanya dan siapa yang tidak. Mampukah mereka bertindak berdasarkan prinsip-prinsip ini? (Tidak.) Pengaturan kerja menetapkan berapa banyak orang yang dibutuhkan untuk pendirian sebuah gereja, berapa banyak gereja yang membentuk sebuah distrik, berapa banyak distrik yang dapat membentuk sebuah wilayah, dan apa saja syarat dan prinsip untuk menetapkan para pemimpin di semua tingkatan. Dapatkah mereka menerapkan prinsip-prinsip ini? (Tidak.) Mereka tidak akan melakukan pekerjaan apa pun yang bermanfaat bagi pekerjaan rumah Tuhan atau bagi jalan masuk kehidupan saudara-saudari. Mereka berpikir, "Jika aku melakukan pekerjaan dengan baik untukmu, dan semua saudara-saudari bertumbuh dalam kehidupan dan mampu mengetahui diriku yang sebenarnya, apakah aku akan tetap mampu mempertahankan kedudukan dan statusku? Aku tentu tidak akan melelahkan diri untukmu! Aku hanya akan melakukan segala sesuatunya dengan asal-asalan. Rumah tuhan mengharuskan lima puluh orang membentuk sebuah gereja, tetapi aku akan bersikeras dengan delapan puluh atau sembilan puluh orang. Mengenai bagaimana para pemimpin gereja dipilih, itu tergantung pada penerapan apa yang ada manfaatnya bagiku. Jika pemimpin gereja yang dipilih bukan orang yang kusukai, aku akan menunjuk seseorang yang mendengarkan dan menaatiku." Dengan cara kerja mereka yang seperti ini, dapatkah terjadi kehidupan bergereja yang normal? Itu tidak akan pernah terjadi. Tanpa kehidupan bergereja yang normal, dapatkah saudara-saudari bertumbuh dengan cepat dalam jalan masuk kehidupan? Dapatkah orang percaya baru membangun fondasi dengan cepat? (Tidak.) Dengan kata lain, para pemimpin palsu dan antikristus yang adalah para setan ini tidak akan melakukan pekerjaan apa pun yang bermanfaat bagi jalan masuk kehidupan saudara-saudari. Engkau melihat mereka menyibukkan diri dengan cukup bersemangat, tetapi apa yang mereka lakukan? Mereka hanya melakukan sesuatu untuk ketenaran, keuntungan, dan status mereka sendiri. Mereka melakukan apa pun yang mereka inginkan selama itu menguntungkan mereka, memberi diri mereka sendiri kebebasan penuh untuk berbuat sesuka hati. Apa pun ambisi dan keinginan mereka, mereka akan mewujudkannya semaksimal mungkin ketika mereka mendapatkan kekuasaan; mereka sama sekali tidak akan melewatkan kesempatan ini. Mengenai kehidupan bergereja, jalan masuk kehidupan saudara-saudari, tata tertib gereja, dan apakah pekerjaan penginjilan rumah Tuhan dan pekerjaan di bidang lain mengalami kemajuan atau berjalan lancar—semua itu bukan urusan mereka. Misalnya, jika mereka diberi tahu bagaimana seharusnya gereja mendistribusikan buku dan kepada siapa, mereka merenung, "Tidak perlu begitu ketat. Aku akan mendistribusikannya begitu saja dan itu sudah cukup." Ketika ditanya apakah tempat penyimpanan buku-buku gereja aman, mereka berkata, "Siapa peduli itu aman atau tidak? Bagaimanapun juga, kami punya tempat untuk menyimpan buku, jadi tidak ada masalah." Engkau lihat, mereka memiliki tindakan penanggulangan terhadap kebijakan dari para atasan. Mereka tidak menerapkan pengaturan kerja apa pun atau prinsip penerapan yang spesifik dari rumah Tuhan; sebaliknya, mereka bertindak berdasarkan ide-ide dan metode mereka sendiri. Bukankah ini mencoba menggantikan kebenaran dengan penerapan mereka sendiri? Jika umat pilihan Tuhan jatuh ke tangan para setan semacam itu, mereka akan menderita—para setan akan melakukan apa pun yang mereka inginkan, dan semua orang harus mendengarkan mereka, seolah-olah mereka adalah para raja bandit, tiran, tuan, atau kaisar setempat. Mustahil bagi umat pilihan Tuhan untuk memiliki kehidupan bergereja yang normal, mustahil bagi mereka untuk segera membangun fondasi di jalan yang benar, dan mustahil bagi mereka untuk segera membuat kemajuan dalam berbagai kebenaran. Para setan tidak akan melakukan satu pun hal yang baik. Di mana pun gereja mengalami gangguan dari orang-orang jahat dan antikristus, dan keadaan yang kacau muncul, itu membuktikan bahwa para pemimpin gereja tersebut tidak mampu melakukan pekerjaan nyata dan hanya merupakan boneka. Saudara-saudari yang baru percaya disesatkan oleh antikristus bahkan sebelum mereka membangun fondasi, dan kehidupan bergereja pun terjerumus ke dalam kekacauan. Semua ini disebabkan oleh para pemimpin palsu yang tidak melakukan pekerjaan nyata. Mungkinkah karena para pemimpin palsu itu tidak punya waktu untuk melakukan pekerjaan nyata? (Tidak.) Jika mereka ingin melakukan pekerjaan yang esensial ini, mereka akan punya lebih dari cukup waktu, tetapi mereka sekadar tidak melakukannya. Ini menyingkapkan natur jahat para setan. Yang lebih mereka takutkan adalah jika gereja tidak berada dalam kekacauan, berharap gereja menjadi benar-benar kacau, merindukan pekerjaan gereja berada dalam keadaan kacau dan stagnan, berharap semua anggota gereja akan menaati orang jahat dan antikristus, dan disesatkan oleh antikristus, orang jahat, dan para setan, dan tidak mengikuti Tuhan. Inilah tepatnya yang mereka inginkan, dan mereka akan bahagia dan puas. Ketika saudara-saudari memiliki kehidupan bergereja yang normal, mampu makan dan minum firman Tuhan secara normal dan mempersekutukan kebenaran, serta mampu memperoleh sesuatu setiap kali mereka berpartisipasi dalam kehidupan bergereja, mereka merasa tidak nyaman. Karena jika orang-orang selalu memperoleh sesuatu dan secara bertahap bertumbuh dalam kehidupan, orang-orang itu akan mampu mengenali diri mereka yang sebenarnya lalu menolak mereka, dan mereka akan kehilangan status mereka, yang merupakan hasil yang tidak mereka inginkan. Mereka merasa bahwa makin kacau gereja, makin banyak kesempatan bagi mereka untuk memperlihatkan bakat mereka, makin banyak ruang bagi mereka untuk menggunakan bakat mereka, dan makin mereka dapat berada dalam situasi yang nyaman dan sesuai untuk melakukan hal yang mereka sukai dan mencari kemenangan di tengah kekacauan. Ini benar-benar siasat para setan! Di manapun setan berada, tidak ada prinsip kebenaran dan tidak ada pengaturan kerja spesifik yang dapat diterapkan. Saudara-saudari tidak dapat membaca pengaturan kerja dan tidak memiliki jalan dalam melaksanakan tugas mereka. Ketika kekacauan muncul di gereja, para pemimpin palsu dan antikristus yang adalah para setan ini tidak membereskannya, bahkan diam-diam merasa bersukacita. Mereka bahkan memikirkan segala cara untuk menciptakan masalah, menunjuk setan atau antikristus lain untuk menjadi pemimpin, yang menyebabkan gereja menjadi jauh lebih kacau; ini membuat mereka jauh lebih bahagia. Bukankah ini sama dengan cara si naga merah yang sangat besar melakukan sesuatu? Si naga merah yang sangat besar tidak mengizinkan orang untuk percaya kepada Tuhan, mengikuti Tuhan, atau melaksanakan tugas mereka; mereka hanya mengizinkan orang untuk mendengarkan Partai dan mengikuti Partai. Mereka boleh makan, minum, bersenang-senang, dan melakukan kejahatan apa pun; apa pun kejahatan yang mereka lakukan, mereka tidak membatasi orang-orang tersebut. Ada banyak orang bengis setempat, pengacau, dan pelacur di tengah masyarakat; orang-orang hidup dalam dosa dan menikmati kesenangan dosa, sehingga tak seorang pun peduli dengan urusan nasional, dan tak seorang pun menyelidiki seberapa besar kejahatan yang telah dilakukan PKT di balik layar. Ini disebut mengalihkan perhatian. Selama bertahun-tahun memerintah Tiongkok, taktik paling efektif si naga merah yang sangat besar adalah memperkenalkan berbagai tren jahat, pemikiran, dan sudut pandang yang jahat dari berbagai negara ke negara Tiongkok. Setelah ini, rakyat Tiongkok sepenuhnya menjadi bebas dalam hal seks, pikiran mereka menjadi terbuka, dan cara mereka berbicara tentang seks juga menjadi terbuka. Mereka memikirkan hal-hal ini sepanjang hari. Menjadi seperti apa kehidupan rakyat jelata? Itu berputar di sekitar makanan dan seks, hasrat alami mereka. Rakyat jelata semuanya terperangkap dalam lingkaran setan seperti itu, sehingga mereka mengendurkan kewaspadaan terhadap politik dan para penguasa, tidak memiliki kepekaan tentang politik dan para penguasa, dan tidak lagi memedulikan semua itu. Layaknya pecandu opium, tekad mereka pun memudar. Pria tak lagi berambisi mengejar karier, dan wanita tak lagi berhasrat menjadi istri yang baik dan ibu yang penyayang. Orang-orang tidak menempuh jalan yang benar atau tidak melakukan tugas-tugas yang semestinya. Tak seorang pun berpartisipasi dalam politik, dan semua orang sepenuhnya tunduk pada si naga merah yang sangat besar. Dengan cara ini, rezim si naga merah yang sangat besar menjadi makin kokoh, karena orang-orang seperti itu mudah diperintah. Apa artinya "mudah diperintah"? Itu berarti, dengan cara apa pun si naga merah yang sangat besar menindas rakyat jelata, mereka tidak keberatan dan harus menanggungnya. Bukankah inilah tepatnya efek yang telah dicapai sekarang ini? (Ya.) Lihatlah film atau video Tiongkok di internet; delapan puluh hingga sembilan puluh persen di antaranya tentang hasrat seksual atau hubungan antara pria dan wanita. Hal ini berdampak buruk bagi orang-orang; ini tidak melindungi anak-anak dan anak di bawah umur. Negara-negara Barat memiliki peraturan ketat dalam hal ini; mereka melindungi anak-anak dan anak di bawah umur serta memiliki langkah-langkah pencegahan bagi mereka. Kaum muda Tiongkok saat ini tumbuh di lingkungan sosial semacam ini. Di usia yang masih sangat muda, pikiran mereka dipenuhi dengan hal-hal seperti asmara, cinta, seks, dan pernikahan. Sungguh mengerikan! Jika umat manusia hidup dalam konteks sosial seperti itu, dan melalui pembelajaran dan pembiasaan serta didikan dari lingkungan sosial, kebutuhan fisiologis normal umat manusia dirusak oleh Iblis hingga taraf yang bobrok, maka hati manusia akan menjadi jahat dan bobrok. Salah satu perwujudan kejahatan dan kebobrokan adalah bahwa orang tidak memiliki rasa malu dalam hal ini, atau standar rasa malu mereka dalam hal ini direndahkan. Ada orang-orang yang karena memiliki hati nurani dan nalar, mereka memiliki garis batas di hati mereka yang tidak akan mereka lewati; inilah sedikit rasa malu yang dapat dicapai oleh hati nurani dan nalar mereka yang terbatas. Namun setelah orang-orang ini percaya kepada Tuhan, mereka masih membawa bayang-bayang dan jejak pertumbuhan dalam konteks sosial tersebut. Hingga hari ini, ada orang yang secara berangsur-angsur melepaskannya, ada yang masih hidup dalam bayang-bayang itu dan belum keluar darinya. Orang-orang yang tumbuh di lingkungan dan latar belakang sosial seperti itu telah memiliki keinginan dalam batin mereka akan hal-hal positif, akan keadilan, dan tekad, ketetapan hati, atau kerinduan mereka untuk menempuh jalan yang benar itu telah hancur hingga taraf tertentu. Apa artinya "hancur"? Itu berarti, setelah menerima pembelajaran dan pembiasaan serta didikan dari lingkungan sosial seperti itu, ketetapan hati, ketekunan, dan tekad mereka untuk mendambakan hal-hal positif dan mengejar terang serta keadilan sangatlah lemah; mereka tidak dapat menahan badai, kemunduran, atau kekalahan apa pun. Ini seperti orang yang telah menghisap opium; sekalipun mereka berhenti, dampak buruk narkoba itu tidak berhenti di situ. Ketika mengalami kemunduran atau kegagalan, ketika merasa berkecil hati atau negatif, mereka mungkin kambuh dan kembali menggunakan opium untuk mematirasakan pikiran mereka dan melepaskan diri dari berbagai kesulitan hidup. Artinya, mustahil bagi mereka untuk berhenti dari kecanduan narkoba untuk selamanya; mereka akan kambuh di tengah jalan, kembali ke kebiasaan lama mereka, dan menggunakan metode yang sama untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan. Orang-orang yang tumbuh di lingkungan sosial dan latar belakang yang begitu jahat ini telah menerima banyak ajaran sesat dan kekeliruan dari Iblis, yang telah mengakar sangat dalam di hati mereka. Kehendak mereka untuk mengejar kebenaran masih sangat rapuh, dan mereka tidak mampu melawan ketika disesatkan dan dibujuk, atau menghadapi berbagai pencobaan dari kekuatan jahat Iblis. Itu berarti, meskipun orang-orang ini mengikuti Tuhan, pandangan hidup mereka, sistem nilai mereka, pandangan mereka tentang cinta, dan pandangan mereka tentang kebahagiaan semuanya sangat dipengaruhi dan dikondisikan oleh tren-tren jahat, bahkan diikat dan dibelenggu oleh hal-hal ini. Ada orang-orang yang masih ingin mengejar pernikahan yang bahagia, dunia milik berdua, dan kembali ke tren-tren jahat dunia untuk memuaskan hasrat seksual. Sangat mudah bagi orang-orang ini untuk kembali disusupi atau dikendalikan oleh pemikiran dan sudut pandang yang jahat tersebut. Terutama ketika orang menonton beberapa film yang berkaitan dengan cinta dan pernikahan, hati mereka menjadi lemah, mereka iri kepada orang-orang tidak percaya yang hidup dalam pernikahan dan cinta serta menikmati hidup, dan mereka kehilangan keinginan untuk mengejar kebenaran dan melaksanakan tugas mereka. Ini hal yang sangat menakutkan. Dari situasi-situasi nyata ini, dapat dilihat bahwa setiap orang, meskipun telah melalui kesukaran yang tak terhitung banyaknya untuk mengikuti Tuhan hingga hari ini, masih belum aman. Mungkin engkau merasa telah mengerahkan seluruh kekuatanmu dalam mengejar kebenaran, menerima kebenaran, dan menerapkan kebenaran, tetapi dampak perusakan Iblis terhadap manusia masih belum dibasmi dari dalam dirimu, sehingga engkau masih berada dalam bahaya besar.

Mari kita lanjutkan persekutuan kita tentang perwujudan jahat para setan. Perwujudan jahat para setan terlalu banyak; dapat dikatakan bahwa itu ada di mana-mana—engkau akan menemukannya di kelompok orang mana pun. Kita terutama mengukur berbagai perwujudan jahat para setan berdasarkan kebenaran untuk menggolongkan esensi jahat mereka. Ini adalah cara yang paling akurat. Berdasarkan berbagai sikap setan terhadap kebenaran—menentangnya, menyerangnya, dan berusaha menggantikannya—esensi natur orang semacam ini adalah esensi jahat, esensi setan. Mereka tidak akan pernah berubah, karena mereka tidak pernah menerima kebenaran dan tidak pernah menganggap kebenaran sebagai hal yang positif. Mengapa mereka tidak menganggap kebenaran sebagai hal yang positif? Karena mereka tidak memiliki kemanusiaan, dan mereka adalah para setan; mereka tidak dapat menerima kebenaran, dan tidak memiliki kemampuan untuk menerima kebenaran, mereka juga tidak memiliki kebutuhan untuk menerima kebenaran. Lalu, apa kebutuhan mereka? Kebutuhan mereka adalah untuk melakukan hal-hal yang jahat, hal-hal yang bertentangan dengan Tuhan dan kebenaran, dan hal-hal yang menyerang dan menggantikan kebenaran. Inilah misi mereka, dan ini juga ditentukan oleh esensi natur mereka. Oleh karena itu, pada akhirnya, orang-orang semacam itu hanya dapat dikeluarkan dari gereja. Rumah Tuhan tidak memiliki tempat bagi mereka, dan tidak ada tugas apa pun untuk mereka kerjakan. Rumah Tuhan sama sekali tidak membutuhkan mereka. Mereka yang dengan tulus melaksanakan tugas mereka di rumah Tuhan, entah mereka mencintai kebenaran atau tidak, setidaknya secara subjektif bersedia menerima kebenaran, tidak memusuhi kebenaran, tidak akan pernah menyangkal kebenaran, dan tidak akan pernah menghakimi, menyerang, atau menghujat Tuhan. Tentu saja, mereka juga tidak akan dengan sengaja mengucapkan pernyataan apa pun atau berperilaku atau melakukan penerapan apa pun untuk menggantikan kebenaran. Perwujudan jahat Iblis dan para setan—yakni memusuhi kebenaran, menyerang kebenaran, dan menggantikan kebenaran—sudah cukup untuk membuktikan bahwa Iblis memiliki esensi jahat; mereka tidak boleh tetap berada dalam gereja. Saat umat pilihan Tuhan makin memahami kebenaran, dan saat kebanyakan orang menjadi mampu untuk mengidentifikasi berbagai macam orang yang muak akan kebenaran dan memusuhi kebenaran, esensi natur mereka yang adalah para setan makin tersingkap dengan jelas, dan makin jelas dan akurat dikenali serta diidentifikasi oleh orang-orang. Oleh karena itu, orang-orang ini menjadi makin ditolak oleh orang lain, dan makin tidak mampu bergaul secara damai dan bekerja sama secara harmonis dengan orang lain. Pada akhirnya, mereka hanya dapat disingkirkan secara bertahap. Apakah engkau semua rela melihat orang-orang semacam itu disingkirkan? (Ya.) Penyingkiran mereka secara bertahap adalah hal yang baik. Di satu sisi, itu membuktikan bahwa sebagian besar umat pilihan Tuhan telah bertumbuh dalam tingkat pertumbuhan dan memperoleh kemampuan untuk mengenali mereka yang adalah para setan, tidak lagi menganggap mereka sebagai orang yang percaya kepada Tuhan atau sebagai saudara-saudari. Di sisi lain, hal-hal yang dilakukan oleh mereka yang adalah setan menjadi makin tersingkap. Orang-orang menyingkapkan esensi natur mereka yang sebenarnya, dan semua orang melihat bahwa mereka bahkan tidak memenuhi syarat untuk melakukan pelayanan; mereka hanya menyebabkan gangguan dan kekacauan di gereja dan tidak berdampak positif. Setelah mereka disingkirkan dan dikeluarkan, pekerjaan gereja pun berjalan dengan normal. Mereka yang adalah para setan tidak memiliki kemanusiaan; mereka lebih buruk daripada binatang. Beberapa binatang tahu cara untuk mendengarkan tuannya, bekerja dengan tekun, dan tidak menimbulkan masalah bagi tuannya. Binatang memiliki nalar tertentu, tetapi setan tidak dapat mencapai hal ini. Jika engkau memakai mereka untuk melaksanakan suatu tugas, engkau tetap harus mengatur beberapa orang untuk mengawasi mereka. Jika mereka mampu melakukan pelayanan dengan taat, itu akan dapat diterima, tetapi mereka tidak akan melakukan pelayanaan dengan semestinya. Sekalipun engkau mengawasi mereka, akan selalu ada saat-saat ketika engkau tidak dapat mengawasi mereka. Jika engkau mengalihkan pandangan dari mereka sejenak atau melewatkan satu hal, para setan itu akan memanfaatkan celah tersebut dan menyebabkan kekacauan serta masalah bagi pekerjaan gereja. Engkau memakai beberapa orang untuk mengawasi mereka, dan pada akhirnya, engkau tetap membutuhkan beberapa orang untuk membereskan kekacauan yang mereka ciptakan. Engkau akan merasa bahwa memakai mereka untuk melaksanakan suatu tugas menyebabkan kerugian yang terlalu besar, bahwa itu tidak sepadan, dan terlalu membebani serta menyebalkan. Menyaksikan mereka bekerja seperti menyaksikan binatang bekerja; mereka tidak akan pernah bisa melakukan apa yang dapat dilakukan orang normal. Akhirnya, engkau akan mengetahui diri mereka yang sebenarnya: Orang-orang semacam itu adalah binatang, mereka adalah para setan; mereka tidak akan pernah berubah. Binatang dan setan tidak akan pernah menerima kebenaran. Engkau akhirnya memahami hal ini dengan jelas, dan pada akhirnya memutuskan untuk tidak pernah lagi memakai para setan dan engkau pun mengeluarkan mereka. Bagaimana setan bisa menjadi manusia? Ini tidak mungkin. Meminta si naga merah yang sangat besar untuk meletakkan pisau jagalnya adalah hal yang mustahil; itu sudah menjadi naturnya. Para setan dan Iblis termasuk dalam kelompok yang sama, hanya berbeda dalam signifikansinya. Caramu memandang si naga merah yang sangat besar haruslah menjadi caramu memandang setan; ini benar. Jika engkau memandang setan dengan cara berbeda dari caramu memandang Iblis dan si naga merah yang sangat besar, ini membuktikan bahwa engkau masih belum memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang setan; jika engkau masih menganggap mereka manusia, yakin bahwa mereka memiliki kemanusiaan, bahwa mereka memiliki sesuatu yang terpuji, bahwa mereka dapat diselamatkan, dan engkau masih memberi mereka kesempatan, itu berarti engkau bodoh, engkau telah kembali jatuh ke dalam tipu muslihat mereka, dan engkau harus membayar harga untuk ini.

17 Februari 2024

Sebelumnya:  Cara Mengejar Kebenaran (14)

Pengaturan

  • Teks
  • Tema

Warna Solid

Tema

Jenis Huruf

Ukuran Huruf

Spasi Baris

Spasi Baris

Lebar laman

Isi

Cari

  • Cari Teks Ini
  • Cari Buku Ini

Connect with us on Messenger