Cara Mengejar Kebenaran (13)

Topik yang kita persekutukan terakhir kali berkaitan dengan cara membedakan dan memandang orang. Topik semacam ini bisa dikatakan menarik bagi orang-orang, tetapi karena topik ini agak istimewa dan berkaitan dengan masalah penting tentang prospek dan takdir yang orang miliki, topik ini membangkitkan beberapa perasaan dalam diri pendengar yang berbeda dari perasaan yang ditimbulkan oleh aspek-aspek kebenaran lainnya. Bagi sebagian orang, perasaan ini tidak terlalu menyenangkan. Setelah mendengar topik ini, ada orang-orang yang mungkin mengalami gejolak batin yang signifikan, dan mereka yang mati rasa mungkin juga mengalami sedikit gejolak batin. Benar? (Ya.) Apa pun reaksi yang orang miliki, bagaimanapun juga, setelah topik-topik ini dipersekutukan, umat pilihan Tuhan mendapatkan bantuan dalam membedakan orang dan mengetahui yang sebenarnya tentang berbagai hal, serta memungkinkan mereka untuk memperoleh wawasan dan kemampuan untuk membedakan. Benar? (Ya.) Terakhir kali, kita mempersekutukan beberapa perwujudan dan ciri orang yang bereinkarnasi dari binatang. Jadi, apa sajakah ciri utama orang semacam ini? (Terakhir kali, kita bersekutu bahwa orang yang bereinkarnasi dari binatang memiliki empat ciri: Pertama, mereka memiliki pemahaman yang menyimpang; kedua, mereka sangat mati rasa; ketiga, mereka sangat bingung; dan keempat, mereka sangat bodoh.) Keempat ciri khas ini adalah ciri esensial dari orang yang bereinkarnasi dari binatang. Jadi, sudahkah engkau semua merangkum apa tepatnya perwujudan esensial dari orang semacam ini? Dengan kata lain, dilihat dari penampilan luar mereka—perkataan dan perilaku mereka, dan berbagai perwujudan kemanusiaan mereka—perwujudan apa yang mereka miliki yang berkaitan dengan keempat ciri ini? Misalnya, apa ciri dari cara mereka memperlakukan kebenaran, dan dari hati nurani dan nalar kemanusiaan mereka? Tentu saja, ciri khas ini pada dasarnya tercakup dalam keempat ciri, yakni pemahaman yang menyimpang, mati rasa, bingung, dan bodoh tersebut, bukan? (Ya.) Sekarang, berdasarkan beberapa perwujudan yang dapat engkau semua lihat dan temui dalam kehidupan nyata, jelaskan keempat ciri ini secara lebih terperinci. Perwujudan lain apa yang engkau semua ketahui? Misalnya, orang yang bereinkarnasi dari binatang sangat mati rasa. Jika engkau menunjukkan masalah mereka dengan hanya memberikan contoh simbolis, mereka tetap tidak akan mengerti sekalipun engkau memberitahu mereka tentang masalah ini beberapa kali. Jadi, engkau harus berkata dengan jelas dan terus-terang, "Aku sedang membicarakan dirimu," agar mereka menyadari bahwa itu adalah tentang mereka. Jika tidak, mereka mengira bahwa ini adalah tentang masalah orang lain, bahwa ini tidak ada hubungannya dengan mereka, dan mengira diri mereka baik-baik saja. Bukankah ini mati rasa? (Ya.) Engkau harus memberitahukan hal itu kepada mereka secara langsung dan sangat jelas agar mereka sedikit bereaksi. Jadi, dapatkah mereka memahami kebenaran? (Tidak.) Mengapa mereka tidak dapat memahami kebenaran? (Karena mereka lamban dalam bereaksi dan tidak mampu memahami makna firman Tuhan. Ketika orang lain menunjukkan masalah mereka, mereka hanya memahami sebuah doktrin atau peraturan; mereka tidak dapat memahaminya dari perspektif yang positif, dan dengan demikian mustahil bagi mereka untuk memiliki jalan masuk yang positif.) Ini berarti tidak memiliki kemampuan memahami. Dalam hal mati rasa, ketika seseorang menunjukkan semacam keadaan, mereka sama sekali tak mampu menyadari apa hubungan keadaan tersebut dengan mereka, apakah mereka benar-benar memiliki keadaan semacam ini atau tidak, dan apakah mereka sendiri benar-benar memiliki masalah semacam itu atau tidak—mereka tidak dapat menyadari hal-hal ini, juga tidak memahami apa yang dikatakan orang tersebut. Sekalipun engkau menyebutkan secara spesifik hal apa yang mereka lakukan, perkataan apa yang mereka ucapkan, atau perwujudan apa yang mereka perlihatkan pada hari tertentu, dan mereka tahu engkau sedang membicarakan mereka, yang mereka pahami hanyalah suatu masalah, sebuah pernyataan, atau sebuah kalimat, dan mereka menghafalkannya secara samar dan dangkal. Setelah menghafalkannya, mereka hanya berpaut pada suatu aturan: Jangan mengucapkan perkataan itu, dan jangan melakukan hal-hal itu; lakukan hal-hal ini, dan bertindaklah dengan cara itu. Mereka mampu berpaut pada aturan ini seumur hidup, menolak untuk menerima persekutuan dari siapa pun, dan bahkan kuda-kuda liar pun tak mampu menarik mereka. Seiring perkembangan situasi, karena perubahan waktu, lingkungan geografis, orang, peristiwa, hal-hal, dan sebagainya, engkau memberitahu mereka bahwa bertindak seperti yang mereka lakukan sebelumnya tidak lagi efektif dan bahwa mereka perlu menyesuaikan pendekatan atau strategi mereka—meskipun prinsipnya sebenarnya tidak berubah—tetapi mereka tidak dapat memahaminya. Mereka berkata, "Aku telah menerapkan dengan cara ini selama bertahun-tahun, dan rasanya baik-baik saja bagiku. Aku telah menerapkan berdasarkan apa yang dipersekutukan oleh para pemimpin dan pekerja bertahun-tahun yang lalu. Mengapa aku harus mengubah caraku menerapkannya?" Mereka bahkan memiliki suatu dasar, tetapi sebenarnya, mereka hanya berpaut pada sebuah peraturan selama bertahun-tahun tanpa mereka sendiri mengetahui atau menyadarinya.

Dalam hal ciri memiliki pemahaman yang menyimpang, kebanyakan orang yang bereinkarnasi dari binatang memperlihatkan perwujudan pemahaman yang menyimpang. Cara berpikir mereka berbeda dari cara berpikir orang normal. Ide-ide mereka sangat eksentrik, aneh, dan terkadang bahkan tak terduga keanehannya—sama sekali tak terbayangkan olehmu mengapa mereka akan berpikir seperti itu, dan engkau tidak pernah membayangkan ada siapa pun di dunia ini yang akan memikirkan masalah dengan cara yang seaneh itu. Ide-ide mereka dapat membuatmu tercengang. Ini karena orang-orang yang memiliki cara berpikir yang normal umumnya memikirkan masalah berdasarkan cara berpikir yang normal, sedangkan cara berpikir orang yang bereinkarnasi dari binatang sangat aneh. Mereka sering melontarkan pernyataan-pernyataan yang aneh dan ganjil, dan ketika seseorang dengan cara berpikir yang normal mendengarnya, orang itu akan terkejut. Jika engkau berusaha mengikuti cara berpikir mereka dalam memikirkan suatu masalah, engkau akan mendapati bahwa cara berpikir tersebut sangat aneh dan menuju ke jalan buntu. Karena mereka memiliki cara berpikir seperti ini, dalam kehidupan nyata—entah mereka sedang melaksanakan tugas, berinteraksi dengan orang lain, atau menghadapi lingkungan, orang, peristiwa, dan hal-hal tertentu—ide-ide mereka selalu sangat aneh, dan mereka tidak dapat bergaul dengan kebanyakan orang. Mereka tidak tampak seperti makhluk yang hidup di dunia manusia, melainkan seolah-olah mereka hidup di dunia lain. Engkau tidak pernah dapat mengerti mengapa mereka berpikir dengan cara seperti itu atau mengapa mereka memunculkan pemikiran semacam itu. Cara mereka memikirkan masalah sering kali melampaui lingkup cara berpikir kemanusiaan yang normal dan menyimpang dari jalur cara berpikir yang normal. Hasil akhirnya adalah semua orang merasa cara, pendirian, dan prinsip mereka dalam memikirkan masalah sangatlah aneh. Jika seseorang semacam itu hadir sementara semua orang sedang memikirkan atau mempersekutukan suatu masalah, dan kebanyakan orang yang hadir tidak memiliki kemampuan untuk membedakan, tidak memiliki memiliki pendapat sendiri, atau tidak memahami prinsip-prinsip kebenaran, yang akan sering terjadi adalah alur pemikiran mereka menjadi terhenti atau diskusi normal menjadi terganggu dan terputus karena salah satu pemikiran dan pandangan yang menyimpang dari orang tersebut. Lalu, apa hasil akhirnya? Setelah banyak berdiskusi, orang-orang mendapati bahwa pandangan yang dikemukakan orang tersebut menyimpang dari jalan yang benar, bahwa itu tidak objektif, juga tidak praktis, dan bahwa itu terlebih lagi sangat eksentrik, dan bahwa caranya dalam memikirkan masalah bahkan sangat aneh. Ketika orang normal mengobrol dan berbincang, perbincangan menjadi lebih hidup, semua orang menjadi lebih jelas tentang masalah yang sedang dibahas, dan topik menjadi makin berkembang makin mereka mengobrolkannya. Namun, jika orang ini menyela, perbincangan menjadi keluar dari topik. Orang lain menjadi terdiam, mereka semua merasa perkataan orang ini terlalu aneh, dan tidak mampu menanggapinya. Dengan demikian, topik diskusi pun terputus. Meskipun orang semacam ini memiliki pemikiran dan pandangan yang "unik", itu secara konsisten berbeda dari pemikiran dan pandangan yang dikemukakan oleh mereka dengan cara berpikir yang normal. Pemikiran dan pandangan mereka bukanlah yang seharusnya dimiliki oleh kemanusiaan yang normal, dan itu tidak berada dalam lingkup cara berpikir kemanusiaan yang normal, sehingga hal-hal yang mereka katakan terdengar aneh bagi orang lain atau bahkan tak terpikirkan, serta solusi dan jalan yang mereka miliki sama sekali tidak membantu orang lain, dan selain itu, memiliki natur yang mengacaukan, mengganggu, merusak, dan menyabotase bagi mereka. Tidak ada masalah jika mereka diam, dan alur pemikiran semua orang tetap cukup jernih, tetapi begitu mereka menyela dan menyatakan pendapat atau memberi saran, semua orang menjadi terganggu dan dikacaukan ketika mendengarnya, penyimpangan muncul dalam hal topik yang sedang dibahas, dan sulit untuk mencapai hasil yang baik. Namun, orang yang benar-benar berkualitas baik mampu menunjukkan inti suatu masalah, dan mereka mampu memahami poin pentingnya serta membagikan jalan yang benar untuk menyelesaikan masalah tersebut. Setidaknya, mereka mampu memberikan beberapa saran yang bermakna dan berharga yang membangun alur pemikiran orang lain. Jika mereka mengajukan sebuah saran, dan semua orang menganggapnya tepat dan bersedia menerimanya, ini berarti saran yang diajukan oleh orang yang berkualitas baik ini telah mendapati poin pentingnya, karena orang ini mampu mengetahui yang sebenarnya tentang berbagai hal. Jika mereka tidak berbicara, semua orang mungkin berdiskusi selama tiga hari tanpa mencapai kesimpulan. Lihat, kedua jenis orang ini memiliki pandangan unik yang berbeda satu sama lain, tetapi pandangan yang diajukan oleh orang yang berkualitas baik mampu membantu orang lain untuk mengetahui yang sebenarnya tentang esensi suatu masalah, dan membantu orang menemukan arah dan jalan penerapan yang benar ketika mereka tersesat. Berbeda halnya dengan orang yang memiliki pemahaman yang menyimpang. Pandangan dan cara berpikir mereka yang menyimpang sering kali memiliki dampak memutus alur dan mengganggu ketika orang-orang sedang mendiskusikan masalah atau melakukan perbincangan biasa. Jadi, jika orang dengan pemahaman menyimpang yang bereinkarnasi dari binatang terlibat di gereja mana pun atau dalam aspek pekerjaan apa pun, kemungkinan besar mereka akan menimbulkan gangguan dan kekacauan, serta semua orang akan merasa sangat muak dengan mereka, berpikir, "Cepat keluarkan mereka—mereka terlalu menyebalkan! Mereka melontarkan omong kosong yang tidak relevan setiap hari dan masih menganggap diri mereka begitu mendalam, padahal sebenarnya, semua yang mereka katakan hanyalah kekeliruan." Awalnya, beberapa orang mungkin mengidolakan mereka, tetapi seiring waktu, mereka mengetahui yang sebenarnya tentang orang itu dan berkata, "Orang ini sama sekali tidak memiliki wawasan yang mendalam. Dia hanya berpura-pura menjadi orang bijak sepanjang hari dengan cara yang dibuat-buat. Sebenarnya, pandangan dan ide-ide yang dia kemukakan sama sekali tidak masuk akal dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah yang seharusnya ditangani." Mereka akan mulai merasa bahwa orang itu menjengkelkan dan menjadi jijik terhadapnya. Jadi, jika orang semacam ini bertanggung jawab atas pekerjaan yang sangat teknis atau profesional, atau mengerjakan pekerjaan penting tertentu selagi melaksanakan tugas, mereka akan segera membuat orang lain kesal karena pandangan dan tuntutan yang mereka ajukan selalu membuat orang lain menjadi ragu dan tidak yakin tentang bagaimana cara bertindak yang tepat. Jika mereka hanya pengikut biasa, sekadar mematuhi instruksi dan perintah, maka beberapa penyimpangan akan sering muncul dalam hal-hal yang mereka lakukan. Para pemimpin, pekerja, dan orang-orang di sekitar mereka harus terus-menerus menindaklanjuti dan mengawasi mereka. Begitu mereka mengendurkan pengawasan, orang-orang itu akan melakukan kesalahan, dan orang lain akan harus selalu membantu mereka untuk mengoreksi dan memperbaiki kesalahan mereka, serta membereskan kekacauan mereka. Pada akhirnya, ketika semua orang melihat bahwa orang semacam ini sudah tidak dapat ditolong lagi, mereka akan berkata, "Mereka selalu menyebabkan gangguan di sini, dan tak seorang pun bisa mendapatkan ketenangan. Tidak bisakah mereka dikeluarkan? Biarkan mereka pergi ke mana pun mereka mau!" Begitulah reaksi yang akan semua orang miliki. Awalnya, mereka akan bersabar terhadap orang-orang semacam itu, berpikir, "Kita semua adalah saudara-saudari, tak seorang pun di antara kita memiliki tingkat pertumbuhan yang besar, dan pemahaman kita tentang kebenaran dangkal—mari kita saling mendukung dan membantu." Namun, setelah berinteraksi dalam jangka panjang dengan orang-orang ini, mereka akan mengetahui yang sebenarnya tentang orang-orang tersebut. Ternyata, masalah orang-orang ini bukanlah memiliki tingkat pertumbuhan yang kecil—ada masalah dengan kualitas dan pemahaman mereka. Ini bukan karena pemahaman mereka dangkal atau cara berpikir mereka kekanak-kanakan; melainkan, pemahaman mereka menyimpang. Cara mereka dalam memandang berbagai hal serta pemikiran dan pandangan mereka berada di luar lingkup cara berpikir yang normal, dan pendapat mereka sering kali berbeda dari pendapat orang lain. Mereka menolak menerima apa yang orang lain katakan meskipun itu benar, dan mereka tidak mau mendengarkan penjelasan seperti apa pun. Begitu mereka yakin akan ide mereka sendiri, bahkan kuda liar pun tidak dapat menarik mereka untuk mengubahnya. Dengan kata lain, mereka tidak dapat membedakan yang baik dan yang buruk. Hal-hal yang mereka anggap baik dalam pemikiran dan pandangan mereka, bagi orang yang memiliki cara berpikir kemanusiaan yang normal, itu tak lain adalah hal-hal yang menyimpang—hal-hal yang tidak dapat diungkapkan secara terbuka. Pandangan mereka bukan hanya kekanak-kanakan atau hina dan tidak berharga; pandangan tersebut sama sekali bukanlah pemikiran atau pandangan yang dihasilkan oleh cara berpikir kemanusiaan yang normal. Jadi, orang semacam ini tidak bisa bergaul dengan kebanyakan orang. Ini bukan karena suatu watak yang rusak, atau karena hambatan yang disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan hidup atau kendala bahasa, dan tentu saja bukan karena mereka melakukan beberapa perbuatan jahat atau berperilaku dengan cara yang janggal. Hal ini terutama karena ciri yang diperlihatkan oleh kemanusiaan mereka—yakni pemahaman yang menyimpang, mati rasa, bingung, dan bodoh—yang membuat mereka mustahil untuk bergaul dengan kebanyakan orang. Tentu saja, orang jahat dan antikristus juga tidak bisa bergaul dengan kebanyakan orang, tetapi meskipun mereka memiliki ciri yang sama ini, esensi atau fenomena ketidakmampuan mereka untuk bergaul dengan orang lain berbeda dengan ketidakmampuan bergaul orang yang bereinkarnasi dari binatang. Orang jahat dan antikristus tidak bisa bergaul dengan orang lain karena pada esensinya mereka adalah para setan, sedangkan orang yang bereinkarnasi dari binatang sama sekali tidak memiliki cara berpikir dan kecerdasan kemanusiaan yang normal, serta tidak memiliki hati nurani dan nalar kemanusiaan yang normal, sehingga sangat sulit bagi orang normal untuk mengobrol dengan mereka—mereka hanya bisa membicarakan hal-hal rumah tangga sepele yang tidak ada kaitannya dengan prinsip, sehingga lingkup percakapan menjadi sangat terbatas. Bagaimanapun juga, orang yang bereinkarnasi dari binatang bukanlah orang yang bereinkarnasi dari setan, mereka berbeda dari orang-orang semacam itu, dan mereka juga termasuk golongan makhluk hidup. Jadi, selama tidak ada kaitannya dengan prinsip-prinsip utama, mereka masih dapat bergaul, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari atau saat melaksanakan tugas mereka. Namun, begitu ada kaitannya dengan prinsip-prinsip kebenaran utama atau pilihan tentang jalan mana yang harus ditempuh, orang semacam ini menjadi sama sekali tidak selaras dengan kebanyakan orang dan tidak dapat bergaul lagi dengan mereka. Misalnya, engkau mengobrol dengan orang semacam ini tentang topik kehidupan sehari-hari—makanan dan hidangan apa yang kausukai, bagaimana memasaknya dengan baik, hal-hal tentang kampung halamanmu, dan sebagainya. Makin banyak engkau berbicara, makin banyak yang harus kaukatakan, makin menjadi hangat percakapan tersebut. Apakah ini berarti engkau dan dia cocok? Apakah ini berarti engkau dan dia termasuk golongan yang sama? (Tidak.) Engkau tidak dapat mengetahui hal-hal itu hanya berdasarkan percakapan semacam ini. Namun, ketika engkau membicarakan topik-topik seperti mengapa engkau percaya kepada Tuhan dan pandanganmu tentang kepercayaan kepada Tuhan, topik-topik yang berkaitan dengan pemikiran dan pandangan, prinsip-prinsip kebenaran, pandangan hidup, nilai-nilai, jalan yang orang tempuh, pengejaran yang orang miliki, dan sebagainya, pemikiran dan pandangan serta cara berpikirmu menjadi makin berbeda, dan tidak lagi berada di jalur yang sama, lalu percakapan pun terhenti. Mengapa demikian? Karena pemahaman orang itu menyimpang. Saat pertama kali engkau mendengarnya berbicara, engkau mengira dia cukup cerdik, tetapi seiring waktu engkau menyadari bahwa dia hanya mengucapkan kata-kata dan doktrin dan cukup sombong. Perasaanmu terhadapnya berubah, tidak lagi sedemikian hangat, penghalang pun muncul, dan golongan antara dirimu dan dirinya menjadi dapat dibedakan. Lihat, ketika engkau dan dia membahas kehidupan keluarga atau masa lalu pribadimu, atau mengobrol tentang topik-topik dalam lingkup kehidupan sehari-hari seperti makanan, minuman, waktu luang, minat, dan hobi, engkau masih bisa bercakap-cakap. Namun, begitu percakapan menyentuh pemikiran dan pandangan, prinsip-prinsip kebenaran, pandangan hidup, nilai-nilai, jalan hidup, atau sikap terhadap Tuhan dan tugas, percakapan pun terhenti. Pandanganmu terhadapnya berubah, dan pandangannya terhadapmu juga berubah. Di dalam hatimu, engkau mulai merasa agak jengkel terhadapnya, dan penghalang terhadapmu muncul di dalam hatinya. Dia tidak menyukaimu, dan engkau tidak menyukainya. Lambat laun, engkau menjadi kurang akrab dan tidak lagi memiliki pemahaman yang sama. Dengan demikian, golongan orang yang berbeda pun menjadi dapat dibedakan. Oleh karena itu, untuk membedakan termasuk golongan apakah seseorang itu, kita harus melihat seperti apa kemampuan mereka dalam memahami, apakah mereka memiliki hati nurani dan nalar kemanusiaan yang normal, serta apakah mereka memiliki cara berpikir dan kecerdasan yang normal. Mengenai jenis orang yang bereinkarnasi dari binatang ini, kita tidak akan lagi membahasnya secara spesifik. Berikutnya, kita akan lanjutkan dengan mempersekutukan dua jenis orang lainnya. Setelah selesai, kita akan kembali dan membandingkan ketiga jenis ini. Melalui perbandingan ini, cara membedakan ketiga jenis orang ini akan menjadi makin jelas dan gamblang.

Sebelumnya, kita membahas bahwa secara umum orang terbagi menjadi tiga golongan. Bagaimana cara membedakan ketiga golongan ini? Itu dibedakan berdasarkan asal-usul mereka. Golongan pertama adalah mereka yang bereinkarnasi dari binatang, golongan kedua adalah mereka yang bereinkarnasi dari setan, dan golongan ketiga adalah mereka yang bereinkarnasi dari manusia. Kita telah selesai membahas ciri mereka yang bereinkarnasi dari binatang, dan sekarang mari kita membahas ciri mereka yang bereinkarnasi dari setan. Apa sajakah ciri utama orang yang bereinkarnasi dari setan yang dapat engkau semua pikirkan? (Mereka memusuhi kebenaran dan Tuhan.) Ini adalah pernyataan yang agak umum; engkau perlu menggambarkan perwujudan esensial mereka, dan engkau harus merangkum ciri orang semacam ini dengan menggunakan hal yang sehari-hari mereka perlihatkan dan perwujudan spesifik mereka dalam hidup. Tahukah engkau apa yang dimaksud dengan ciri? Ciri adalah perwujudan yang merepresentasikan esensi jenis orang tertentu. Jika orang memiliki ciri dari jenis orang tertentu, itu berarti mereka memiliki esensi jenis orang tersebut, dan jika seseorang adalah jenis orang tersebut, mereka tentu saja akan memiliki ciri tersebut—tidak ada yang terkecuali. Itulah yang dimaksud dengan ciri. Dapatkah engkau semua memikirkan ciri orang yang bereinkarnasi dari setan? (Mereka sangat muak akan kebenaran dan membencinya. Mereka bereaksi dengan sangat marah dan jijik setelah mendengar kebenaran.) Bereaksi dengan sangat marah dan jijik setelah melihat kebenaran adalah perwujudan yang spesifik. Apa lagi yang dapat kaupikirkan? (Mereka jahat dan berbahaya. Aku tidak tahu apakah itu termasuk ciri?) Itu agak relevan. (Mereka juga bengis dan congkak.) Kebengisan adalah perwujudan spesifik lainnya. Kecongkakan adalah ciri umum yang dimiliki oleh manusia yang rusak, dan tidak hanya dimiliki oleh mereka yang bereinkarnasi dari setan; mereka yang bereinkarnasi dari binatang dan mereka yang bereinkarnasi dari manusia—kedua jenis ini—juga memilikinya. Selain watak-watak Iblis yang spesifik tersebut, ciri spesifik apa yang dimiliki oleh mereka yang bereinkarnasi dari setan dalam hal kemanusiaan mereka? Dengan kata lain, apa ciri utama dari hal yang mereka perlihatkan, katakan, dan lakukan dalam kehidupan sehari-hari? (Kekejaman.) Ini adalah salah satu ciri. Adakah ciri lainnya? Mereka yang bereinkarnasi dari setan dan mereka yang bereinkarnasi dari binatang sama-sama memiliki beberapa ciri khusus dan esensial, tetapi ciri kedua jenis ini sama sekali berbeda. Ciri mereka yang bereinkarnasi dari binatang adalah pemahaman yang menyimpang, mati rasa, bingung, dan bodoh. Mengapa ciri ini? Ciri ini cukup untuk membuktikan bahwa, dalam hal esensi mereka, jenis orang ini kurang memiliki ciri manusia, dan kurang memiliki kecerdasan yang semestinya serta cara berpikir yang manusia miliki. Oleh karena itu, ciri yang sangat khas ini membuktikan bahwa orang-orang semacam ini bereinkarnasi dari binatang. Mereka yang bereinkarnasi dari setan berbeda dengan mereka yang bereinkarnasi dari binatang. Apa sajakah ciri mereka? Karena mereka bereinkarnasi dari setan, mereka adalah para setan yang menjadi manusia. Esensi batin mereka adalah esensi setan. Meskipun mereka bukan binatang—mereka tidak bodoh, atau mati rasa, dan mungkin tidak memiliki pemahaman yang menyimpang—mereka juga bukan manusia, dan mereka tidak memiliki cara berpikir normal manusia. Karena mereka bereinkarnasi dari setan, mereka tentu sepenuhnya konsisten dan identik dengan setan dalam hal esensi dan wujud sejati, tanpa perbedaan apa pun. Jadi, apa sajakah ciri mereka yang bereinkarnasi dari setan? Ciri pertama adalah mereka berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging. Dengan cara apa pun mereka berbohong, wajah mereka tidak memerah, hati mereka tidak berdebar, dan mereka bertindak sangat normal dan alami, tanpa kesalahan atau tanpa memperlihatkan celah sama sekali. Tak seorang pun dapat membedakan mana dari perkataan mereka yang benar dan mana yang salah. Ciri kedua adalah menyimpang. Engkau semua baru saja menyebutkan ciri ketiga, yaitu jahat. Orang yang bereinkarnasi dari setan memiliki tiga ciri—meskipun jumlahnya satu ciri lebih sedikit dari ciri mereka yang bereinkarnasi dari binatang, daya rusak dan taraf kerusakan serius yang mereka timbulkan terhadap orang-orang jauh lebih parah daripada luka atau kerusakan yang disebabkan oleh mereka yang bereinkarnasi dari binatang, karena mereka adalah para setan. Dalam hal taraf, cara para setan dalam merugikan orang secara serius jauh lebih parah daripada cara binatang melukai orang. Menjebak, menginjak-injak, membuat orang mati rasa, menyesatkan, dan merugikan orang secara serius adalah sifat bawaan para setan; itu adalah esensi natur mereka. Sedangkan binatang, selama mereka bukan binatang buas, mereka umumnya tidak memiliki daya rusak yang besar terhadap manusia; hanya binatang tertentu yang agak melukai orang secara serius, memakan daging manusia atau menyakiti orang berdasarkan naluri. Berbeda halnya dengan para setan. Entah mereka setan besar atau setan kecil—tidak perlu membedakan berbagai jenis setan—semua setan menimbulkan luka dan kerugian yang sama parahnya terhadap manusia. Yang disebut perbedaan hanyalah yang terwujud dalam cara atau metode, tetapi dalam hal esensi dari para setan, esensi mereka adalah selalu merugikan manusia secara serius. Entah engkau telah memprovokasi mereka atau tidak, esensi natur mereka adalah selalu menyakiti manusia. Selama engkau dekat dengan mereka, selama hal besar atau hal kecil dalam hidupmu ada kaitannya dengan mereka, engkau cenderung disakiti oleh mereka. Jika engkau memahami beberapa kebenaran, memiliki beberapa kenyataan kebenaran, dan memiliki kemampuan mengenali para setan ini, maka taraf engkau akan disakiti oleh mereka akan relatif berkurang. Namun, jika tingkat pertumbuhanmu kecil, engkau tidak memahami kebenaran, dan engkau adalah orang yang tidak memiliki kebenaran dan hidup, maka taraf engkau akan dirugikan dapat dengan mudah disimpulkan—dengan cara apa pun mereka ingin merugikanmu, mereka akan merugikanmu dengan cara itu, dan hingga mencapai taraf apa pun mereka ingin merugikanmu, engkau akan dirugikan hingga ke taraf tersebut. Inilah kerugian yang ditimbulkan terhadap manusia oleh mereka yang bereinkarnasi dari setan. Engkau lihat, ketika setan berkuasa, sekalipun engkau mendukung mereka, engkau akan tetap dirugikan oleh mereka, dan jika engkau tidak mendukung mereka atau menentang mereka, engkau akan tetap dirugikan. Selama engkau diperintah oleh mereka, selama engkau berada di bawah kuasa mereka, selama engkau mengikuti Tuhan tetapi belum memperoleh kebenaran atau belum sepenuhnya didapatkan oleh Tuhan, engkau sepenuhnya adalah musuh yang sudah kalah dari para setan, korban mereka, dan tak ada seorang pun yang terkecuali dalam hal ini. Ini mengacu pada setan-setan besar. Sedangkan mereka yang bereinkarnasi dari setan, mereka adalah setan-setan kecil di dunia nyata, mereka adalah berbagai jenis setan. Jika engkau hidup bersama mereka, salah satu kejadian yang paling umum adalah mereka akan berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging. Engkau akan selalu ditipu oleh mereka dan selalu dikelabui oleh mereka; engkau tidak akan tahu mana dari perkataan mereka yang benar dan mana yang salah, serta akan diganggu hingga engkau merasa gelisah setiap hari. "Apakah hal yang mereka katakan ini benar atau salah? Apakah mereka sedang mencoba menipuku lagi? Bagaimana aku bisa membedakan apakah yang mereka katakan itu benar atau salah?" Engkau lihat, jika engkau hidup bersama mereka, engkau akan sangat menderita karena kerugian yang mereka timbulkan. Kebohongan mereka yang terus-menerus ini saja akan mengganggumu sampai-sampai engkau benar-benar kacau, dan setiap hari hatimu tidak akan tenteram, damai, ataupun bersukacita.

Mengenai jenis orang yang bereinkarnasi dari setan, mereka berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging, dan semua yang mereka lakukan sangat licik. Apa pun yang diam-diam mereka katakan kepada orang lain atau apa pun yang mereka lakukan di balik layar, mereka tidak mengatakan yang sebenarnya tentang hal itu setelahnya; sebaliknya, mereka menyajikan cerita yang berbeda. Mereka menjelek-jelekkan orang-orang lain di depanmu, dan mereka menjelek-jelekkanmu di depan orang-orang lain. Akibatnya, muncul penghalang di antaramu dan orang-orang lain itu, dan engkau dan orang-orang lain tersebut saling berprasangka buruk. Sebenarnya, engkau semua sama sekali tidak begitu mengenal satu sama lain, dan tidak tahu banyak tentang satu sama lain. Justru karena setan ini mengarang cerita untuk menabur perselisihan di antara engkau semua, maka engkau semua telah menjadi musuh. Engkau semua telah dipermainkan oleh setan tersebut tetapi masih tidak tahu apa yang sedang terjadi, dan mengira apa yang dikatakan setan itu benar dan bahwa dia baik kepadamu. Lihat, seorang pembohong yang sudah mendarah daging dapat mempermainkan orang sampai sejauh ini. Mereka terus-menerus berbohong; mereka sering bergosip, menabur perselisihan, dan dengan semaunya mengarang rumor dengan melebih-lebihkan dan membumbui cerita serta membuat klaim yang tidak berdasar ketika mereka bersamamu. Ini mengganggumu sampai-sampai engkau merasa gelisah, dan engkau harus terus-menerus membedakan dan bersikap waspada: "Hal buruk apa yang dikatakan si Anu tentangku? Bagaimana aku harus memperlakukan si Anu?" Mereka mengganggumu sampai-sampai engkau menjadi sepenuhnya kacau, mengganggu ritme hidupmu, pola hidupmu, dan kondisimu saat ini. Ketika tingkat pertumbuhanmu kecil dan engkau tidak memahami kebenaran, dan ketika engkau belum memperoleh kebenaran, engkau sering kali terpengaruh oleh mereka, dan bahkan disesatkan, diganggu, dikekang, dan diikat oleh beberapa kebohongan mereka. Misalnya, katakanlah engkau terpilih menjadi pemimpin gereja, dan dia berkata kepadamu, "Si Anu berkata tentangmu: 'Orang itu pikir dia bisa menjadi pemimpin? Padahal dia bukan siapa-siapa, tetapi dia masih berani menyampaikan kebenaran kepada orang-orang!'" Sebenarnya, orang itu sama sekali tidak mengatakan hal ini; itu adalah hal yang ingin dikatakan setan ini, dan dia mengalihkan kesalahannya kepada orang lain. Satu komentar saja darinya membuatmu merasa lemah, dan engkau datang ke hadapan Tuhan dan berdoa, "Ya Tuhan, tingkat pertumbuhanku benar-benar kecil dan aku tidak sanggup memikul pekerjaan ini. Aku berutang kepada-Mu, aku belum melakukan pekerjaanku dengan baik. Aku ingin mengundurkan diri, tetapi aku takut akan dianggap tidak setia. Apa yang harus kulakukan?" Dia telah mengganggumu sampai-sampai engkau tidak dapat melanjutkan pekerjaanmu; sekalipun engkau melanjutkan, engkau melakukannya dengan semacam emosi negatif, berangsur-angsur kehilangan rasa terbebanmu bagi pekerjaan gereja, hingga akhirnya, pekerjaan itu terhenti. Engkau telah diganggu, bukan? (Ya.) Sungguh menyusahkan hidup, berinteraksi, dan bekerja dengan orang semacam ini. Ada terlalu banyak ketidakjujuran dalam perkataan mereka, terlalu banyak kepalsuan, terlalu banyak keinginan mereka sendiri, dan terlalu banyak motif mereka sendiri; semua yang mereka katakan adalah kebohongan. Engkau harus terus-menerus membedakan: "Manakah dari perkataan mereka yang benar dan mana yang salah? Apa yang sebenarnya telah mereka lakukan di balik layar dan apa yang belum mereka lakukan? Apakah mereka benar-benar orang yang percaya kepada Tuhan? Mereka berkata bahwa mereka pasti akan melaksanakan tugas mereka dengan baik di masa depan dan bahwa mereka pasti akan sesuai dengan promosi yang telah rumah Tuhan berikan kepada mereka—apakah perkataan ini benar-benar tulus? Akankah mereka bertindak sesuai dengan sumpah yang telah mereka ucapkan dan tekad yang telah mereka ungkapkan?" Ketika engkau melihat perilaku mereka, pikiranmu dibanjiri serangkaian pertanyaan. Engkau sering merasa mereka menakutkan, tetapi perkataan mereka terdengar cukup dapat dipercaya dan masuk akal. Namun, di malam hari dalam mimpimu, engkau melihat wajah mereka telah berubah menjadi wajah setan, mereka memamerkan taring dan mengacungkan cakar mereka, dan engkau bertanya-tanya, "Apakah mereka benar-benar manusia? Manakah dari perkataan mereka yang benar dan mana yang salah? Mengapa aku tidak mampu mengetahui yang sebenarnya tentang mereka? Orang semacam ini terlalu menakutkan!" Engkau merasa mereka menakutkan dan tidak dapat dipercaya, tetapi ketika engkau memeriksa pekerjaan mereka, itu pada dasarnya cukup baik, dan ketika engkau mendengar mereka berbicara, engkau tidak melihat ada kesalahan apa pun. Namun, engkau sama sekali tak mampu mengetahui yang sebenarnya tentang mereka—engkau memiliki kecurigaan yang tidak dapat kaudefinisikan di dalam jiwamu, dan di dalam hatimu, engkau selalu merasa mereka bisa saja menyebabkan masalah, selalu merasa bahwa perkataan mereka tidak tulus dan tidak sepenuhnya benar. Mungkin suatu hari nanti natur berbohong mereka akan terungkap, dan perasaanmu terhadap mereka akan terkonfirmasi: Engkau menemukan bahwa kecurigaan dan perasaanmu terhadap mereka pada waktu itu benar, dan meskipun perkataan yang mereka ucapkan terdengar sangat menyenangkan dan dapat dipercaya, semuanya itu salah dan menipu; di balik layar, mereka sama sekali tidak melakukan pekerjaan nyata. Jadi, apakah orang semacam ini masih dapat dipercaya? (Tidak.) Meskipun dalam hatimu, engkau merasa mereka tidak lagi dapat dipercaya, ketika engkau bertemu mereka lagi dan mendengar mereka berbicara, pemahaman mereka terdengar cukup murni, apa yang mereka katakan terdengar menyenangkan, dan engkau tidak dapat menemukan masalah apa pun dalam perkataan mereka, dan di luarnya, mereka juga mampu menanggung kesukaran dan membayar harga. Engkau merenung, "Apa yang sedang terjadi di sini? Mungkin aku salah menilai mereka, mungkin aku bersikap picik. Biarlah aku memercayai mereka sekali lagi. Lagipula, saat ini aku tidak dapat menemukan orang yang cocok untuk menggantikan mereka dalam pekerjaan ini, jadi aku akan memakai mereka sekali lagi." Engkau kemudian terus memakai mereka, dan hasil akhirnya tetap sama: Engkau mendapati bahwa engkau telah kembali ditipu oleh mereka. Mereka berbicara dengan menyenangkan, tetapi di balik layar, mereka sebenarnya hanya mengurus urusan mereka sendiri dan tidak melakukan apa pun yang nyata. Jika mereka mendapatkan sepuluh orang dalam sebulan memberitakan Injil, mereka bersikeras mengatakan bahwa mereka mendapatkan lima puluh orang. Mereka tidak akan mengatakan yang sebenarnya. Mereka adalah pembohong yang sudah mendarah daging, ahli dalam berbohong. Engkau memercayai mereka dan berulang kali memakai mereka, dan akibatnya, engkau berulang kali dikelabui. Lalu, siapakah yang pada akhirnya menderita kerugian? Tentu saja, dengan mengalami hal-hal ini, orang-orang pun mengembangkan kemampuan untuk membedakan orang lain, wawasan mereka bertumbuh, pengalaman mereka bertambah, dan mereka menjadi lebih baik dalam menilai orang, tetapi apa yang benar-benar dirugikan? Pekerjaan gerejalah yang dirugikan. Jadi katakan kepada-Ku, apakah hanya satu esensi natur dari orang-orang yang bereinkarnasi dari setan ini—bahwa mereka adalah pembohong yang sudah mendarah daging—yang menyebabkan orang-orang sangat dirugikan atau bukan? (Ya.) Seberapa besar kerugian ini? Bisakah mereka menyesatkanmu? (Ya, kami bisa disesatkan dan dieksploitasi.) Engkau bisa disesatkan, dieksploitasi, dan diganggu—bisakah itu mencapai taraf engkau dimanipulasi? (Ya.) Jika engkau masih muda dan kurang pengalaman, serta tidak memahami kebenaran dan tidak mampu mengetahui yang sebenarnya tentang berbagai hal, engkau bisa saja dimanipulasi oleh mereka. Apa artinya dimanipulasi oleh mereka? Itu berarti, engkau tidak berdaya melawan mereka, engkau dikendalikan oleh mereka, menjadi tidak mampu bertindak bebas, cara berpikirmu tentang berbagai hal, serta pemikiran dan pandanganmu dipengaruhi dan dikendalikan oleh mereka, apa pun yang selanjutnya kaulakukan sepenuhnya sesuai dengan rencana mereka, dan engkau sepenuhnya jatuh ke dalam perangkap yang telah mereka rancang untukmu—inilah artinya dimanipulasi. Mereka sebelumnya telah merencanakan semuanya di balik layar, menggunakan segala macam taktik untuk bersiasat terhadapmu. Mereka memahami dirimu sepenuhnya—apa yang kaupahami dan apa yang tidak mampu kauketahui yang sebenarnya, hal-hal apa yang mampu dan tidak mampu kaubedakan, apa batasanmu, bagaimana engkau bisa dieksploitasi, dan perkataan apa yang bisa menyesatkanmu. Pada akhirnya, mereka mengeksploitasi cacat dan berbagai titik lemahmu untuk mengarang kebohongan dan mengelabui dirimu. Di dalam hatimu, engkau tahu betul bahwa apa yang mereka lakukan salah, atau bahwa ada masalah dengan apa yang mereka katakan dan mereka sedang berbohong, tetapi engkau tidak memiliki hikmat untuk menanganinya; engkau merasa sedih tetapi tidak berdaya melawan mereka, dan engkau hanya bisa dikendalikan sepenuhnya oleh mereka. Bukankah ini berarti dimanipulasi oleh mereka? (Ya.) Pada akhirnya, arah perkembangan situasi, hingga hasil akhirnya, berlanjut sesuai rencana mereka—ini berarti engkau telah dimanipulasi oleh mereka. Ini berarti engkau telah sepenuhnya kehilangan kemampuan untuk mengendalikan ke arah mana situasinya akan berkembang, dan dikendalikan sepenuhnya oleh mereka. Pada akhirnya, mereka berhasil dalam hal apa pun tujuan yang ingin mereka capai, apa pun yang ingin mereka selesaikan, siapa pun yang ingin mereka eksploitasi, dan dengan cara apa pun mereka ingin melakukan segala sesuatu. Katakan kepada-Ku, bukankah ini berarti dimanipulasi oleh mereka? (Ya.)

Katakan kepada-Ku, hanya dalam hal natur orang yang bereinkarnasi dari setan yaitu bahwa mereka adalah pembohong yang sudah mendarah daging, apakah kerusakan yang mereka timbulkan terhadap umat pilihan Tuhan, dan terutama terhadap pekerjaan gereja, serius atau tidak? (Serius.) Kerusakannya sangat besar! Jadi, selain memengaruhi kehidupan sehari-hari beberapa orang, kerusakan serius apa lagi yang mereka timbulkan terhadap orang-orang? (Gangguan yang disebabkan oleh tindakan orang yang bereinkarnasi dari setan terhadap orang-orang di sekitar mereka sangat parah. Aku pernah bertemu orang seperti itu; di mana pun dia berada, tempat itu akan penuh dengan intrik dan persaingan untuk memperebutkan kekuasaan dan status, penghalang akan muncul di antara orang-orang, dan di dalam hatinya, saudara-saudari juga selalu merasakan kegelapan.) Ini menciptakan kekacauan, bukan? (Ya.) Menyebabkan orang-orang saling curiga dan bertengkar, serta memasuki keadaan yang kacau—kerusakan ini sangat besar! Jadi setelahnya, apakah semua orang memperoleh kemampuan untuk mengenali setan ini? (Ya.) Apakah dia dikeluarkan? (Dia dikeluarkan.) Setelah dia dikeluarkan, apakah semua orang merangkum segala sesuatunya? Perwujudan spesifik utama dari kebohongannya, kebohongan yang dia katakan, hal-hal yang deminya dia berbohong, metode dan nada suara yang dia gunakan ketika berbohong, tujuan yang ingin dicapainya—apakah engkau semua merangkum metode dan perwujudan-perwujudan spesifik ini? (Ya. Misalnya, dia adalah pembohong yang sudah mendarah daging; perkataannya memiliki natur memutarbalikkan yang benar dan yang salah serta menyebut yang hitam sebagai yang putih, menjadikan figur positif menjadi negatif dan figur negatif menjadi positif. Dia akan melontarkan tuduhan tak berdasar tentang siapa pun yang terhadapnya dia merasa iri atau benci, dan juga menghasut saudara-saudari untuk melawan mereka, menciptakan kekacauan. Dia juga menekan beberapa orang baik atau mereka yang mendapatkan hasil dalam tugas mereka, sembari mempromosikan mereka yang dia pandang baik dan yang menjilat kepadanya.) Ini seorang antikristus, bukan? (Ya.) Apa sajakah metode utama berbohong yang digunakan oleh orang semacam ini? Mengarang sesuatu tanpa dasar, membumbui dan melebih-lebihkan cerita, mengalihkan kesalahan kepada orang lain, mengarang cerita untuk menciptakan konflik, dan menabur perselisihan—apa lagi? (Memperburuk keadaan.) Memperburuk keadaan dan memperparah konflik. Misalnya, ada dua orang yang cukup rukun, tidak ingin berdebat tentang apa pun atau bermusuhan dengan siapa pun, tetapi orang semacam ini memperburuk keadaan di antara mereka untuk membuat mereka mulai bertengkar. Jika dia melihat kedua orang itu bertengkar, dia merasa senang, dan siasatnya berhasil. Ada beberapa orang semacam ini di setiap kelompok. Semua orang memiliki watak yang rusak, tetapi apakah orang yang bereinkarnasi dari manusia akan melakukan hal-hal ini? (Tidak.) Mengapa tidak? Apa perbedaan antara mereka dan orang yang bereinkarnasi dari setan? (Orang normal memiliki standar hati nurani minimum.) Benar. Mereka memiliki standar hati nurani minimum; dalam cara mereka berperilaku, mereka dikendalikan oleh hati nurani. Mereka tidak akan melakukan hal-hal yang rusak secara moral ini, hal-hal yang berarti kehilangan integritas dan martabat ini, atau hal-hal yang merugikan orang lain dan menguntungkan diri sendiri ini. Memiliki hati nurani berarti mereka memiliki standar minimum, sehingga tindakan mereka menjadi terkendali. Jadi, apakah orang-orang yang bereinkarnasi dari setan ini memiliki hati nurani? (Tidak.) Lalu, hati macam apa yang mereka miliki? (Hati yang berniat jahat.) Mereka memiliki hati yang berniat jahat dan jahat, sehingga mereka mampu berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging, dan dengan cara apa pun mereka berbohong, di dalam hatinya, mereka tidak merasakan ketidaknyamanan. Mengapa mereka tidak merasakan ketidaknyamanan? Karena mereka adalah setan dan tidak memiliki hati nurani, sehingga ketika berbohong dan berbuat jahat, mereka tidak merasakan ketidaknyamanan, juga tidak merasa bersalah. Sebaliknya, jika mereka tidak berbohong, dan jika—di mana pun mereka berada—mereka tidak melakukan kejahatan atau menyebabkan keributan dan kekacauan, dan semua orang hidup damai dan bersukacita, serta semua orang hidup di hadapan Tuhan, mereka merasa kesal dan tidak nyaman di dalam hatinya. Mengapa mereka merasa tidak nyaman? Itu karena semua orang datang ke hadapan Tuhan, merenungkan firman-Nya, bertindak berdasarkan firman-Nya dan prinsip-prinsip kebenaran, hidup dalam kemanusiaan yang normal, dan tidak memuja mereka; mereka tidak menonjol di antara orang-orang atau tidak merasa penting, sehingga mereka berpikir, "Hidup seperti ini sangat membosankan, tidak menyenangkan!" Agar menyenangkan, agar hidup menjadi menarik, agar hidup terhormat dan memiliki perasaan dirinya penting, mereka harus menimbulkan masalah dan menyebabkan beberapa masalah, membuat kegaduhan dan menyebabkan keresahan serta kekacauan di antara orang-orang. Apa pepatah untuk hal ini? Ciptakanlah kekacauan. Jenis orang ini suka menciptakan kekacauan di mana pun mereka berada; mereka tidak suka berperilaku pada tempatnya. Orang normal ingin berperilaku pada tempatnya—menjalani kehidupan yang stabil, dan melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan secara rutin—mereka tidak suka menciptakan kekacauan. Namun, orang yang bereinkarnasi dari setan tidak berperilaku pada tempatnya. Mengapa mereka tidak berperilaku pada tempatnya? Karena setan hidup di dalam diri orang semacam ini, dan setan suka menimbulkan masalah di kelompok mana pun mereka berada. Sekalipun engkau tidak memprovokasi atau mengganggu mereka, mereka sendiri akan mulai membuat masalah—seperti inilah menciptakan kekacauan itu. Di kelompok mana pun orang semacam ini berada, entah engkau melihatnya dari jauh atau bertanya tentang keadaan anggotanya, engkau selalu merasakan adanya suasana setan di sana. Dari waktu ke waktu, engkau mendengar bahwa si A berselisih dengan si B, bahwa si C tidak akur dengan si D dan mereka saling mengabaikan, bahwa si E berselisih dengan si F dalam pekerjaan mereka, bahwa si G selalu bersaing untuk mendapatkan status, dan pekerjaan mereka selalu perlu diperbaiki. Jika engkau melihat gereja mana pun yang selalu memiliki suasana yang kacau dan keruh, di mana tidak terdapat kedamaian, di mana orang-orang selalu tidak dapat bergaul atau bekerja sama secara harmonis, itu berarti ada satu atau bahkan beberapa setan yang menyebabkan gangguan di dalamnya. Berapa pun banyaknya setan yang menyebabkan gangguan di gereja, orang-orang lain yang memiliki standar hati nurani minimum dan ingin bertindak berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran akan sangat dirugikan oleh mereka. Setelah semua jenis setan dikeluarkan, ketika semua orang kembali menjalani kehidupan bergereja dan melaksanakan tugas mereka bersama-sama, suasananya menjadi berbeda. Meskipun engkau tidak bisa mengatakan bahwa semua orang dipenuhi hasrat yang berkobar, setidaknya semua orang merasa bahwa orang-orang di sana memiliki kehangatan manusia dan tidak menimbulkan masalah; suasana di sana bukanlah suasana setan, melainkan suasana manusia. Di tempat-tempat di mana terdapat suasana setan, ketika orang bercakap-cakap, ada sesuatu yang tidak beres dengan tatapan mata mereka, begitu pula dengan nada suara dan suasana saat mereka berbicara. Mereka tidak melakukan kontak mata saat berbicara; selain itu, apa yang mereka katakan sangat sederhana, tak seorang pun dari mereka bersedia berbicara dari hati, dan tidak ada komunikasi verbal. Seolah-olah ada dinding di antara mereka. Tidak ada komunikasi di antara mereka; di dalam hatinya, mereka memendam kebencian. Ada kemungkinan orang-orang ini adalah korban. Entah orang-orang ini adalah korban atau pelakunya, singkatnya, ada setan yang berbaur dan menyebabkan kekacauan di dalam kelompok ini, mengganggu hati orang sampai-sampai mereka menjadi kacau dan tidak dapat menemukan kedamaian. Ketika orang-orang di kelompok ini hidup bersama, mereka selalu merasa ada yang tidak memuaskan dan tidak berjalan dengan lancar, mereka tidak dapat hidup bersama secara harmonis, dan tentu saja, bahkan kerja sama yang harmonis pun mustahil terjadi. Ketika berbicara, bertindak, dan melaksanakan tugas mereka di kelompok ini, di dalam hatinya, orang-orang selalu merasa tidak bahagia, dan juga terdapat penghalang di antara mereka. Hal ini karena ada setan yang menyebabkan gangguan di kelompok ini, sehingga semua orang menjadi terkekang dan merasa tidak bahagia.

Ada orang-orang yang mengalami gangguan parah dari para setan dan pada dasarnya telah dimanipulasi oleh mereka. Ketika Aku bertemu mereka setelah satu atau dua bulan, wajah mereka terlihat aneh, seolah-olah mereka telah dipermainkan. Mungkinkah karena mereka kurang memiliki pekerjaan Roh Kudus dan hadirat Tuhan? Mengapa mereka tampak begitu canggung? Kemudian, melalui penyelidikan yang cermat, Aku menemukan bahwa sesuatu memang telah terjadi: Dua setan telah mengendalikan semua orang ini. Sampai sejauh mana setan-setan itu mengendalikan mereka? Setan-setan itu melakukan apa pun yang mereka inginkan; pengaturan kerja yang dikeluarkan oleh Yang di Atas dan prinsip-prinsip yang dipersekutukan oleh Yang di Atas tidak dapat dilaksanakan—semuanya hanya ada di sana sebagai istilah. Dengan adanya kedua setan ini yang menghalangi jalan, tak seorang pun berani menyuarakan pendapat atau melaporkan masalah. Setelah itu, beberapa orang menjadi sangat marah ketika kedua setan ini disebutkan sampai mereka menangis. Mengapa engkau tidak menyingkapkan mereka pada saat itu? Bahkan dengan adanya begitu banyak orang di sana, tak seorang pun berani bangkit dan menyingkapkan setan-setan itu—seberapa besar kuasa yang dimiliki setan-setan itu? Di luarnya, mereka terlihat seperti manusia, tetapi esensi mereka sebenarnya adalah esensi setan. Orang semacam ini ditakuti orang lain di mana pun mereka berada. Orang-orang hanya perlu berinteraksi dengan mereka dan langsung merasa takut, merasa ngeri. Jika seorang anak bertemu orang semacam ini, dia akan menangis ketakutan. Sampai sejauh mana orang yang polos merasa takut ketika bertemu orang semacam ini? Ketika berada di depan orang semacam ini, mereka tidak berani bernapas berat atau berbicara dengan suara keras, bahkan dengan cepat berusaha menghindarinya dengan berjalan memutar. Seseorang melihat bahwa setan-setan ini tidak melaksanakan pekerjaan berdasarkan pengaturan kerja dan berkata, "Melakukannya seperti ini tidak benar; ini tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang dipersekutukan oleh Yang di Atas." Salah seorang dari setan-setan itu menjawab, "Akulah penentu keputusan di sini. Jika kau melanggar aturan, percaya atau tidak, aku bisa mengusirmu sekarang juga!" Ini membuat orang itu begitu ketakutan hingga wajahnya pucat pasi, dan dia tidak lagi berani menyuarakan pendapatnya, sambil menangis berkata, "Aku salah. Berpura-puralah seolah-olah aku tidak mengatakan apa pun. Tolong, tolong jangan usir aku!" Orang-orang lainnya melihat ini dan berkata, "Dia terlalu tangguh, kuasanya terlalu besar! Dia akan mengusir siapa pun yang tidak mematuhi dirinya! Kesempatan kami untuk melaksanakan tugas di rumah Tuhan sulit didapatkan. Jika dia mengusir kami, ke mana kami bisa membela diri? Bukankah tamatlah riwayat kami? Bukankah tidak ada harapan bagi kami untuk diselamatkan? Kami benar-benar tidak boleh menyuarakan pendapat kami; jangan sampai kami dikeluarkan hanya karena kecerobohan sesaat." Lihat, sampai sejauh itulah ketakutan mereka. Akhirnya, ketika setan-setan itu disingkapkan, beberapa orang mengungkapkan bagaimana setan-setan itu menabur perselisihan dan membentuk faksi, sementara yang lain mengungkapkan kekeliruan yang disebarkan oleh setan-setan itu untuk menyesatkan orang-orang. Sebenarnya, orang-orang ini telah melihat dengan jelas kejahatan yang dilakukan oleh para setan pada saat itu; hanya saja tak seorang pun berani mengucapkan sepatah kata pun atau menentang. Beberapa orang bahkan menangis saat berbicara, terlihat sangat menyedihkan. Namun, mengapa mereka tidak menentang ketika setan-setan itu memanipulasi dan mengendalikan mereka? Mengapa mereka tidak memiliki kekuatan pada saat itu? Sekarang setelah Yang di Atas akan menangani setan-setan itu, mereka menemukan kekuatan mereka. Katakan kepada-Ku, jika Tuhan tidak menjaga dan melindungi orang-orang yang tingkat pertumbuhannya kecil dan tidak memahami kebenaran ini, dan jika mereka tidak memiliki perlindungan Tuhan, bukankah mereka akan dirugikan secara serius oleh para setan itu sampai mereka tamat? Bukankah demikian? (Ya.) Engkau lihat, orang-orang tidak setakut itu kepada Tuhan, tetapi ketika para setan dan Iblis menyiksa orang, mereka menjadi sangat takut sehingga seluruh tubuh mereka gemetar dan bahkan tidak dapat menangis dengan bersuara jelas—betapa sangat takutnya mereka! Ketika Yang di Atas menyingkapkan dan menangani kedua setan ini, orang-orang itu mendengar beritanya dan akhirnya merasa dimerdekakan. Selama beberapa bulan itu, mereka telah dikendalikan oleh setan-setan itu dan hidup di bawah kuasa Iblis, mereka telah jatuh ke dalam kegelapan, tanpa melihat adanya harapan, dan mereka berseru meminta pertolongan tanpa ada seorang pun yang menjawab. Hidup mereka sangat menyedihkan! Akhirnya, kedua setan ini dikeluarkan, dan semua orang dimerdekakan dan bahagia. Aku bertanya-tanya, "Yang di Atas telah mengeluarkan kedua setan ini kali ini, lalu, jika orang-orang ini kembali bertemu dengan setan-setan yang melakukan kejahatan dan mengendalikan orang-orang, apakah mereka akan dapat mengenali setan-setan tersebut? Akankah mereka mampu memberhentikan setan-setan itu dari jabatan mereka tanpa Yang di Atas perlu maju dan menyelesaikan masalah tersebut? Akankah mereka semua mampu secara bersama-sama menyingkapkan setan-setan itu, merangkum semua perbuatan jahat mereka dan kemudian memberhentikan mereka dari jabatan mereka, serta tidak mendengarkan mereka, tidak dikekang oleh mereka dalam melaksanakan tugas mereka, dan mengusir mereka dari gereja?" Namun, dinilai dari tingkat pertumbuhan mereka, aku khawatir mereka tidak dapat mencapai hal itu. Meskipun orang-orang ini sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, memiliki tekad untuk menderita, bersedia melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, dan bersedia mengejar kebenaran, mereka benar-benar terlalu pengecut. Saat hanya satu setan kecil yang muncul untuk menyebabkan gangguan, berapa pun usianya, orang-orang ini meringkuk dan ketakutan, mereka semua dapat dikendalikan olehnya dan tidak berani menentang. Melihat hal ini, Aku tersadar betapa menyedihkannya orang-orang ini. Jika Tuhan tidak melindungi, memperhatikan, dan mengawasi manusia, umat manusia ini tidak akan mungkin bertahan hidup. Lihatlah hal-hal berikut ini yang terjadi dalam kehidupan nyata: Perilaku berbagai setan, tujuan mereka, serta metode dan taktik mereka dalam melakukan berbagai hal pada dasarnya konsisten dan mudah dikenali, tetapi ketika berbagai setan muncul untuk menyebabkan kekacauan dan gangguan, serta mengekang, mengendalikan, mengikat, dan merugikan umat pilihan Tuhan secara serius, hanya sedikit orang yang berani bangkit dan menentang, tak seorang pun berinisiatif untuk menyingkapkan setan-setan ini, memberhentikan mereka dari jabatan mereka, dan mengeluarkan mereka dari gereja, mereka hanya membiarkan setan-setan itu mengendalikan umat pilihan Tuhan dan mengganggu serta menyabotase pekerjaan gereja. Orang-orang yang menyedihkan ini hanya menanggung semuanya; di dalam hatinya, mereka merasa sedih, dan mereka menangis getir sambil berdoa kepada Tuhan, tetapi mereka tidak memiliki solusinya; mereka tidak memiliki metode yang bijaksana, dan mereka tidak menggunakan kebenaran sebagai senjata ampuh untuk menentang dan melawan setan-setan itu, serta menangani mereka. Tak seorang pun melakukan hal ini, dan tak seorang pun berani melakukannya; mereka bahkan tidak memiliki keberanian untuk melawan para setan. Di gereja mana pun, jika orang jahat atau setan muncul untuk mengendalikan orang serta mengacaukan dan mengganggu pekerjaan gereja, kebanyakan orang hanya menanggungnya. Pada akhirnya, rumah Tuhanlah yang maju untuk menangani berbagai jenis setan ini, mengakhiri waktu mereka di gereja, memungkinkan saudara-saudari untuk dilindungi, menjalani kehidupan bergereja secara normal, makan dan minum firman Tuhan secara normal, dan melaksanakan tugas mereka secara normal, serta memungkinkan berbagai bagian dari pekerjaan gereja berjalan dengan tertib. Sepenuhnya melalui Tuhan yang mengutus orang-orang, dan rumah Tuhan yang secara pribadi mengatur dan membimbing pelaksanaan pekerjaan spesifik inilah, maka orang-orang yang belum dewasa, yang bebal, dan lemah ini dilindungi sehingga mereka tidak disesatkan dan dirugikan secara serius oleh orang-orang jahat dan antikristus. Betapa menyedihkannya orang-orang bodoh dan bebal yang tidak memahami kebenaran ini! Di lingkungan yang lebih luas, seluruh umat manusia telah dirusak oleh Iblis; di lingkungan hidup tertentu, orang-orang diganggu, dikendalikan, dan dirugikan secara serius oleh berbagai setan. Beberapa orang memiliki tingkat pertumbuhan yang kecil dan fondasi yang dangkal, sehingga ketika mereka menghadapi gangguan orang jahat, mereka tidak mampu mengetahui yang sebenarnya tentang hal-hal ini. Mereka selalu berpikir bahwa orang jahat tidak seharusnya ada di gereja, dan berpikir bahwa tidak ada kasih atau kehangatan manusia di antara orang-orang. Bahkan ada orang-orang yang tidak ingin lagi melaksanakan tugas mereka, dengan berkata, "Lebih baik percaya kepada Tuhan di rumah. Mengapa orang-orang semacam itu dibiarkan ada di gereja?" Orang-orang yang tidak memahami kebenaran tidak mampu mengetahui yang sebenarnya tentang hal-hal ini. Mereka tidak mampu memetik pelajaran dari hal-hal ini; mereka tidak tahu bahwa maksud baik Tuhan ada di balik mereka menghadapi hal-hal seperti itu; mereka tidak tahu kepada siapa mereka harus berpihak atau bagaimana menghadapi hal-hal ini dengan menggunakan prinsip-prinsip kebenaran; mereka tidak mampu bersatu dengan saudara-saudari sejati untuk melawan dan memerangi para setan. Bukankah ini berarti memiliki tingkat pertumbuhan yang kecil? Bukankah ini menyedihkan? (Ya.)

Ciri pertama dari jenis orang yang bereinkarnasi dari setan yang terlihat dalam kehidupan mereka sehari-hari adalah berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging. Berapa pun usia mereka, apa pun jenis kelamin, atau latar belakang mereka, seberapa lamanya pun mereka telah percaya kepada Tuhan, selama ucapan seseorang selalu mengandung kebohongan, selama mereka penuh kebohongan dan berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging, berarti mereka bereinkarnasi dari setan; mereka bukan manusia. Manusia juga berbohong karena mereka memiliki watak yang rusak; tipu daya dan kejahatan dalam watak yang rusak dapat menyebabkan manusia berbohong. Namun, taraf berbohong manusia berbeda dengan taraf berbohong orang yang bereinkarnasi dari setan. Jika orang berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging, fakta ini saja sudah cukup untuk membuktikan bahwa, dalam esensinya, mereka bukanlah manusia, melainkan setan. Karena pengaruh hati nurani, sama sekali mustahil bagi manusia untuk mencapai titik berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging. Meskipun ada kalanya manusia berbohong dan melakukan tipu daya, kebohongan mereka hanyalah perwujudan normal dari watak yang rusak; itu berkaitan dengan kebohongan yang sesekali mengenai hal-hal tertentu. Meskipun di luarnya, manusia yang berbohong dan setan yang berbohong mungkin terlihat sama, pada esensinya, terdapat perbedaan. Ketika setan berbohong, mereka tidak pernah merasa bersalah ataupun menyesal. Selain itu, mereka merasa bangga akan diri mereka sendiri, merasa puas, dan memiliki rasa berprestasi atas kebohongan yang mereka katakan dan tindakan tipu daya yang mereka lakukan. Jika sebuah kebohongan tidak berhasil, mereka akan meningkatkan upaya mereka untuk berbohong lebih banyak dan menggunakan taktik penipuan yang lebih canggih untuk menipu lebih banyak orang. Sedangkan manusia normal dengan watak rusak, setelah berbohong, mereka memiliki hati nurani yang gelisah dan merasa bersalah, dan mereka merasa terlalu malu untuk hidup. Jika mereka telah menipu seseorang, mereka merasa agak malu ketika bertemu kembali dengan orang itu. Jika mereka diminta untuk mengakui kebohongan mereka di depan umum dan berjanji untuk tidak pernah berbohong lagi tetapi hanya mengatakan yang sebenarnya, tingkat pertumbuhan mereka saat ini belumlah cukup untuk melakukannya. Namun di dalam dirinya, mereka memiliki kesadaran; mereka merasa malu, bersalah, dan gelisah atas kebohongan yang mereka katakan; di dalam hatinya, mereka merasa tertuduh. Namun, jenis orang yang bereinkarnasi dari setan ini berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging. Setelah berbohong, di dalam dirinya, mereka tidak merasa tertuduh dan tidak ada rasa bersalah. Mengapa mereka tidak merasa bersalah? Karena mereka adalah setan. Merasa bersalah terhadap orang lain atau Tuhan, merasa tertuduh dalam hati—itu adalah kesadaran normal seorang manusia. Karena mereka adalah setan, mereka tidak memiliki kesadaran semacam itu. Oleh karena itu, mereka dapat terus berbohong, dan bahkan meningkatkan upaya mereka; mereka akan terus berbohong dan tidak pernah berubah. Pada akhirnya, kapan kebohongan mereka berhenti? Hanya setelah napas yang terakhir dari kehidupan jasmani mereka, ketika mereka tidak dapat lagi berbicara, barulah kebohongan mereka berhenti. Namun, roh setan pembohong dalam diri mereka bereinkarnasi menjadi orang lain, dan orang itu kemudian akan terus berbohong. Oleh karena itu, natur pembohong setan tidak pernah berubah. Seperti inilah berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging. Orang yang bereinkarnasi dari setan menipu siapa pun dan dapat mengatakan kebohongan apa pun. Mereka dapat berbohong dalam situasi apa pun dan tentang hal apa pun, dan taktik berbohong mereka sangat canggih; tak seorang pun dapat melihat bahwa mereka sedang berbohong. Engkau lihat, ketika orang yang sering berbohong mengatakan kebohongan, itu seperti orang normal mengatakan yang sebenarnya—itu terasa sangat alami, tanpa cacat yang dapat dikenali. Engkau mungkin mengira mereka sedang mengatakan yang sebenarnya. Jika engkau menganggap kebohongan mereka sebagai kebenaran, di dalam hatinya, mereka akan mentertawakanmu, berpikir, "Dasar bodoh, aku hanya bercanda dan kau menganggapnya kebenaran? Kau benar-benar bodoh!" Saat mereka bertemu lagi denganmu, mereka akan tetap berbohong dan mempermainkanmu, hanya untuk melihat seperti apa reaksimu setelah mendengar kebohongan itu. Jika engkau kembali menganggapnya sebagai kebenaran, mereka akan menjadi jauh lebih bahagia, mendapatkan rasa berprestasi yang lebih besar, dan merasa jauh lebih berhasil dalam cara mereka berperilaku. Katakan kepada-Ku, apakah mereka manusia? Apakah mereka memiliki kesadaran manusia? Apakah mereka memiliki hati nurani manusia? Jelas tidak. Makin efektif kebohongan mereka, makin di dalam hatinya mereka merasa senang dan bahagia, makin besar rasa berprestasi mereka, dan makin mereka merasa mampu. Jika sehari berlalu dan mereka belum berbohong untuk menipu atau mempermainkan seseorang, mereka merasa hari itu tidak nyaman dan tidak berharga, dan mereka harus mencari kesempatan untuk menipu orang. Contohnya, ketika seorang setan melihat dua orang memiliki hubungan yang baik dan bekerja sama secara harmonis dalam tugas mereka, dia merasa tidak nyaman di dalam hatinya dan berpikir, "Aku akan menabur perselisihan dan memulai beberapa rumor untuk membuat kalian berdua saling bermusuhan, dan kalian tidak akan bisa kembali berbaikan meskipun kalian mau." Hanya dengan beberapa patah kata, setan ini menjerat kedua orang itu ke dalam jaring kebingungan, dan mereka kemudian bertengkar dan berselisih serta tidak lagi seharmonis sebelumnya, yang membuat setan ini merasa senang, luar biasa bahagia. Para setan yang bersembunyi di dalam gereja selalu melakukan hal-hal semacam ini. Para setan di dunia orang tidak percaya dengan kejam menangkap saudara-saudari. Asalkan engkau berkata bahwa engkau tidak lagi percaya atau tidak lagi mengikuti Tuhan, atau jika engkau mengeluh tentang Tuhan atau mengkhianati Tuhan, mereka merasa bahagia. Engkau boleh melakukan apa saja—engkau boleh makan, minum, melacur, dan berjudi; engkau boleh melakukan pembakaran, pembunuhan, dan penjarahan; engkau boleh melakukan kejahatan apa pun—asalkan engkau tidak percaya kepada Tuhan, mereka merasa bahagia. Apakah ada hubungan antara hal-hal yang para setan lakukan di antara manusia dan hal-hal yang Iblis lakukan di alam roh? Apakah ada kesamaan? Setan-setan ini terutama membenci siapa pun yang percaya kepada Tuhan dan menempuh jalan yang benar. Siapa pun yang mengejar kebenaran, atau selalu bersikeras bertindak berdasarkan prinsip, atau yang sering bersaksi tentang Tuhan, atau melaksanakan tugas mereka dengan setia—ketika mereka melihat orang-orang semacam itu, mereka menjadi marah dan menganggap orang-orang itu sebagai musuh. Ini bukan kecemburuan; ini adalah kebencian. Untuk mencapai tujuan penghancuran, salah satu metode yang mereka gunakan adalah tipu daya melalui berbohong untuk mengganggu, menyesatkan, dan menjatuhkanmu. Melakukan hal ini mungkin tidak bermanfaat bagi mereka, tetapi begitu mereka telah menjatuhkanmu sehingga engkau kehilangan iman kepada Tuhan, menjadi negatif, lemah, dan tidak bersedia melaksanakan tugas, atau tidak dapat lagi bekerja sama secara harmonis dengan orang lain, mereka telah mencapai tujuan mereka, dan mereka merasa bahagia, serta kekhawatiran mereka pun lenyap. Bukankah inilah yang dilakukan para setan? (Ya.) Fakta bahwa setan adalah pembohong yang sudah mendarah daging adalah pasti, tidak diragukan lagi. Ambil contoh siapa pun—apa pun ras mereka, penampilan mereka, entah postur tubuh mereka tinggi atau pendek, gemuk atau kurus, wajah mereka jelek atau tampan, apa pun tingkat pendidikan atau kepribadian mereka, entah bakat mereka besar atau kecil, entah mereka memiliki kelebihan atau tidak, apa pun minat dan hobi mereka—mereka hanya perlu memiliki satu ciri, yaitu mereka mampu berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging dan tidak pernah berubah. Ini bukanlah kebohongan sesekali, juga bukan karena tidak punya pilihan lain, juga bukan karena perlu menggunakan hikmat dalam hal tertentu, melainkan, apa pun kebutuhannya, apa pun situasi atau latar belakangnya, apa pun masalahnya, mereka bersikeras berbohong, mengarang, melakukan tipu muslihat, dan manuver-manuver picik. Jika mereka memiliki ciri ini, maka jenis ini adalah setan sejati. Sama sekali jangan percaya bahwa mereka bisa menjadi orang baik, dan sama sekali jangan memercayai perkataan muluk-muluk yang keluar dari mulut mereka. Sekalipun mereka mengungkapkan tekad atau mengucapkan sumpah yang mengerikan, jangan memercayai mereka, karena mereka adalah setan dan bukan manusia. Sekalipun setan mengucapkan sumpah yang mengerikan, itu hanyalah sementara waktu untuk menangani situasi; semua itu adalah tipu daya. Pada dasarnya mereka tidak mampu bertindak sesuai dengan sumpah yang mereka ucapkan. Jika engkau memercayai mereka, berarti engkau bodoh; engkau tidak mampu mengetahui yang sebenarnya tentang esensi para setan. Mereka mampu berbohong tentang apa pun, jadi sumpah mengerikan yang mereka ucapkan juga merupakan kebohongan. Karena mereka tidak pernah percaya bahwa Tuhan memeriksa segala sesuatu, dan tidak percaya bahwa Tuhan akan memberi pembalasan sesuai dengan perbuatan setiap orang—mereka tidak percaya bahwa Tuhan mampu bertindak seperti ini, maka mereka hanya mengikuti keinginan mereka sendiri dalam tindakan mereka, berbohong dan menipu sekehendak hati mereka; mereka mampu melakukan apa saja untuk mencapai tujuan mereka. Inilah satu ciri setan, dan itu juga merupakan esensi natur mereka. Sekarang, engkau memahami hal ini dengan jelas, bukan? (Ya.)

Orang yang bereinkarnasi dari binatang juga berbohong sama seperti para setan karena mereka memiliki watak yang rusak, tetapi ketika ditegur, di dalam hatinya, mereka akan mengakuinya hingga taraf tertentu. Meskipun mereka mampu mengakuinya, karena sifat kebinatangan yang mereka miliki, mereka tidak mampu memahami kebenaran, sehingga mereka tidak pernah mengerti apa tepatnya arti tidak berbohong atau arti bertindak berdasarkan prinsip. Sekalipun mereka berkata, "Aku tidak akan pernah berbohong lagi, aku ingin mengatakan yang sebenarnya," ketika mereka berusaha menerapkannya, mereka tampak sangat canggung dan bodoh. Orang lain yang merasa pemandangan ini menggelikan, berkata, "Siapa yang menerapkan kebenaran dengan cara seperti ini? Ini pertama kalinya aku melihatnya—ini benar-benar memperluas wawasanku!" Ini bagaikan binatang yang berdiri dan berjalan tegak seperti manusia; terlihat sangat canggung dan aneh. Ada orang-orang yang bereinkarnasi dari binatang juga ingin bersikap jujur dan melakukan beberapa hal yang baik, tetapi mereka tidak dapat menemukan prinsip-prinsip penerapan yang tepat. Ketika mereka melakukan penerapan, itu sangat konyol dan menjadi bahan tertawaan. Orang lain merasa pemandangan ini menggelikan, tetapi orang-orang ini tetap berpikir mereka sedang bersikap jujur. Bukankah ini konyol? Misalkan engkau memberi tahu mereka, "Jika kau ingin menjadi orang yang jujur, kau harus memastikan untuk tidak berbohong, tidak berdalih, tidak berusaha membenarkan dirimu sendiri, atau berdebat dengan tidak masuk akal. Melakukan ini saja sudah cukup. Seperti inilah bersikap jujur itu. Jika kau melakukan hal-hal yang melanggar kebenaran dan dengan demikian melanggar, kau dapat membuka diri dan mengungkapkan dirimu. Terima saja apa pun yang orang lain katakan yang sesuai dengan kebenaran. Jangan melakukan hal-hal yang tidak bernalar atau konyol." Namun, mereka tidak memahami hal ini. Ketika mereka menerapkan hal ini, mereka keliru. Menurut engkau semua, apa masalah terbesar dengan orang semacam ini? Mereka tidak memenuhi standar manusia normal. Apakah ada perbedaan antara orang yang bereinkarnasi dari binatang dan orang yang bereinkarnasi dari setan? (Ya.) Di mana letak perbedaannya? (Penerapan mereka yang menyimpang bukan karena mereka adalah para setan yang memiliki natur setan, tetapi terutama karena mereka kurang berkualitas dan tidak mampu mencapai cara berpikir normal dan nalar yang seharusnya manusia miliki.) Benar, kualitas mereka kurang. Orang-orang yang berkualitas buruk mungkin secara subjektif ingin menerapkan kebenaran, tetapi mereka tidak mampu memahami prinsip-prinsipnya; mereka hanya dapat mematuhi peraturan. Jadi, penerapan mereka radikal, bodoh, dan dungu. Orang-orang ingin membantu mereka, tetapi watak mereka bagaikan landak yang dipenuhi duri, membuat orang bingung harus mulai dari mana. Dengan cara apa pun kebenaran dipersekutukan kepada mereka, mereka tampaknya tidak mampu mengerti atau memahaminya. Setelah lima atau enam tahun dibantu dan disokong, mereka hanya mengerti beberapa kata dan doktrin serta masih tidak mampu menerapkan kebenaran. Kualitas mereka terlalu rendah. Namun, orang-orang bodoh ini selalu melakukan hal-hal yang menjijikkan. Ketika itu tidak ada kaitannya dengan hal-hal besar atau penting, demi sopan santun atau agar tidak membuat mereka malu, engkau masih dapat memaksa diri untuk berbicara kepada mereka. Namun, begitu ada kaitannya dengan hal-hal penting, misalnya, saat membahas pelaksanaan tugas atau pekerjaan, engkau akan merasa canggung dan tidak nyaman, takut mereka akan menentang atau keberatan dalam hal tertentu dan membuatmu malu. Orang semacam ini tidak layak untuk diajak berdiskusi tentang hal-hal penting. Engkau tidak bisa berinteraksi dengan mereka; berinteraksi dengan mereka akan membawa terlalu banyak masalah dan juga akan memengaruhi hal-hal penting tersebut. Mereka selalu melontarkan argumen yang menyimpang dan komentar yang tidak relevan, yang benar-benar menjijikkan untuk didengar. Hal-hal menyimpang apa lagi yang telah dilakukan oleh orang semacam ini? Jika mereka mengembangkan perasaan terhadap seorang lawan jenis dan memiliki hawa nafsu jahat, mereka merasa bahwa mereka harus menjadi orang yang jujur, dan harus terbuka tentang hal ini dan bahwa perasaan tersebut tidak boleh dipendam dalam hati, jadi dalam suatu pertemuan, mereka membicarakan hal ini secara terbuka. Lawan jenis yang mereka sukai merasa canggung dan tidak nyaman setelah mendengarnya, dan merasa malu. Jika engkau berusaha menghentikannya, mereka akan merasa kesal dan berkata, "Aku sedang berbicara dari hati dan bersikap jujur. Apa hakmu menghalangiku untuk menerapkan kebenaran? Ini adalah hakku! Aku akhirnya memberanikan diri untuk membicarakan hal ini, tetapi kau membatasiku! Tuhan bahkan tidak membatasiku, jadi apa hakmu melakukannya? Tuhan bahkan memberiku kesempatan untuk menjadi orang yang jujur; hanya kau yang memandang rendah diriku dan tidak membiarkanku bersikap jujur. Jika aku memendam hal ini dalam hatiku dan tidak membicarakannya, bukankah itu berarti menyembunyikan fakta? Bukankah itu berarti menjadi orang yang licik? Itu berarti aku bukan orang yang jujur. Jika aku bukan orang yang jujur, akankah Tuhan tetap menyelamatkanku?" Seperti yang dapat kaulihat, semua orang yang mendengarkan merasa canggung dan malu, tetapi orang ini bersikeras untuk menjelaskan secara terperinci, dan engkau bahkan tidak dapat membatasi mereka. Katakan kepada-Ku, mengenai hal ini, haruskah orang bersikap toleran dan sabar, atau haruskah orang mempersekutukan prinsip-prinsip kebenaran untuk membatasi mereka? (Kami harus mempersekutukan prinsip-prinsip kebenaran untuk membatasi mereka.) Jika orang terlebih dahulu berusaha menolong karena kasih, menasihati mereka untuk kelak tidak mengatakan hal-hal yang tidak mendidik kerohanian orang lain, akankah mereka mampu memahami dan menerimanya? (Tidak.) Itu berarti orang semacam ini cenderung menyimpang, agak bodoh, dan nalar mereka tidak terlalu sehat, sehingga orang hanya dapat berusaha untuk membatasi mereka. Semua orang memiliki hawa nafsu jahat, dan terkadang orang mungkin memiliki perasaan atau menyimpan beberapa pemikiran terhadap seorang lawan jenis. Cukuplah untuk menyadari hal ini secara pribadi. Jika hal tersebut menuju ke arah yang buruk, orang haruslah meminimalkan kontak dengan orang tersebut atau menghindarkan diri hanya berdua dengannya di kemudian hari. Orang dengan kemanusiaan yang normal akan menggunakan metode yang bijaksana dan bertindak berdasarkan prinsip ketika menghadapi hal-hal semacam itu. Mereka tahu bahwa hal semacam ini tidak dapat ditangani hanya dengan menerapkan prinsip-prinsip penerapan untuk menjadi orang yang jujur, dan bahwa beberapa prinsip hikmat juga harus diterapkan. Namun, orang-orang yang bereinkarnasi dari binatang tidak tahu bagaimana menangani hal-hal semacam itu, dan mereka bahkan menganggap keterbukaan di depan umum tentang hal-hal semacam itu sebagai kejujuran. Mereka tidak tahu konsekuensi apa yang akan ditimbulkannya. Ketika mereka berusaha bersikap jujur, mereka hanya mematuhi peraturan dan formalitas. Lalu apa hasilnya? Mereka mendatangkan masalah bagi diri mereka sendiri, orang yang mereka sukai, dan semua orang. Orang yang mereka sukai terpengaruh dan terkekang oleh hal ini, merasa tidak mampu menghadapi situasi tersebut. Semua orang juga merasa sedikit malu setelah mendengarnya, berpikir, "Jika kita mendengarkannya, rasanya seperti kita sedang mengusik privasi seseorang; tetapi jika tidak, mereka akan tetap bersikeras berbicara, meyakini bahwa mereka sedang bersikap jujur." Engkau lihat, semua orang merasa hal ini menjengkelkan dan menyusahkan. Bukankah engkau akan mengatakan orang semacam ini adalah masalah besar? Jika engkau mempersekutukan prinsip, mereka tidak menerimanya, dengan berkata: "Ketika kalian bersikap jujur dan membuka diri, kalian boleh mengatakan apa pun, tetapi ketika aku mengatakan sesuatu, itu tidak boleh. Bukankah aku juga sedang bersikap jujur? Mengapa aku tidak berhak berbicara?" Mereka bahkan tidak memperhatikan apa yang orang lain katakan. Apakah masalah yang mereka miliki itu pantas untuk dipersekutukan di depan umum? Orang semacam ini tidak mampu mengetahui yang sebenarnya tentang hal ini dan tidak memahami prinsip-prinsip tentang bersikap jujur. Pada akhirnya, mereka membuat semua orang merasa situasinya cukup sulit untuk ditangani. Orang-orang yang sejenis dengan mereka akan meniru mereka, dengan berkata, "Lihat, mereka bahkan bisa mempersekutukan hal-hal semacam itu. Mereka benar-benar memiliki tekad, mereka benar-benar bersikap jujur!" Setelah mendengarnya, orang yang memiliki pemahaman yang murni tahu bahwa penerapan mereka salah, dan bahwa itu telah menyimpang. Jika engkau ingin membantu mereka, mereka sama sekali tidak akan menerimanya. Apa yang akan mereka katakan? "Kau tidak akan bisa membantuku. Pemahamanku berbeda dengan pemahamanmu. Aku hanya akan melakukan penerapan dengan cara ini." Dengan demikian, apa yang dapat dilakukan? Apakah engkau dapat membantu mereka? (Tidak.) Jika engkau benar-benar berusaha membantu mereka, engkau hanya akan memperburuk keadaan; mereka bukan saja tidak akan menerimanya, melainkan mereka juga akan berdebat dan menjeratmu ke dalam situasi yang rumit. Bukankah ini menyusahkan? (Ya.)

Mereka yang bereinkarnasi dari binatang juga memperlihatkan perwujudan berbohong, tetapi berbohongnya mereka tidak sama persis dengan mereka yang bereinkarnasi dari setan. Sikap mereka terhadap kebohongan dan cara yang mereka gunakan dalam berbohong juga berbeda. Ketika kebohongan yang diucapkan oleh mereka yang adalah setan tersingkap, sekalipun, tidak ada pilihan lain, mereka di luarnya mengakui bahwa mereka berbohong, mereka tetap merasa itu sepenuhnya dapat dibenarkan. Mereka menganggap bahwa itu bukan masalah besar. Atau sekalipun mereka mengungkapkan pendirian mereka dan mengakui di depan semua orang bahwa mereka salah karena berbohong, di balik layar mereka tetap saja berbohong dan menipu, tidak berubah sedikit pun. Mereka sama sekali tidak menganggap berbohong sebagai hal yang jahat atau hal yang negatif. Itu adalah senjata mereka untuk bertahan hidup—bagaimana mungkin mereka melepaskannya? Orang yang berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging, percaya bahwa, "Hidup di dunia manusia ini, jika orang tidak berbohong, jika mereka membuka diri dan mengungkapkan semuanya kepada orang lain, dan jika segala sesuatu diketahui dan dipahami oleh orang lain, akankah mereka masih memiliki diri mereka? Akankah hidup masih memiliki makna? Akankah mereka tetap memiliki martabat? Selain itu, jika orang selalu mengatakan yang sebenarnya tentang segala hal, betapa hambar dan membosankannya hidup ini! Orang benar-benar harus berbohong, entah ada alasannya atau tidak." Dari perspektif mana pun, entah mereka berbohong secara sengaja atau tidak, itu adalah perwujudan alami dari natur mereka. Singkatnya, berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging merupakan ciri khas setan—ini tidak diragukan lagi. Jika dilihat dari poin ini saja, sama sekali mustahil bagi orang-orang semacam ini untuk menerima kebenaran dan menjadi orang yang jujur; mereka sama sekali tidak mampu melakukannya. Selain itu, mereka bersikap menghina terhadap tuntutan Tuhan untuk menjadi orang yang jujur. Entah mereka dihadapkan pada suatu masalah spesifik atau tidak, sikap mereka terhadap tuntutan Tuhan agar orang bersikap jujur selalu sikap yang menghina, mengejek, muak, dan jijik. Mereka memandang tuntutan Tuhan dan prinsip cara perilaku tentang menjadi orang yang jujur dengan sikap yang merendahkan. Di lubuk hatinya, mereka muak akan kebenaran dan tidak menerimanya; mereka bahkan secara terang-terangan melawan dan menolak untuk menjadi orang yang jujur.

Berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging adalah ciri yang sangat jelas dalam diri mereka yang bereinkarnasi dari setan. Selama engkau berhubungan erat dengan mereka, selama engkau berinteraksi, berkomunikasi, dan bergaul dengan mereka dalam pekerjaan atau kehidupan, ciri atau wajah asli kebohongan mereka yang sudah mendarah daging ini akan terungkap sedikit demi sedikit. Oleh karena itu, mengenali orang semacam ini sangatlah mudah. Engkau tidak perlu melihat pemikiran dan pandangan orang lain tentang orang, peristiwa, atau hal-hal. Selama engkau menyadari bahwa mereka adalah pembohong yang sudah mendarah daging, berdasarkan poin ini saja, dapat kaukatakan dengan keyakinan seratus persen bahwa mereka adalah setan, bukan manusia. Ada orang-orang yang bertanya, "Apakah ada kemungkinan satu persen saja bahwa seorang pembohong yang sudah mendarah daging bukanlah setan dan masih memiliki harapan untuk mencapai keselamatan?" Kuberitahukan kepadamu, sama sekali tidak ada kemungkinan. Siapa pun yang berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging adalah seratus persen setan; tidak ada kemungkinan satu persen pun bahwa mereka bukan setan. Mengerti? Ada orang yang berkata, "Mungkinkah ada orang yang berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging karena mereka telah dirusak terlalu dalam, karena telah dipengaruhi terlalu parah oleh tren-tren jahat masyarakat, dan hati nurani serta nalar kemanusiaan mereka telah terkubur, atau mereka telah sepenuhnya berasimilasi dengan para setan, yang menyebabkan mereka berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging? Jika, setelah jangka waktu tertentu mereka menerima bantuan dan sokongan dari saudara-saudari, dan setelah disirami dan diberi makan dengan firman Tuhan, hati nurani mereka perlahan-lahan bangkit dan nalar mereka perlahan-lahan pulih, bukankah mereka akan berubah dan tidak lagi berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging?" Kuberitahukan kepadamu, tidak ada kemungkinan seperti itu, bahkan satu banding sepuluh juta pun tidak ada. Oleh karena itu, siapa pun yang berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging adalah setan, sama sekali bukan manusia, dan tidak memiliki sedikit pun kemanusiaan yang normal. Mengerti? (Mengerti.) Ini pasti; tidak ada pengecualian dan tidak ada keadaan khusus. Engkau semua harus melihat dengan jelas tentang hal ini. Mungkin engkau melihat seseorang yang, ketika menangani suatu masalah, mengatakan sesuatu yang tidak benar kepada orang tidak percaya—sesuatu seperti kebohongan—demi melindungi kepentingan rumah Tuhan dan melindungi saudara-saudari. Engkau kemudian merasa ragu tentang hal ini, berpikir, "Sebelumnya kupikir dia adalah orang yang mengejar kebenaran, jadi bagaimana mungkin dia berbohong tentang masalah sebesar ini? Jika dia bisa berbohong tentang masalah sebesar ini, apakah dia setan? Apakah pengejarannya akan kebenaran hanyalah kepura-puraan?" Apakah cara memahami ini benar? (Tidak.) Apa yang salah dengannya? Bagaimana seharusnya memandang masalah ini dengan benar? (Mereka belum mampu membedakan niat di balik tindakan orang tersebut atau dampak yang dicapai. Jika seseorang mengatakan sesuatu yang tidak benar, tetapi melakukannya untuk mencapai dampak positif—untuk melindungi kepentingan rumah Tuhan dan melindungi saudara-saudari—ini bukanlah berbohong; ini adalah semacam hikmat. Mereka belum mampu mengenali perbedaan antara berbohong dan menerapkan hikmat.) Engkau harus melihat dengan jelas natur dari berbohong. Lihatlah berdasarkan prinsip apa suatu kebohongan itu dan apa tujuan yang bermaksud dicapainya. Jika orang mengatakan sesuatu yang tidak benar untuk mencapai dampak positif dan menjunjung tinggi prinsip, ini bukanlah berbohong—ini adalah hikmat. Selain itu, amatilah apakah mereka adalah orang yang berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari. Jika mereka hanya berbohong sekali, engkau tidak dapat menggolongkan mereka sebagai pembohong atau bahwa mereka berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging, bukan? (Ya.) Jika, dalam hal yang besar, mereka mengatakan sesuatu yang tidak benar untuk melindungi kepentingan rumah Tuhan, dan engkau mendefinisikan mereka sebagai orang yang berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging, ini berarti engkau menyimpang. Menggolongkan dan memandang orang dengan cara seperti ini tidak sesuai dengan prinsip. Jika mereka berbohong dalam sekali peristiwa untuk melindungi muka dan reputasi mereka sendiri, tetapi secara umum tidak berbohong dalam kebanyakan hal, dan sekalipun berbohong, mereka mampu mengoreksinya setelah itu, maka orang semacam itu juga tidak dapat digolongkan berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging. Hanya mereka yang bereinkarnasi dari setan yang berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging. Ada orang yang berkata, "Kaukatakan mereka berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging, tetapi terkadang mereka juga mengatakan yang sebenarnya. Misalnya, mereka membeli sesuatu, dan ketika seseorang menanyakan harganya, mereka mengatakan harga sebenarnya; mereka tidak berbohong tentang hal itu. Bagaimana mungkin kaukatakan mereka berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging?" Ketika tidak ada kaitannya dengan privasi, kepentingan, status, atau reputasi, mereka tidak perlu berbohong. Berbohong juga melelahkan bagi mereka, jadi agar tidak perlu merepotkan dirinya, mereka tidak berbohong tentang hal-hal kecil. Namun, hanya karena mereka tidak berbohong dalam satu kejadian atau tidak berbohong tentang hal-hal kecil bukan berarti mereka tidak berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging. Engkau hanya perlu mengamati apakah mereka berbohong saat berkomunikasi dengan orang lain, saat menjelaskan atau menceritakan peristiwa besar, saat kepentingan, ketenaran dan keuntungan, status, prospek, atau tanggung jawab mereka sendiri terlibat, atau saat sudut pandang mereka sendiri terlibat. Dalam situasi seperti itu, amatilah seberapa banyak ketidakjujuran dalam perkataan mereka, seberapa banyak hal-hal benar, dan seberapa banyak hal-hal yang dapat dipercaya. Jika perkataan mereka terlalu banyak mengandung ketidakjujuran, hampir sepenuhnya memutarbalikkan fakta, mengarang cerita tanpa dasar, mengalihkan kesalahan kepada orang lain; jika mereka menyalahkan orang lain atas perbuatan buruk yang mereka lakukan, dan mengambil pujian atas kebaikan yang dilakukan orang lain; jika mereka melakukan kesalahan dalam suatu hal dan seharusnya bertanggung jawab, tetapi mereka berkelit dengan cara licik, sepenuhnya mengelak dari tanggung jawab dan melimpahkannya kepada orang lain; jika mereka tidak melakukan pekerjaan mereka dengan baik, atau tidak membayar harga atau tidak melaksanakan tanggung jawab mereka dengan baik, atau mereka tidak melakukannya karena takut akan bahaya, dan mereka berbohong, memberikan alasan yang relatif masuk akal untuk menyembunyikan yang sebenarnya dan melepaskan diri dari tanggung jawab—bukankah semua ini adalah kebohongan? (Ya.) Semua ini adalah kebohongan. Ini adalah berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging. Artinya, setiap kali hal-hal tertentu berkaitan dengan kepentingan pribadi, tanggung jawab, reputasi, status, dan sebagainya, mereka berbohong dalam semua hal itu. Misalnya, seseorang membeli kursi untuk keluarga yang menjadi tuan rumah seharga tujuh puluh yuan. Ketika melaporkan pengeluaran setelah kembali, dia berpikir, "Perjalanan ini cukup melelahkan, dan aku tidak mungkin bepergian dengan sia-sia. Pokoknya, aku harus menghasilkan tiga puluh yuan. Tiga puluh yuan ini adalah untuk jerih payahku mengerjakan urusan ini." Jadi, dia mengatakan bahwa kursi itu harganya seratus yuan. Lihat, dia berbohong, bukan? Mengapa dia berbohong? (Dia ingin mendapat sedikit keuntungan.) Dia ingin mendapat sedikit keuntungan. Katakanlah dia melaksanakan tugas bersama saudara-saudari, dan melihat dua orang rukun, dia berpikir, "Tak seorang pun berteman denganku, semua orang memandang rendah diriku, dan tidak ada yang mau bergaul denganku. Akan kupicu munculnya masalah di antara kalian berdua dan menabur perselisihan dalam hubungan kalian." Jadi, dia berkata kepada salah satu dari kedua orang itu, "Si Anu berkata kaupikir kau berpendidikan tinggi, dan jika kau berpendidikan tinggi, mengapa kau tidak mampu menulis artikel?" Kemudian dia mendatangi satu orang lainnya dan berkata, "Si Anu berkata meskipun postur tubuhmu tinggi, tubuhmu tidak proporsional, dan tubuh bagian atas dan bawahmu tidak proporsional." Dengan sedikit perkataan ini, dia telah menebar perselisihan di antara keduanya. Ketika kedua orang itu bertemu lagi, mengingat perkataan yang memecah belah itu, mereka saling memandang dengan tidak suka dan merasa canggung. Manfaat apa yang diperoleh si penghasut tersebut? Di luarnya, dia sepertinya tidak mendapatkan apa-apa, tetapi melihat keduanya menjadi jauh dan hubungan mereka memburuk membuat dia merasa nyaman di dalam hatinya dan tidak lagi merasa cemburu. Dia kemudian merasa bahwa dia telah mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu, dia bahkan berbohong dalam hal ini. Seseorang mungkin berkata, "Bukankah ini berarti merugikan orang lain tanpa menguntungkan diri sendiri? Jika mereka berdua berbicara satu sama lain, bukankah mereka akan tahu bahwa kaulah yang menghasut sesuatu di antara mereka? Bukankah kau telah mendatangkan bencana bagi dirimu sendiri?" Apakah dia peduli akan hal ini? Dia tidak peduli. Selama keduanya terpisah, dia tidak lagi merasa cemburu dan merasa bahwa dia telah memperoleh keuntungan. Bukankah ini yang dilakukan para setan? (Ya.) Seperti inilah tepatnya cara setan bertindak.

Mereka yang bereinkarnasi dari setan mungkin mengatakan yang sebenarnya tentang hal-hal yang sepele dan tidak penting, tetapi bukan berarti mereka tidak memiliki natur berbohong. Dalam segala hal, baik hal penting maupun hal biasa, selama mereka yakin itu ada kaitannya dengan citra mereka, selama mereka merasa tidak nyaman, atau mereka ingin memperoleh keuntungan atau mencapai tujuan tertentu—selama mereka memiliki suatu niat dan ingin bertindak—pendekatan mereka pasti akan menggunakan kebohongan untuk mencapainya. Ini adalah berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging. Mungkin mereka tidak berbohong dalam hal makanan, pakaian, atau tempat tinggal; biasanya, mereka tidak akan repot-repot mengerahkan energi mental untuk berbohong demi hal-hal kecil. Selain itu, di mata mereka, beberapa orang sama sekali tidak selevel atau setingkat dengan mereka, mereka bahkan tidak peduli untuk mengakui orang-orang itu, dan mereka tidak memperoleh perasaan puas dari mempermainkan atau memanipulasi mereka, sehingga mereka tidak peduli untuk bertindak melawan mereka dengan cara apa pun. Jika mereka akan bertindak melawan seseorang, orang itu haruslah seseorang yang mereka anggap selevel, seseorang yang dapat mereka libatkan dalam permainan mereka, dan merupakan saingan mereka—hanya dengan demikian, barulah mereka akan mengakui orang tersebut. Ini adalah ciri lain dari setan. Jika engkau adalah orang biasa, mereka menganggapmu kurang cerdas, menganggapmu tidak mampu atau tidak layak untuk dipermainkan oleh mereka, dan mereka menganggap hal ini tidak menarik, sehingga mereka mengabaikanmu. Para setan bersikap selektif dalam memilih siapa yang mereka permainkan. Ketika mereka tinggal bersamamu, mungkin engkau tidak pernah melihat mereka berbohong atau tidak pernah menyaksikan mereka dengan sengaja berbohong tentang apa pun, tetapi selama mereka adalah setan, mereka pasti akan berbohong; ini adalah natur bawaan setan. Jika mereka tidak berbohong kepadamu, mungkin karena mereka tidak menganggapmu layak. Mereka berpikir, "Huh! Aku bahkan tidak mau repot-repot berbohong kepadamu, tetapi kau takut aku akan mempermainkanmu. Memangnya kau siapa? Kaupikir kau orang penting?" Mereka sama sekali tidak peduli kepadamu; jangankan berbohong kepadamu, mereka bahkan tidak mau repot-repot berbicara kepadamu. Ini seperti ketika engkau bertanya kepada orang yang bingung tentang hubungannya dengan seseorang, dan dia menjawab, "Aku tidak sebanding dengannya. Dia lebih berkualitas daripadaku, dia berotak encer. Aku orang rendahan, tidak semulia dirinya. Dia tidak mau berurusan denganku." Bahkan orang yang bingung pun merasa demikian. Sekarang mari kita lihat siapa yang setan suka permainkan, dengan siapa mereka suka bersaing, siapa yang mereka suka sesatkan, eksploitasi, dan manipulasi. Bukankah mereka juga memiliki standar dan lingkup tertentu? (Ya.) Ketika mereka memilih sekelompok orang, orang-orang tersebut haruslah orang yang suka mempermainkan dan melakukan tipu muslihat sama seperti mereka. Hanya ketika berinteraksi dengan orang-orang semacam itu mereka merasa bahagia dan merasa hal itu menyenangkan, dan hanya dengan demikian, barulah mereka dapat memiliki perasaan puas dari permainan mereka. Oleh karena itu, mengenai mereka yang bereinkarnasi dari setan, orang harus mengetahui yang sebenarnya tentang ciri dan esensi mereka sebagai pembohong yang sudah mendarah daging. Hanya karena mereka tidak pernah berbohong kepadamu, bukan berarti mereka tidak berbohong, dan bukan berarti mereka tidak memiliki natur berbohong. Jika mereka tidak bergaul dekat denganmu, bahkan tidak mengakuimu, dan mereka hanya menganggapmu orang percaya biasa, menganggapmu bukan orang yang berpendidikan tinggi—hanya seorang ibu rumah tangga atau petani—dan mereka sama sekali tidak menghargaimu, maka mereka akan berpikir bahwa berbohong kepadamu berarti merendahkan diri mereka sendiri, bahwa itu berarti menyia-nyiakan sel otak mereka, dan mereka bahkan tidak akan repot-repot berbohong kepadamu. Lalu, bagaimana engkau dapat mengetahui yang sebenarnya tentang orang semacam ini? Karena mereka adalah setan yang berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging, natur mereka akan terlihat dalam situasi-situasi lain yang sesuai, meskipun tidak terungkap dalam situasi ini. Hanya karena mereka belum berbohong kepadamu bukan berarti mereka tidak akan berbohong. Selama mereka memiliki esensi setan, natur berbohong mereka pasti akan tersingkap; itu tidak bisa terus disembunyikan. Entah mereka menyembunyikannya dengan baik atau tidak, sebanyak apa pun itu tersingkap, selama mereka memiliki natur berbohong, dan mereka sering berbohong, itu berarti mereka adalah setan; mereka sama sekali bukan manusia. Manusia sejati tidak sering berbohong; itu berarti, mereka yang bereinkarnasi dari manusia tidak sering berbohong. Mengapa Kukatakan mereka tidak sering berbohong? Karena begitu mereka berbohong, hati nurani mereka menegur dan menuduh mereka. Jika mereka mengatakan satu kebohongan besar yang mengarah pada berbagai akibat, mereka akan merasa muak terhadap diri mereka sendiri seumur hidup; di dalam hatinya, mereka akan mulai merasa jijik untuk berbohong dan tidak akan berbohong tentang hal-hal yang tidak perlu. Dengan demikian, mereka akan makin jarang berbohong. Karena hati nurani mereka menegur mereka, mereka akan mengendalikan diri agar mereka melakukan lebih sedikit kesalahan serupa, dan pada akhirnya mencapai titik tidak melakukannya sama sekali. Ini adalah sesuatu yang dapat dicapai manusia. Namun, setan tidak dapat mencapai hal ini. Setelah berbohong, mereka tidak merasa bersalah, sehingga ketika mereka ingin berbohong, tidak ada kendali; tidak ada yang dapat mengendalikan mereka—tidak ada lingkungan yang dapat mengendalikan mereka, dan siapa pun yang memiliki kedudukan atau status, dan kebenaran, tentu saja, juga tidak berkuasa untuk mengendalikan mereka. Orang lain yang menyingkapkan mereka pun tidak mungkin dapat mengendalikan mereka, apalagi kebenaran, yang bagi mereka hanyalah teks yang tertulis di atas kertas, hanya doktrin dan peraturan, dan sama sekali tidak bisa mengendalikan mereka. Tanpa kendali, berbohongnya mereka adalah perwujudan alami mereka; kapan pun, di mana pun, mereka dapat mengatakan berbagai kebohongan sesuai kebutuhan. Seperti inilah natur mereka; natur ini tidak akan pernah berubah kapan pun. Lalu, bagaimana orang dapat mengetahui yang sebenarnya tentang natur mereka? Lihatlah bagaimana orang-orang di sekitar mereka menilai mereka. Jika orang-orang yang mengenal mereka berkata, "Orang itu berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging, semua yang keluar dari mulutnya adalah kebohongan, mereka berbohong tanpa wajah yang memerah atau jantung yang berdebar kencang, dan mereka bisa berbohong tentang apa pun; tak seorang pun berani memercayai sepatah kata pun yang mereka katakan," maka dapat dipastikan bahwa mereka adalah setan, bukan manusia. Kini setelah Kukatakan begitu banyak, dapatkah engkau semua mengetahui yang sebenarnya tentang ciri berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging ini dalam diri mereka yang bereinkarnasi dari setan dan memastikan keberadaan ciri itu dalam diri mereka? Setiap saat, aturan ini, kesimpulan ini—"Mereka yang berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging adalah setara dengan setan"—tetap tidak berubah. Mengerti? (Mengerti.)

Apakah ciri pertama mereka yang bereinkarnasi dari setan—berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging—telah dipersekutukan dengan jelas? (Ya, jelas.) Pembahasan ini seharusnya mudah diterima dan dipahami. Mengapa? Karena engkau sering melihat orang semacam ini dalam kehidupanmu sehari-hari; hanya saja sebelumnya, engkau menganggap perwujudan kebohongan mereka sebagai perwujudan normal dari kerusakan. Sekarang, melalui persekutuan, engkau telah memahami mengapa natur berbohong dan perwujudan berbohong mereka tidak pernah berubah—ternyata ini ditentukan oleh atribut mereka, sehingga orang semacam ini tidak dapat berubah. Apa yang harus dilakukan ketika bertemu dengan orang-orang semacam ini di kemudian hari? (Tidak perlu menyampaikan persekutuan atau membantu orang-orang semacam itu. Jika mereka adalah pengawas, mereka harus diberhentikan. Jika mereka telah memperlihatkan beberapa perwujudan perbuatan jahat serta mulai mengacaukan dan mengganggu pekerjaan gereja, mereka harus dikeluarkan bila perlu, dan tidak diizinkan untuk tetap berada di gereja lebih dari satu hari pun.) Setan berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging; sudah pasti mereka tidak dapat berubah. Namun, ada jenis setan yang memiliki beberapa karunia atau kelebihan di bidang tertentu. Jika mereka bersedia melakukan pelayanan, mereka dapat dimanfaatkan untuk melayani. Tuhan memanfaatkan segala sesuatu untuk melakukan pelayanan dalam pekerjaan-Nya; si naga merah yang sangat besar adalah salah satu objek dan kontras yang melayani semacam itu. Untuk bekerja di rumah Tuhan, orang harus memiliki hikmat; ini juga merupakan prinsip. Jika mereka yang bereinkarnasi dari setan bersedia atau cocok untuk melakukan pelayanan, manfaatkanlah mereka untuk melayani. Jika mereka bahkan tidak dapat melakukan pelayanan, atau pelayanan mereka lebih banyak merugikan daripada menguntungkan dan menyebabkan terlalu banyak kerusakan, dan rumah Tuhan tidak memperoleh dampak positif dari menggunakan mereka tetapi justru harus mengkhawatirkan mereka, maka mereka tidak cocok untuk melakukan pelayanan, sehingga kelayakan mereka untuk melakukan pelayanan harus dicabut. Apakah melakukan hal ini tepat? (Ya, melakukan hal ini berprinsip.) Mereka harus diperlakukan berdasarkan prinsip. Kemampuan mengenali mereka memang penting, tetapi mengenai cara menangani mereka, engkau harus memiliki hikmat dan prinsip, serta melakukannya berdasarkan situasi yang sebenarnya. Tujuan mempersekutukan hal-hal ini adalah agar engkau memperoleh kemampuan untuk membedakan, mengetahui dengan jelas esensi dari berbagai jenis orang, dan melalui esensi yang orang miliki, menggolongkan apakah mereka dapat menerima kebenaran dan memperoleh keselamatan. Namun, tujuannya bukanlah agar engkau menerapkan pendekatan yang seragam terhadap mereka semua, menangani semua yang tergolong setan dengan mengeluarkan mereka. Melainkan, tujuannya adalah agar engkau dapat secara efektif memanfaatkan para setan untuk pelayanan berdasarkan prinsip dan kebutuhan pekerjaan rumah Tuhan. Misalkan ada setan yang berkata, "Karena aku adalah setan, kau ingin memanfaatkanku untuk pelayanan. Jika aku tidak dapat mencapai keselamatan, aku tidak akan melakukan pelayanan!" Apa yang seharusnya dilakukan dalam situasi ini? (Jika mereka tidak bersedia melakukan pelayanan, biarkan mereka pergi.) Jika mereka bahkan tidak bersedia melakukan pelayanan, biarkan mereka pergi secepatnya. Ada setan yang berkata, "Kau mau memanfaatkanku untuk pelayanan? Tidak mungkin! Aku tidak akan melayanimu! Aku tidak akan melakukan hal buruk apa pun, aku hanya akan bekerja asal-asalan di rumah Tuhan. Ketika waktunya bekerja, aku hanya akan bersikap asal-asalan, hanya melakukan rutinitas; aku tidak akan melakukannya dengan sungguh-sungguh untukmu!" Apa yang harus dilakukan ketika orang-orang semacam ini ditemukan? (Mereka harus dikeluarkan.) Begitu seorang setan teridentifikasi dengan jelas, segera keluarkan mereka; jangan menunjukkan belas kasihan. Jika ada setan-setan yang berperilaku baik, dan mereka tahu bahwa mereka berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging dan merupakan setan, dan bahwa mereka tidak bisa menjadi orang yang jujur dan tidak dapat mencapai keselamatan karena natur mereka yang menentukannya, tetapi setelah mendengarkan kebenaran selama bertahun-tahun, mereka juga ingin mengikuti Tuhan dan pada akhirnya memperoleh berkat, dan mereka melakukan apa pun yang diminta rumah Tuhan—jika orang-orang semacam ini tidak menimbulkan gangguan dan ada pekerjaan yang cocok untuk mereka, mereka dapat diberi kesempatan untuk melakukan pelayanan. Dalam hal tugas yang diberikan oleh Sang Pencipta, semua makhluk ciptaan, apa pun atribut dari golongan mereka, harus memperlakukannya sebagai tugas mereka sendiri; ini adalah sesuatu yang tidak boleh ditolak. Sekalipun seseorang itu adalah setan dan Iblis, jika mereka bersedia melakukan pelayanan bagi Tuhan, Tuhan tidak akan memperlakukan mereka dengan tidak adil; inilah prinsip Tuhan dalam memperlakukan semua makhluk ciptaan. Jika engkau menganggap dirimu makhluk ciptaan, dan apa pun atributmu, engkau bersedia untuk menyembah Sang Pencipta, bersedia menyerah di bawah kekuasaan Sang Pencipta, dan melaksanakan tugasmu dengan baik sebagai makhluk ciptaan, dan engkau bersedia melakukan pelayanan sekalipun pada akhirnya tidak akan ada kesudahan atau tempat tujuan yang baik bagimu, ini juga diperbolehkan. Tuhan tidak menolak hal ini; Tuhan memberi kepada manusia kesempatan untuk melakukan pelayanan. Semuanya tergantung pada bagaimana orang menyikapi hal ini. Ada orang-orang yang berkata, "Karena atribut bawaanku tidak baik, dan tidak ada harapan bagiku untuk mencapai keselamatan apa pun tugas yang kulaksanakan, aku tidak akan lagi melaksanakan tugasku, aku tidak akan melakukan pelayanan! Kau ingin memanfaatkanku untuk melakukan pelayanan, dan pada akhirnya, engkau semua akan memperoleh berkat dan masuk ke dalam kerajaan surga, sedangkan aku tidak, jadi aku tidak akan percaya lagi!" Itu sempurna. Jika para setan ingin pergi, biarkan saja mereka pergi. Jika mereka tidak pergi, mengeluarkan mereka adalah sepenuhnya sesuai dengan prinsip. Ada setan yang berkata, "Aku tidak dapat menyangkal bahwa aku berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging, aku berbohong kepada semua orang, bahkan kepada Tuhan. Namun, entah rumah Tuhan menyuruhku untuk melakukan pelayanan, atau menyuruhku untuk bertindak sebagai kontras—dengan cara apa pun aku diperlakukan, sekalipun aku tidak diperlakukan sebagai manusia, aku tidak memiliki keluhan. Fakta bahwa aku adalah setan tidak dapat dihindari, bukan? Apa pun pelayanan yang diminta untuk kulakukan, apa pun upaya yang diminta untuk kukerahkan, aku bersedia melakukannya." Haruskah orang-orang semacam itu diterima? (Ya.) Pada prinsipnya, mereka juga dapat diterima. Selama masih ada secercah harapan untuk mereka diselamatkan, mereka harus diterima. Entah mereka mengakui bahwa mereka adalah setan atau bukan, setidaknya mereka memiliki sedikit pengenalan akan diri mereka sendiri, bersedia melakukan pelayanan, dan memiliki sedikit ketundukan; itu sudah cukup untuk memenuhi syarat penerimaan. Mengenai apakah mereka mampu melaksanakan tugas mereka dengan cara yang memenuhi standar, itu masih harus dilihat, bukan? (Ya.) Singkatnya, orang macam apa pun seseorang itu, meskipun atribut mereka telah dikenali, orang harus tetap bertindak berdasarkan prinsip dalam memperlakukan orang tersebut. Tentu saja, bukan hanya ada satu prinsip di sini—bukan berarti bahwa semua setan harus ditolak dan dikeluarkan, bahwa semua setan harus dibuang ke neraka; itu bukanlah satu-satunya prinsip. Tuhan berdaulat atas segala sesuatu dan memanfaatkan segala sesuatu untuk melakukan pelayanan. Hal-hal apa yang dapat melakukan pelayanan, hal-hal apa yang melakukan pelayanan apa dan bagaimana mereka melakukan pelayanan, pada tahap apa mereka melakukan pelayanan, berapa lama mereka melakukan pelayanan, berapa banyak pelayanan yang mereka lakukan, dalam keadaan apa mereka tidak lagi dipakai, dan dalam keadaan apa mereka dapat terus dipakai—ada prinsip untuk semua hal ini, dan ada hikmat Tuhan dalam semua hal ini. Orang tidak boleh memperlakukan hal ini dengan sikap yang terburu nafsu; mereka harus mencari prinsip-prinsipnya. Jika semua orang meyakini bahwa bertindak dengan cara tertentu adalah benar dan sesuai dengan prinsip-prinsipnya, maka bertindaklah dengan cara itu; bertindaklah dengan cara apa pun yang seharusnya. Melanggar prinsip, menangani seseorang secara membabi buta dan tanpa dasar berdasarkan kemarahan sesaat, adalah sikap yang tidak ketat terhadap kebenaran dan firman Tuhan; sebenarnya, itu juga merupakan perwujudan dari kurangnya hati yang takut akan Tuhan, jadi sama sekali jangan bertindak dengan cara seperti ini. Pada dasarnya, semua inilah persekutuan tentang ciri pertama mereka yang bereinkarnasi dari setan—berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging; prinsip-prinsip dalam semua aspek telah dijelaskan dengan gamblang.

Ciri kedua dari mereka yang bereinkarnasi dari setan adalah "penyimpangan". Karena merupakan sebuah ciri, itu bukanlah perwujudan yang sementara, melainkan sesuatu yang sering terlihat dari natur mereka, dan itu dapat sepenuhnya merepresentasikan pemikiran dan pandangan mereka, serta watak dan esensi mereka. Lalu, apa sajakah perwujudan spesifik "penyimpangan" yang menjadi ciri mereka yang adalah setan? Apa arti penyimpangan? Kata apa yang sering dikaitkan dengan penyimpangan? (Kejahatan.) Apa lagi? (Natur yang menyimpang.) Natur yang menyimpang, hawa nafsu jahat. Perwujudan apa lagi yang menyimpang? Licik dan abnormal, bukan? (Ya.) Selain licik dan abnormal, apa lagi? (Juga sangat penuh perhitungan dan sulit dipahami, pembuat siasat yang berpengalaman, menimbulkan perasaan yang agak tak terselami.) Semua ini pada dasarnya termasuk. Licik, berbahaya, curang, penuh perhitungan dan sulit dipahami, dan pembuat siasat yang berpengalaman—semua ini adalah perwujudan spesifik dan ciri-ciri dari penyimpangan. Lalu, dalam hal apa saja setan mewujudkan ciri ini? Pada esensinya, selain apa yang orang pikirkan—licik, berbahaya, curang, dan sebagainya, yang berkaitan dengan watak atau yang terwujud dalam cara orang berperilaku dan menangani berbagai hal—apakah jenis lain dari penyimpangan? Itu adalah hawa nafsu jahat yang orang miliki; jenis penyimpangan ini seharusnya disebut kemesuman. Karena kata "penyimpangan" telah digunakan, kita tidak sedang membicarakan kebutuhan fisiologis atau reaksi daging yang normal, tetapi kemesuman—ini juga disebut penyimpangan. Licik, berbahaya, dan sebagainya, yang baru saja disebutkan berkaitan dengan watak; kemesuman adalah penyimpangan yang berkaitan dengan daging. Bukankah kata "kemesuman" cukup tepat? (Ya.) Berikut adalah istilah lain yang bahkan lebih tepat—provokasi seksual. Orang tidak percaya sering mengatakan seseorang itu diam-diam penuh hawa nafsu, seorang pelacur; semua istilah ini merujuk pada aspek hawa nafsu jahat. Selain kemesuman dan provokasi seksual, adakah yang lainnya? (Apakah sikap tercela termasuk salah satunya?) Sikap tercela tidak termasuk; sikap tercela berbeda dengan kemesuman. Sikap tercela berkaitan dengan martabat dan integritas yang orang miliki, sementara kemesuman dan provokasi seksual terutama berkaitan dengan masalah cara perilaku antarpribadi yang orang miliki. Yang baru saja kita bicarakan adalah dua aspek dari penyimpangan: yang satu berkaitan dengan watak, yang lain berkaitan dengan hawa nafsu daging. Ada aspek lainnya, yaitu bahwa jenis orang ini sering mengalami halusinasi pendengaran dan halusinasi sensorik lainnya—mereka selalu memiliki beberapa perwujudan yang tidak normal. Contohnya, mereka sering berkata, "Tuhan menyatakan kepadaku bahwa pada pukul enam pagi ini aku harus pergi ke timur; seorang calon penerima Injil di sana ingin bertemu denganku." "Semalam aku bermimpi; mungkin dua saudara atau saudari akan datang ke rumahku hari ini." Mereka sering mengalami halusinasi pendengaran dan halusinasi sensorik lainnya, selalu menjalani kehidupan berdasarkan fenomena seperti mimpi yang tidak biasa, penglihatan, atau kilasan kata-kata yang tiba-tiba, dan ketika sesuatu yang tidak biasa terjadi, mereka bertindak dengan cara yang tidak normal—mereka sangat ekstrem. Terkadang mereka bangun pukul tiga atau empat pagi untuk berdoa dan membaca firman Tuhan; terkadang di malam hari ketika semua orang sedang beristirahat, mereka tetap terjaga hingga tengah malam, bersikeras untuk membaca firman Tuhan atau mempelajari lagu pujian. Mereka tidur ketika orang lain sedang makan atau bekerja, dan menjadi bersemangat ketika orang lain sedang beristirahat; mereka selalu abnormal, selalu berbeda dari orang normal. Dapatkah ini juga dianggap suatu perwujudan dari penyimpangan? (Ya.) Adakah kata yang tepat untuk menggambarkan keabnormalan ini? Misalkan di luarnya orang terlihat normal, tetapi mereka selalu melakukan dan memahami sesuatu dengan cara yang sangat menyimpang dan ekstrem; dengan cara apa pun engkau bersekutu kepada mereka, mereka tidak dapat memahaminya. Terkadang mereka mengalami halusinasi pendengaran dan halusinasi sensorik lainnya; di lain waktu, meskipun tidak ada suara atau pernyataan yang jelas, mereka memiliki pemikiran yang aneh di benak mereka yang menyuruh mereka untuk melakukan ini atau itu. Namun, apa pun yang mereka lakukan, itu tidak ada hubungannya dengan kebenaran, dan bahkan tidak mencapai taraf mematuhi peraturan. Engkau semua tidak dapat memikirkan kata yang tepat untuk menggambarkan orang semacam ini, bukan? (Kami tidak bisa.) Apakah menurut engkau semua kata "janggal" tepat? Perilaku luar mereka terlihat sangat aneh dan abnormal, dan mereka selalu mudah berubah dan gelisah. Namun, jika engkau mengutuk mereka, engkau tidak dapat menunjukkan masalah besar apa pun yang mereka miliki, dan jika engkau menganggap mereka orang baik, mereka tetap terlihat agak eksentrik—engkau agak tidak mampu mengetahui diri mereka yang sebenarnya. Ketika engkau sesekali mendengar mereka berbicara, mereka terdengar baik-baik saja, tetapi jika engkau diam-diam mengamati mereka, engkau akan mendapati bahwa tindakan mereka sangat eksentrik, sangat tidak lazim. Ini bukan pertanda baik; tidak ada yang tahu apa yang mungkin mereka lakukan. Belakangan, diketahui bahwa mereka dapat berbicara dalam bahasa roh selama berdoa; biasanya, mereka juga terus-menerus berbicara kepada diri sendiri, seolah-olah sedang mengobrol dengan seseorang, bahkan tertawa saat melakukannya, yang terlihat cukup menyeramkan. Ini juga merupakan perwujudan dari penyimpangan. Mari kita gunakan kata "ganjil" untuk menggambarkan aspek ini untuk saat ini. Singkatnya, kita telah merangkum perwujudan dari penyimpangan mereka yang adalah para setan. Seluruhnya terdapat tiga aspek: Salah satunya adalah hawa nafsu daging yang jahat; yang lain adalah selalu memiliki beberapa perwujudan yang abnormal, yang sangat janggal; dan yang lainnya lagi adalah berkaitan dengan watak—sangat licik. Licik berarti orang semacam ini berbahaya dan curang hingga taraf tertentu, tak terselami oleh orang biasa. Ketika orang bergaul dengan orang semacam ini, mereka sering merasa khawatir, cemas, dan takut; mereka sering takut pada akhirnya akan dikhianati oleh orang-orang semacam itu dan tetap membantu mereka mengamankan hasil kecurangan mereka—mereka takut jatuh ke dalam perangkap orang-orang itu. Orang semacam ini sangat berbahaya dan curang. Mereka mungkin berbicara di depanmu dengan sangat sopan dan penuh martabat, tetapi di belakangmu, mereka telah bersiasat terhadapmu, melawanmu untuk waktu yang lama tanpa sepengetahuanmu. Ketika engkau mengetahui hal ini, engkau akan berkeringat dingin, berpikir, "Untungnya, Tuhan melindungiku! Jika aku tidak percaya kepada Tuhan, aku pasti sudah disakiti oleh mereka; bahkan aku mungkin telah kehilangan nyawaku!" Seperti inilah kejahatan jenis setan ini. Mengapa Kukatakan bahwa orang-orang semacam ini menyimpang? Benar-benar tidak mudah untuk mengetahuinya dari penampilan luar mereka; engkau harus mulai dari hal-hal yang berencana mereka lakukan dan perkataan yang mereka ungkapkan setiap hari—ini sudah cukup bagimu untuk melihat dengan jelas esensi dan natur menyimpang dari orang semacam ini.

Apa yang dipikirkan oleh orang-orang yang bereinkarnasi dari setan setiap harinya? Misalnya, seorang saudari dipromosikan untuk menjadi pemimpin. Mereka lalu merenung, "Gadis itu dipromosikan untuk menjadi pemimpin di usia semuda itu. Apa kelebihan dia dibandingkan aku? Sebelumnya aku merendahkan dirinya, aku tidak pernah menjilatnya, atau menjalin hubungan baik dengannya. Sekarang dia adalah seorang pemimpin, atasan langsungku, jadi aku harus menjilatnya. Aku perlu melihat apakah dia membutuhkan bantuan dalam hal kehidupannya sehari-hari, baik secara materi maupun rohani. Jika dia tidak tertipu oleh hal itu, jika aku tidak bisa memenangkan hatinya, aku akan mencoba pendekatan lembut lainnya—aku akan mengucapkan beberapa perkataan yang lembut, perkataan yang tunduk, perkataan yang menjilat di depannya. Aku perlu terlebih dahulu melihat pendekatan apa yang berhasil terhadapnya. Apakah dia tertipu karena dijilat atau karena taktik bajingan dari orang jahat? Apakah dia menyukai makanan atau kesenangan? Apakah dia menyukai pakaian atau perhiasan? Apa yang dia sukai? Aku harus mengetahui tentang dirinya tersebut, mendekatinya, menjilatnya, menjalin hubungan baik dengannya, dan berusaha menyelidiki apa yang dia pikirkan." Siapa pun yang menjadi pemimpin, mereka berpikir bagaimana caranya agar dekat dengan pemimpin itu dan membangun hubungan baik dengan mereka. Sebelumnya, ketika saudari ini bukan pemimpin, mereka menentang apa pun yang dikatakannya. Contohnya, jika dia berkata, "Mulai sekarang, mari kita berkumpul seminggu sekali," setelah mendengarnya, mereka akan berpikir, "Gereja-gereja lain berkumpul seminggu dua kali, tetapi kami akan berkumpul seminggu sekali. Mengapa kami harus menuruti perkataanmu? Kaupikir kau siapa?" Sekarang setelah saudari ini menjadi pemimpin, reaksi mereka ketika dia berbicara berbeda; mereka tidak lagi mengucapkan perkataan bantahan seperti sebelumnya, tetapi berkata, "Apa yang dikatakan saudari itu adalah kebenaran!" Di luarnya, mereka bertindak sangat patuh, seolah-olah mereka adalah orang yang mampu taat, tetapi di dalam hatinya, mereka berkata, "Kau tahu apa? Kau baru beberapa hari menjadi pemimpin! Dahulu aku yang melakukan pekerjaan ini, tetapi sekarang kaulah pemimpinnya. Memang, pemimpinlah yang menjadi penentu keputusan. Aku akan setuju denganmu terlebih dahulu, tetapi bagaimana aku bertindak di belakangmu, itu adalah keputusanku. Aku hanya akan mempermainkanmu!" Ada orang-orang yang dipilih untuk menjadi pemimpin, dan ketika ditanya, "Apakah pemilihan pemimpin di gereja kalian dilakukan berdasarkan prinsip?" mereka merenung, "Jika itu dilakukan berdasarkan prinsip, mungkinkah aku masih menjadi pemimpin? Namun, aku tidak bisa mengatakan yang sebenarnya kepadamu." Jadi, mereka berkata, "Itu dilakukan berdasarkan prinsip. Aku telah menjabat selama dua periode sebagai pemimpin gereja. Awalnya aku tidak ingin melakukannya lagi; aku takut saudara-saudari akan keberatan jika aku melakukannya, jadi aku menarik diri dari pencalonanku. Namun pada akhirnya, saudara-saudari tetap memilihku, jadi aku melakukannya dengan berat hati. Kapan pun ada calon pemimpin baru, aku akan mundur." Ini terdengar menyenangkan, tetapi apakah mereka benar-benar berniat melakukannya? Mereka sama sekali tidak berniat melakukannya. Mereka hanya berbohong dan mempermainkanmu, hanya mengatakan hal-hal yang terdengar menyenangkan, yang memuaskanmu, yang dapat menipu dan menyesatkanmu. Mengenai para pemimpin tingkat atas, mereka memikirkan bagaimana cara menjilat dan mencari muka kepada mereka, dan bagaimana menyesatkan mereka, agar para pemimpin ini akan menghargai dan mempromosikan mereka. Jika mereka tidak dapat dipromosikan, mereka memikirkan bagaimana kekurangan, penyimpangan, dan kesalahan yang mereka sebabkan saat bekerja, serta pelanggaran dan perilaku menipu yang mereka lakukan di balik layar, dapat disembunyikan sehingga para pemimpin tidak mengetahui hal itu, bagaimana mereka bisa lolos tanpa perlu memikul tanggung jawab apa pun. Apakah perwujudan ini adalah yang seharusnya dimiliki oleh kemanusiaan? Apakah perwujudan ini positif atau negatif? (Negatif.) Sampai sejauh mana itu negatif? Sampai sejauh, bahkan sebelum ada seseorang yang menindaklanjuti atau memeriksa pekerjaan mereka, mereka telah merencanakan hal-hal ini sebelumnya di benak mereka, mereka telah lama mempersiapkan diri secara mental—pikiran mereka telah lama dipenuhi dengan hal-hal ini. Katakan kepada-Ku, bukankah ini licik? (Ya.) Orang semacam ini dengan licik berbicara sesuai dengan pendengar mereka, mengatakan hal yang berbeda kepada pemimpin yang berbeda. Jika pemimpinnya perempuan, mereka memujinya sebagai seorang dewi; jika pemimpinnya laki-laki, mereka memujinya sebagai pria tampan, pria kekar. Bukankah ini licik? (Ya.) Inilah ciri utama penyimpangan. Seperti inilah sikap dan perwujudan mereka terhadap para pemimpin—sangat licik dan sangat berbahaya. Dunia batin mereka sangat rumit; ada begitu banyak pemikiran yang berkerumun di sana, tetapi tak satu pun darinya yang positif. Mereka tidak merenungkan tentang kemanusiaan, kebenaran, atau jalan yang benar; mereka hanya berpikir bagaimana menjilat dan mencari muka kepada para pemimpin, bagaimana mempertahankan status mereka sendiri, bagaimana lolos dari perbuatan mereka, bagaimana terus bermalas-malasan, bagaimana terus memanfaatkan gereja untuk memperoleh penghidupan, makan dan minum tanpa memberi imbalan apa pun tanpa ketahuan, tanpa memikul tanggung jawab apa pun. Di benaknya, mereka hanya merencanakan, bersiasat, dan memikirkan hal-hal ini; mereka melakukan segala macam tipu muslihat, dan hati nurani mereka tidak pernah merasa bersalah ataupun tertuduh. Ketika mereka tiba di tengah sekelompok orang, mereka mengamati orang-orang dengan matanya: "Beberapa ibu rumah tangga itu kurang wawasan; mereka tidak mungkin memiliki kemampuan untuk mengenaliku. Mereka tidak akan mampu memahami tipu muslihat yang kumainkan. Sekalipun mereka mampu, mereka tidak akan bisa menjatuhkanku. Ikan gupi tidak bisa menimbulkan gelombang besar; mereka tidak akan menjadi masalah. Tidak perlu mengakui mereka. Adapun beberapa orang sisanya, salah satunya adalah pemimpin gereja, yang lainnya adalah seorang saudari berusia lanjut yang telah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun, dan yang lainnya lagi adalah seorang saudari berusia muda yang tampaknya belajar psikologi di universitas. Beberapa orang ini agak merupakan ancaman bagiku. Siapa yang harus kutangani terlebih dahulu? Dengan siapa aku harus bergaul dan siapa yang harus kumenangkan hatinya terlebih dahulu? Bagaimana aku bisa menjadi salah satu dari mereka? Bagaimana aku dapat membangun pretise? Siapa yang akan menjadi penolongku, dan siapa yang akan menjadi lawanku? Siapa yang harus kujadikan teman, siapa yang harus kujauhi, dan siapa yang harus kuwaspadai? Hal-hal ini membutuhkan perencanaan jangka panjang; aku perlu memikirkannya masak-masak." Setelah mengamati selama beberapa hari, mereka memutuskan dengan siapa mereka harus bergaul dan bersekongkol, siapa yang dapat dilibatkan dan dieksploitasi, siapa yang merupakan kekuatan lawan mereka, dan siapa yang memahami kebenaran dan menjunjung tinggi prinsip yang harus diwaspadai—mereka mencari tahu semua hal ini. Di dalam hatinya, mereka berpikir, "Aku harus waspada terhadap mereka yang memiliki kemampuan untuk mengenali diriku. Aku tidak boleh menyinggung mereka, dan aku juga tidak boleh dekat dengan mereka. Aku harus benar-benar menjauh dari mereka, agar aku tidak melakukan kesalahan dan mereka mengetahui yang sebenarnya tentang diriku. Di hadapan mereka, aku sama sekali tidak boleh berbicara sembarangan, agar mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat digunakan terhadapku untuk menyingkapkan dan menelaahku di gereja. Jika saudara-saudari memperoleh kemampuan untuk membedakan, mereka akan mengeluarkanku. Jangan sampai itu terjadi!" Setiap hari, mereka hanya memikirkan hal-hal ini. Dengan siapa mereka harus bersaing dan bagaimana bersaing agar memperoleh ketenaran dan membuat diri mereka terlihat baik, dengan siapa mereka harus bergaul agar mereka dapat memperoleh keuntungan tanpa menderita kerugian, bagaimana memperbaiki kerugian yang telah mereka derita dalam hal-hal tertentu—mereka hanya memikirkan hal-hal ini sepanjang hari. Mereka bahkan mungkin menghabiskan setengah hari merenungkan tatapan seseorang terhadap mereka: "Kemarin, si Anu menatapku tajam. Apa maksudnya? Apakah dia memiliki kemampuan untuk mengenaliku? Ini bukan pertanda baik. Masalah apa yang telah dilihatnya dalam diriku? Aku harus berhati-hati beberapa hari ke depan, dan tidak melakukan kesalahan apa pun. Aku juga perlu belajar membaca sesuatu dari tatapan mata orang lain, dan aku tidak boleh ceroboh. Kelopak mataku berkedut dua hari terakhir ini; sepertinya sesuatu yang buruk akan terjadi. Aku harus berhati-hati, aku sangat berharap tidak ada yang salah; aku mungkin akan dikeluarkan jika aku tidak berhati-hati." Di luarnya, tidak ada masalah yang terlihat dalam cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Makan, tidur, dan pekerjaan mereka semuanya tampak normal. Namun, apa yang ada dalam hati dan pikiran mereka tidak normal. Apa perwujudan dari keabnormalan ini? Yaitu bahwa hal-hal yang mereka pikirkan semuanya sangat licik, tidak dapat dipahami oleh orang lain.

Mereka yang bereinkarnasi dari setan hidup dengan cara yang sangat gelap. Segala sesuatu dalam pemikiran mereka hanya dapat direnungkan, diperhitungkan, direncanakan, dan dipikirkan sebelumnya di sudut-sudut yang gelap. Hati mereka sepenuhnya dipenuhi dengan hal-hal seperti bersaing untuk memperoleh ketenaran dan keuntungan, bersiasat, perbandingan, kecemburuan, perselisihan, balas dendam, dan sebagainya. Mereka tidak pernah mencari kebenaran sedikit pun. Apa pun masalah yang mereka tangani, mereka tidak membahasnya untuk dipersekutukan dan mengambil keputusan secara terbuka dan terang-terangan; sebaliknya, mereka diam-diam mencari beberapa orang dan membuat keputusan bersama orang-orang itu. Ada beberapa orang semacam ini di setiap gereja. Mereka pendiam dan tidak menunjukkan emosi; apa pun yang mereka hadapi, mereka memilih untuk tetap diam dan tidak pernah mengungkapkan pendirian mereka dengan mudah. Di luarnya, mereka berbicara dengan sopan kepada orang-orang, tetapi mereka tidak pernah mengatakan yang sebenarnya atau mengungkapkan isi hati mereka yang sebenarnya; mereka tidak memiliki perkataan yang tulus kepada siapa pun. Contohnya, ada orang-orang yang tidak pernah mengungkapkan pemikiran terdalam mereka dengan siapa pun mereka bergaul; bahkan anggota keluarga terdekat mereka pun tidak tahu apa yang mereka pikirkan setiap hari. Bahkan keluarga mereka pun tidak memahami mereka, apalagi orang luar. Sekalipun engkau adalah sahabat mereka, teman masa kecil, teman lama, atau rekan kerja yang baik, engkau tetap tidak tahu apa yang sedang mereka perhitungkan; tak seorang pun dapat menyelami mereka. Dengan cara apa pun mereka berbicara atau bertindak, tak seorang pun dapat mengetahui yang sebenarnya tentang mereka. Namun terkadang, mereka mungkin melontarkan beberapa patah kata: "Si Anu lebih baik dariku, memangnya kenapa! Suatu hari nanti aku akan melebihi dirinya, lihat saja nanti!" Ada makna yang lebih dalam di balik perkataan "lihat saja nanti"; itu berarti mereka memikirkannya secara mendalam dan merenungkannya dalam hati dan pikiran mereka setiap hari. Di luarnya, mereka terlihat tenang dan tenteram, tetapi di dalam hatinya, ada badai yang mengamuk dan gelisah. Hal-hal apa yang mereka pikirkan? Jika itu adalah hal-hal yang bersifat terbuka dan terang-terangan, hal-hal positif seperti jalan hidup yang benar, menerapkan kebenaran, bertindak berdasarkan hati nurani, cara berperilaku, cara mengasihi Tuhan, dan cara melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian—jika di dalam hatinya, mereka sering memikirkan, mencari, merenungkan, memeriksa, dan berusaha untuk memahami hal-hal ini, lubuk hati mereka akan menjadi sangat tenang dan dipenuhi dengan damai serta sukacita, dan mereka akan hidup makin normal, tidak dengan licik. Dari waktu ke waktu, orang yang hidup dalam keadaan positif ini akan memiliki resonansi dan komunikasi rohani dengan orang-orang di sekitar mereka dan orang-orang yang relatif dekat dengan mereka. Namun, semua hal yang setan renungkan dan pikirkan di dalam hatinya adalah hal-hal yang licik. Kelicikan mengacu pada hal-hal yang tak kasat mata yang tak dapat dilihat oleh orang normal, mengacu pada hal-hal abnormal, hal-hal yang tersembunyi di sudut-sudut gelap yang sulit bagi orang untuk menemukan dan memahaminya, hal-hal yang tidak dibutuhkan oleh orang normal. Sudut-sudut gelap ini adalah dunia batin para setan. Hati mereka dipenuhi dengan hal-hal licik ini. Setiap hari, mereka membandingkan diri dengan orang lain, bersaing dengan orang lain, memainkan berbagai siasat dan mengelabui orang lain, memperebutkan status, gengsi, dan siapa yang menjadi penentu keputusan; mereka hanya memikirkan hal-hal ini. Jika engkau bertanya kepada mereka apakah mereka sekarang memiliki jalan untuk menjadi orang yang jujur, mereka tidak akan menjawabmu, tidak akan mengakuimu, dan tidak ingin menyebutkan hal itu. Ini karena hati mereka dipenuhi dengan hal-hal yang negatif dan licik ini; mereka hanya memikirkan hal-hal ini. Ketika mereka sesekali harus berpikir sedikit tentang masalah yang berkaitan dengan aspek teknis atau profesional, mereka hanya melakukannya untuk sementara waktu, karena kebutuhan pekerjaan atau kehidupan mereka. Begitu pekerjaan mereka dalam aspek ini selesai, mereka segera mulai memikirkan lagi hal-hal licik tersebut, berpikir, "Bakat siapa yang lebih besar daripada bakatku? Dalam aspek apa aku lebih kuat daripada mereka, dalam aspek apa mereka lebih rendah dariku? Bukankah si Anu sepertinya sengaja meremehkanku terakhir kali dia berbicara kepadaku? Kedua orang itu tampaknya sudah lama tidak berkomunikasi secara normal—apa yang terjadi di antara mereka? Jika konflik atau masalah telah muncul di antara mereka, dapatkah aku memperoleh keuntungan darinya? Salah satu dari mereka menguntungkan bagiku dan dapat membantuku, dan aku benar-benar ingin bergaul dengan orang itu, tetapi dia tidak pernah mengakuiku. Jika ada konflik di antara mereka berdua, dapatkah aku memanfaatkan kesempatan ini dan menggunakan kesempatan baik ini untuk menjalin hubungan dengan orang itu?" Semua yang mereka renungkan dan pikirkan dalam hati mereka tidak ada hubungannya dengan hal-hal positif, dan tidak ada hubungannya dengan percaya kepada Tuhan dan mengejar kebenaran. Apakah orang semacam ini menakutkan? (Ya.) Jika engkau bergaul dengan mereka, itu sama seperti bergaul dengan setan. Engkau tidak bersiasat terhadap mereka, tetapi mereka bersiasat terhadapmu dan mengamatimu setiap hari, memikirkan tentang dirimu, dan mempelajarimu di belakangmu: "Apa maksud dia dengan hal itu? Apakah itu ditujukan kepadaku? Bagaimana caraku menanggapi agar dia tidak bisa mengetahui yang sebenarnya tentang diriku? Bagaimana aku dapat menanggapi dengan cara yang menguntungkanku? Jika aku tidak menanggapi, apakah dia akan menganggapku bodoh, mudah ditindas, atau bahwa aku tidak benar-benar percaya pada Tuhan? Mungkinkah dia berpikir begitu? Aku perlu mencari tahu apa yang sebenarnya dia pikirkan di benaknya." Ketika engkau terus-menerus hidup di tengah siasat mereka, apakah di dalam hatimu, engkau merasa nyaman? (Tidak.) Itu seperti ada setan yang tak terlihat di sampingmu; engkau tidak bisa merasakan damai sejahtera atau sukacita. Ketika engkau bergaul dengan mereka, engkau hanya merasakan satu hal: perasaan gelisah yang terus-menerus. Kegelisahan ini sangat normal, karena intuisi atau indra keenam orang normal membuat mereka merasa gelisah terhadap setan, terhadap makhluk abnormal yang ada di sekitar mereka. Sekalipun engkau tidak benar-benar mengenal mereka dengan baik, dan tidak dapat menjelaskan dengan tepat apa yang salah, engkau selalu merasa gelisah ketika bersama mereka, seolah-olah sesuatu yang buruk akan terjadi. Ini cukup untuk membuktikan bahwa mereka menyimpan niat jahat, sedang bersiasat terhadapmu, dan memiliki rencana jahat terhadapmu. Engkau hidup di bawah pengawasan ketat mereka, dan mereka mengamatimu setiap hari—ini membuatmu merasa lebih gelisah dibandingkan jika ada harimau atau singa di sampingmu. Jika harimau atau singa itu dibesarkan olehmu, meskipun dia adalah binatang buas, engkau tidak akan pernah merasa gelisah. Namun, jika ada seorang setan di sampingmu, karena dia memiliki esensi natur yang menyimpang, engkau akan merasa gelisah. Kegelisahan ini adalah perasaan di dalam jiwa; ini disebabkan karena seorang setan sedang bekerja. Mungkin setan itu tidak secara subjektif berniat untuk untuk menyakitimu hingga taraf tertentu, tetapi sekadar siasatnya yang terus-menerus terhadapmu dan sikapnya yang memata-mataimu itu saja akan membuat jiwamu gelisah. Dengan adanya setan itu di sampingmu, engkau sama sekali tidak akan hidup dengan damai dan sukacita, kecuali dia bukan setan, atau engkau memiliki tingkat pertumbuhan dan iman kepada Tuhan yang memadai, atau engkau memiliki kebenaran sebagai hidupmu—kecuali salah satu dari kondisi ini terpenuhi, kecuali seperti ini, barulah dia tidak akan menjadi ancaman bagimu atau tidak akan berdampak apa pun kepadamu, dan engkau tidak akan merasa gelisah. Jika tak satu pun dari kondisi ini terpenuhi, ketika seorang setan terus-menerus memata-mataimu, engkau akan merasa gelisah. Hingga mencapai taraf apa berkembangnya hal ini secara bertahap? Engkau akan merasa jijik terhadapnya dan bersikap waspada terhadapnya, engkau akan terganggu di lubuk hatimu, dan engkau akan diganggu, dikekang, dan diikat dalam banyak hal. Jika dia berada di dekatmu, ketika engkau melakukan sesuatu atau berbicara, engkau akan selalu harus memikirkan tatapan matanya, sikapnya, atau pendapatnya. Engkau bahkan mungkin terus-menerus berusaha mencari tahu, "Apa yang akan dia pikirkan tentangku? Mengapa aku tak mampu mengetahui yang sebenarnya tentang dirinya? Mengapa aku merasa dia penuh perhitungan dan sulit dipahami? Mengapa senyuman itu tampaknya seperti bukan tanda setuju? Mengapa aku begitu takut? Mengapa aku begitu dipengaruhi olehnya?" Jika engkau tidak memahami kebenaran, dan engkau tidak memiliki kemampuan untuk membedakan, maka setelah bergaul dengan orang semacam ini selama jangka waktu tertentu, engkau akan secara alami dipengaruhi oleh mereka dan berakhir dalam kondisi seperti itu, yang sangat menakutkan.

Dinilai dari apa yang mereka perlihatkan secara alami dalam kehidupan sehari-hari dan apa yang mereka pikirkan di dalam hatinya, orang yang bereinkarnasi dari setan dapat dicirikan memiliki esensi yang menyimpang. Jika engkau belum pernah berhubungan lebih dalam dan lebih jauh dengan mereka, engkau mungkin tidak memahami dunia batin mereka, tetapi cara paling langsung dan lugas untuk mengenali jenis orang ini adalah sebuah ciri dalam penampilan luar mereka: Mereka sering memperlihatkan tatapan mata yang jahat dan senyuman yang licik. Tatapan jahat di mata mereka berarti tatapan yang licik, tatapan yang tidak sedemikian bersih dan jernih, atau tidak sedemikian jujur dan tulus, tetapi tatapan yang tampak sulit diselami. Engkau merasa ada makna tersembunyi dalam tatapan ini, tetapi mereka tidak akan begitu saja memberitahumu apa maknanya. Selain itu, dengan menyiratkan sesuatu secara halus ketika mereka berbicara, mereka membuatmu berspekulasi, menggunakan kata-kata untuk mengisyaratkan sesuatu dan membuatmu secara keliru percaya bahwa mereka berpikir dengan cara tertentu, padahal sebenarnya, itu adalah informasi yang menyesatkan. Apa yang kaupahami sama sekali bukan makna sebenarnya; mereka hanya ingin melakukan tipu muslihat terhadapmu dan mengejekmu. Engkau tidak dapat menemukan ketulusan dalam tatapan mata mereka; tatapan ini licik dan menerawang, ada perasaan samar dan sulit dipahami di dalamnya. Saat engkau melihat tatapan mata mereka, keraguan tiba-tiba muncul di hatimu, dan engkau curiga bahwa apa yang kaukatakan atau lakukan itu salah. Jika engkau tidak melihat tatapan mata mereka, engkau merasa bahwa pendapatmu benar, bahwa pemahamanmu sendiri murni, bahwa hal-hal ini sesuai dengan prinsip kebenaran, dan bahwa engkau harus bertindak dengan cara tertentu, dan engkau memiliki keyakinan yang kuat untuk melakukannya. Namun, begitu engkau bertemu pandang dengan mereka atau mereka menatapmu dengan tatapan jahat di mata mereka, engkau tanpa sadar merasakan hawa dingin menjalar di tulang punggungmu. Meskipun tidak ada kata-kata eksplisit yang diucapkan, tatapan mata mereka yang jahat memberimu sugesti psikologis, itu menyesatkanmu, membuatmu langsung meragukan diri sendiri: "Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah? Melakukan sesuatu yang salah? Di mana letak kesalahanku?" Masalah dan prinsip yang dipertanyakan jelas sangat terang dan tegas, dan engkau yakin bahwa hal itu harus dilakukan dengan cara itu dan bahwa itu benar, tetapi setelah bertemu pandang dengan mereka, engkau justru menjadi ragu. Tatapan seperti ini adalah tatapan setan. Ini adalah di satu sisi: Tatapan jahat di mata mereka membuatmu ragu. Di sisi lain, terkadang, ada makna tertentu dalam tatapan jahat di mata mereka—penghinaan. Engkau masih muda, memiliki pengalaman yang dangkal, kurang pengalaman hidup, dan bahkan mungkin memiliki beberapa cacat dalam kemanusiaan, sehingga ketika mata mereka bertemu dengan matamu, engkau langsung kehilangan kepercayaan diri, engkau hancur, dan langsung meragukan dirimu sendiri, merasa sangat tidak berarti, merasa lebih rendah, dan menjadi kecil di hadapan mereka. Inilah tatapan seorang setan. Tatapan jahat ini terkadang membingungkan pemikiran orang, terkadang mengganggu kepercayaan diri orang, dan terkadang juga membuat orang merasa negatif dan putus asa.

Dalam hal mengenali mereka yang bereinkarnasi dari setan, jika engkau masih kurang berpengalaman dalam mengenali mereka dengan mengamati tatapan mata mereka, maka lihatlah apa yang mereka pikirkan setiap hari, lihatlah apa yang mereka percakapkan dengan orang lain setiap hari, dan apakah terdapat komunikasi yang normal. Jika tidak ada komunikasi yang normal, dan mayoritas orang tidak memahami mereka, dan prinsip mereka dalam bergaul dengan kebanyakan orang adalah bungkam, dan bahkan orang-orang terdekat mereka tidak tahu apa yang mereka pikirkan setiap hari, dan tidak dapat dengan mudah memahami apa tepatnya pemikiran dan pandangan mereka atau tidak menyelami apa sebenarnya yang sedang mereka pikirkan, maka jelaslah bahwa orang-orang semacam itu benar-benar penuh perhitungan dan sulit dipahami. Diamnya mereka bukan berarti mereka tidak memiliki pemikiran dan pandangan; sebetulnya, pemikiran mereka yang sebenarnya tersembunyi di benak mereka, mereka hanya tidak menyuarakannya. Jika mereka tidak menyuarakannya, bagaimana engkau dapat mengetahui bahwa mereka licik? Mereka memiliki semacam senyuman licik; mereka sering memasang senyuman palsu. Ketika mereka berada di hadapanmu, mereka memperlihatkan senyuman yang palsu, tetapi ketika mereka berpaling, wajah mereka menjadi tanpa ekspresi, tanpa senyuman sama sekali. Orang semacam ini menakutkan, mengerikan; mereka adalah setan. Mengerti? (Mengerti.) Misalnya, katakanlah engkau mendiskusikan sesuatu dengan mereka. Setelah engkau menyatakan pandanganmu, mereka tidak mengungkapkan pendirian mereka, tetapi memperlihatkan senyuman licik. Tahukah engkau apa arti senyuman licik? Itu berarti engkau tidak tahu apakah senyuman ini adalah tanda setuju atau tidak setuju, dan engkau tidak tahu apakah mereka benar-benar mengerti apa yang kaumaksudkan. Mereka hanya memberi semacam suara tawa "he he he". Mengenai apa yang kaukatakan, mereka tidak mengatakan bahwa itu benar atau salah, mereka tidak mengatakan bahwa mereka memahaminya atau tidak, sehingga engkau tidak dapat memahami apa sebenarnya arti tawa ini. Mereka telah menanggapimu, tetapi tanggapan ini sama saja dengan tidak ada tanggapan. Jika mereka tidak menanggapi, engkau akan menduga bahwa mereka mungkin tidak mengerti; tanggapan mereka yang seperti ini justru membuatmu menjadi bingung. Engkau tidak tahu apakah tawa ini menandakan cemoohan, hinaan, ejekan, atau persetujuan dan penerimaan. Jika engkau menanyakan pandangan mereka, mereka kembali memberi suara tawa "he he he", berkata, "Oke, oke," dan setelah berbicara, ekspresi mereka tiba-tiba menjadi gelap. Hal ini secara tak kasat mata memberikan tekanan yang sangat besar pada dirimu. Jika tingkat pertumbuhanmu kecil, dan engkau tidak memiliki pendirian yang nyata, ataupun pemikiran dan pandangan yang benar, engkau dapat terintimidasi oleh mereka. Itulah sebabnya senyuman mereka ini disebut senyuman licik—bersikap licik dan curang disebut licik. Mereka tidak dengan mudahnya mengungkapkan pandangan mereka. Mereka menganggap bahwa mengucapkan satu kata terlalu sedikit, dua kata terlalu banyak, dan bahwa begitu suatu pandangan dinyatakan dengan jelas atau mengacu pada sesuatu yang spesifik, itu adalah suatu kegagalan, sebuah kesalahan. Jadi, cara terbaik bagi mereka adalah tersenyum dan membiarkanmu berspekulasi—engkau boleh berspekulasi tentang apa pun makna yang kauinginkan, engkau boleh berspekulasi sesuka hati, tetapi setidaknya engkau merasa bahwa mereka tidak memusuhimu, dan dengan demikian tujuan mereka tercapai. Amatilah rubah-rubah tua yang bersiasat dan sangat licik itu, dan orang-orang yang berbahaya dan curang itu, serta yang menggunakan taktik kejam ini: Mereka tidak banyak bicara, wajah mereka juga tidak terlalu ekspresif, tetapi tatapan di mata mereka serta senyuman mereka menyimpang. Manusia normal yang rusak dan mereka yang bereinkarnasi dari binatang semuanya melarikan diri dari mereka yang bereinkarnasi dari setan; mereka tidak mau bergaul dengan orang-orang semacam itu, dan berada bersama orang-orang semacam itu terasa menakutkan bagi mereka, itu membuat mereka merinding. Mengapa itu membuat mereka merinding? Karena orang-orang semacam itu bukanlah manusia, mereka adalah para setan, dan setan mampu melakukan apa pun. Ketika manusia normal berinteraksi dengan seseorang, mereka tidak membuat orang itu merinding. Orang normal memiliki hati nurani dan nalar, mereka bertindak dalam batas yang wajar dan terkendali, serta memiliki standar minimum. Paling-paling, ketika mereka marah, mereka mungkin sedikit mengumpatmu, dan mengatakan beberapa hal yang tidak menyenangkan yang agak melukai harga dirimu. Namun, para setan itu berbeda; mereka tidak mengumpatmu atau melukai harga dirimu, tetapi mereka mencelakakan dirimu. Mereka berpikir di belakangmu bagaimana cara menyesatkanmu; mereka menggali lubang dan membuatmu melompat sendiri ke dalamnya. Setelah engkau melompat, mereka mengawasimu dari atas, bersukacita atas kemalanganmu, sembari juga berpura-pura menjadi orang baik, dengan berkata, "Aku akan menyelamatkanmu! Bagaimana kau bisa jatuh? Kupikir kebanyakan orang tahu bahwa ada lubang di sini." Mereka bahkan ingin berperan sebagai orang baik, membuatmu percaya dengan tindakan mereka. Bukankah orang seperti ini menakutkan? Lubang itu digali oleh mereka, dan mereka merancangnya khusus untukmu; jika engkau tidak melompat ke dalamnya, siapa lagi? Setelah engkau melompat ke dalam lubang, mereka mengulurkan tangan untuk menyelamatkanmu, dan saat mereka menyelamatkanmu, mereka berkata, "Mengapa kau melompat?" Sambil bersukacita atas kemalanganmu, mereka juga berusaha sedemikian rupa agar engkau tidak menyadari bahwa lubang itu digali oleh mereka. Jelas merekalah yang mencelakakanmu, tetapi mereka membuatmu merasa sangat berterima kasih kepada mereka. Bukankah ini penyimpangan? (Ya.) Ini sepenuhnya penyimpangan!

Ada satu hal yang sering dilakukan oleh mereka yang bereinkarnasi dari setan, yang telah terlihat oleh semua orang: Setan paling pandai mengucapkan hal yang muluk-muluk untuk menjilat kepada orang. Misalnya, ketika salah satu dari orang semacam itu melihatmu bekerja, mereka bersembunyi di dalam dan mengamati. Setelah engkau menyelesaikan pekerjaan itu, mereka keluar dan berkata, "Oh, kau sudah bekerja! Mengapa kau tidak memberitahuku? Aku bisa membantumu dan berbagi beban. Jika itu akan melelahkan, kita bisa mengatasinya bersama. Lain kali kau sedang bekerja, beri tahu aku—ini hanya hal kecil. Jangan malu untuk meminta bantuanku!" Ketika engkau mendengar perkataan mereka, hatimu terasa hangat, dan kaupikir meskipun mereka tidak membantu, mereka memiliki niat untuk melakukannya, dan perkataan mereka sudah cukup. Mereka menipumu dengan perkataan yang muluk-muluk. Lihat, mereka benar-benar bisa membuat diri mereka mengatakan hal-hal seperti itu, dan mereka tidak merasa malu mengatakannya. Jadi, bagaimana engkau bisa tahu bahwa perkataan mereka palsu? Saat lain kali engkau menyelesaikan tugasmu, mereka datang dan kembali mengucapkan perkataan yang muluk-muluk: "Mengapa kau tidak memberitahuku bahwa kau sedang bekerja? Setiap kali, kau tidak memintaku untuk membantu; kau benar-benar memperlakukanku seperti orang luar. Mengapa kau begitu resmi terhadapku?" Setelah ini terjadi dua atau tiga kali, engkau tahu bahwa mereka sebenarnya tidak ingin membantumu dengan pekerjaan tersebut, dan bahwa mereka hanya mengatakan hal-hal yang muluk-muluk untuk menipu dan menjilat kepadamu. Ketika benar-benar ada sesuatu yang membutuhkan bantuan mereka, mereka tidak dapat ditemukan. Orang macam apa ini? Ini adalah setan, pasti bukan manusia. Mereka yang bereinkarnasi dari setan akan mengatakan hal-hal yang muluk-muluk kepada siapa pun yang mereka jumpai untuk menipu orang-orang tersebut dan mencapai tujuan mereka sendiri. Mereka penuh dengan siasat curang; mereka bukan manusia, melainkan setan. Bernilaikah bergaul dengan orang-orang semacam ini? Seharusnya kau bahkan tidak perlu memedulikan mereka. Adakah orang-orang semacam ini dalam kehidupanmu sehari-hari? (Ada.) Seperti inilah perilaku orang semacam itu dalam hal ini, dan dalam hal lain, mereka berperilaku dengan cara yang sama—mereka selalu menipu orang. Seperti itulah menyimpangnya mereka; mereka tidak tulus terhadap orang lain.

Dapatkah engkau semua mengenali salah satu perwujudan dari ciri "penyimpangan" mereka yang bereinkarnasi dari setan—yang disebut kelicikan ini? (Ya.) Jenis orang ini sangat suka menipu, sangat licik, serta sangat berbahaya dan curang. Jika engkau masih menganggap perwujudan mereka sebagai penampakan kerusakan yang normal dan masih membantu serta mendukung mereka sebagai saudara-saudari, bukankah ini perwujudan kebodohan? (Ya.) Kelak engkau tidak boleh lagi melakukan hal-hal yang bodoh ini; mereka bukan manusia, melainkan setan, dan bukan orang yang harus kaubantu dan dukung. Di dalam hatinya, mereka tahu apa itu kebenaran, dan bahwa menjadi orang yang jujur adalah baik. Namun, meskipun tahu itu baik, mereka tidak memiliki tuntutan semacam itu terhadap diri mereka sendiri dan tidak pernah menerapkan menjadi orang yang jujur. Bukannya mereka ingin menerapkannya tetapi tak mampu; melainkan, mereka tidak pernah berniat untuk menerapkannya dengan cara ini. Coba pikirkan—apa yang mereka siasatkan dan rencanakan dalam hati mereka? Tak ada satu pun yang berkaitan dengan hal-hal yang positif, dan tak ada satu pemikiran pun yang berkaitan dengan pemikiran dan pandangan yang positif. Mereka tidak berniat untuk menerapkan kebenaran, juga tidak berniat untuk menempuh jalan yang benar, sehingga di dalam hatinya, mereka tidak pernah mencari prinsip-prinsip kebenaran, juga tidak mencari cara untuk bertindak berdasarkan maksud-maksud Tuhan. Mereka juga tidak berniat untuk melaksanakan tugas sebagai makhluk ciptaan dengan baik, ataupun mengabdikan dan mempersembahkan ketulusan mereka. Semua yang mereka perhitungkan adalah hal-hal yang licik. Ada orang-orang yang berkata, "Hal yang mereka perhitungkan adalah hal dalam dunia batin mereka—itu tidak mudah untuk dikenali. Bagaimana orang lain bisa tahu apa yang sedang mereka pikirkan jika mereka tidak membuka diri dan bersekutu tentang hal itu? Di luarnya, mereka berperilaku cukup baik, dan mereka juga menyibukkan diri dengan tugas-tugas yang ada. Mengapa Kaukatakan bahwa mereka licik dan menggolongkan mereka sebagai setan?" Yang lain berkata, "Mereka hanya memperlihatkan sedikit tatapan jahat di mata mereka, sedikit senyuman licik; kami masih belum mampu mengetahui yang sebenarnya tentang apa yang sedang mereka pikirkan di dunia batin mereka." Jadi, bagaimana orang dapat mengenali bahwa mereka adalah setan? Pemikiran yang orang miliki tidak terlihat; jika mereka tidak mengungkapkannya, engkau tidak dapat melihat atau menemukannya, dan engkau tidak akan dapat mengenalinya. Namun, apa pun pemikiran dan pandangan yang orang miliki, apa pun yang mereka dambakan atau perhitungkan di dunia batin mereka, mereka pasti akan bertindak untuk mencapai tujuan mereka, sehingga mereka akan selalu memiliki beberapa hal yang mereka jalani, beberapa perwujudan. Selama mereka hidup di antara orang-orang, orang lain akan mampu melihat atau bersentuhan dengan hal-hal yang mereka lakukan. Engkau mungkin tidak tahu apa yang sedang mereka perhitungkan, rancangkan dan rencanakan di lubuk hatinya, tetapi hal-hal yang mereka rancangkan, rencanakan, dan perhitungkan suatu hari nanti akan diperlihatkan dan diwujudkan oleh mereka; mereka kemudian akan menjadikannya kenyataan, dan mereka akan mengambil beberapa tindakan di antara orang-orang. Ketika hal-hal ini terjadi di depan matamu, bukankah engkau akan dapat melihatnya? Bukankah engkau akan dapat mengenali orang tersebut? Ada orang-orang yang berkata, "Sekalipun aku melihat perwujudan mereka, aku masih tidak tahu bagaimana cara mengenali atau menggolongkan jenis orang ini." Itu mudah ditangani; jenis orang ini memiliki beberapa ciri, dan engkau dapat mengenali mereka melalui ciri-ciri ini. Ciri pertama adalah mereka selalu bertindak sesuai keinginan mereka sendiri dan tidak pernah mencari prinsip-prinsip kebenaran. Apa pun yang mereka lakukan, mereka merencanakannya terlebih dahulu dan bertindak sepenuhnya berdasarkan rencana, alur pemikiran, dan niat mereka sendiri, sepenuhnya berdasarkan keinginan mereka sendiri. Mereka tidak meminta pendapat semua orang, dan tentu saja, mereka terlebih lagi tidak mencari prinsip kebenaran atau tidak bertindak berdasarkan pengaturan kerja. Jika engkau dapat melihat perwujudan ini, bukankah itu berarti setan-setan itu sepenuhnya tersingkap? (Ya.) Ada orang-orang yang berkata, "Mungkin mereka memahami kebenaran dan mengetahui prinsip-prinsip kebenaran, sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan tanpa perlu mendiskusikannya dengan orang lain." Pernyataan ini salah lagi; ini mencerminkan ketidakmampuan untuk mengetahui yang sebenarnya tentang berbagai hal. Bagi engkau semua, hal-hal yang setan katakan dan lakukan merupakan serangkaian rintangan yang sulit. Entah mereka telah meminta pendapat saudara-saudari atau tidak, engkau harus melihat dengan jelas apakah tujuan, motif, titik awal, dan prinsip dari tindakan mereka adalah untuk melindungi reputasi, status, dan harga diri mereka sendiri, atau untuk melindungi pekerjaan gereja, dan apakah hasil akhir yang dicapai adalah melindungi kepentingan rumah Tuhan, dan apakah itu membawa kerugian, bahaya, dan sabotase ataukah membawa manfaat bagi kebanyakan orang. Apa pun yang dilakukan oleh mereka yang bereinkarnasi dari setan, itu selalu untuk melindungi kepentingan mereka sendiri; ini adalah ciri lain dari mereka yang bereinkarnasi dari setan. Di mata mereka, kepentingan mereka adalah di atas segalanya, seperti pedagang yang berbisnis: kepentingan adalah yang terpenting. Kepentingan siapa yang terpenting? Kepentingan setan sendirilah yang terpenting. Jika melakukan sesuatu dapat melindungi kepentingan, harga diri, status, reputasi, atau harta benda dan uang mereka, mereka sama sekali tidak akan menahan diri, tetapi akan melaksanakannya sampai akhir, melakukannya sampai tuntas. Sekalipun para pemimpin tingkat atas atau saudara-saudari menentangnya dan itu tidak dapat dilaksanakan lebih lanjut, dan menemui jalan buntu, mereka tetap akan menggunakan taktik memutar, mencoba segala cara untuk melenyapkan semua lawan dan menyingkirkan semua hambatan, untuk melanjutkan apa yang ingin mereka lakukan. Mereka sama sekali tidak akan menahan diri; yang mereka lindungi hanyalah kepentingan mereka sendiri. Kini engkau dapat melihat hal ini dengan jelas: Entah itu rencana, atau sarana, atau cara, atau langkah-langkah yang mereka rancangkan, rencanakan, dan reka-rekakan, semua hal ini telah diperhitungkan dalam pikiran mereka; yang mereka pikirkan hanyalah kepentingan, dan pikiran mereka dipenuhi dengan pemikiran tentang kepentingan; siapa yang akan dimanfaatkan, siapa yang akan didekati, siapa yang akan dijauhi, siapa yang akan didukung, siapa yang akan ditentang, siapa yang akan diberhentikan—mereka menyusun strategi mengenai semua hal ini berdasarkan kepentingan mereka. Jika, dalam melakukan pekerjaan dan melaksanakan tugasnya, mereka mencapai titik ini, berarti mereka adalah antikristus, para setan yang memperlihatkan diri mereka yang sebenarnya. Orang-orang semacam itu sangat sulit dipahami dan penuh perhitungan; mereka memikirkan hal-hal ini setiap hari. Jika mereka ingin memahami sepenuhnya semua orang di dalam gereja, berapa lama waktu yang dibutuhkan? Hanya setelah mereka memiliki pemahaman yang sangat jelas tentang situasi semua anggota gereja, tentang masalah dan kesulitan nyata setiap orang, dan waktunya telah tiba, barulah mereka mulai bertindak, melakukan apa pun yang mereka inginkan—mereka tidak memberi kelonggaran kepada siapa pun, dan tak seorang pun dapat menghalangi mereka. Mereka mengurus urusan mereka sendiri dengan berkedok melakukan pekerjaan gereja, berusaha untuk mendapatkan keuntungan bagi diri mereka sendiri. Pada akhirnya, pekerjaan gereja dan jalan masuk kehidupan saudara-saudarilah yang menderita kerugian. Mereka mencapai tujuan mereka untuk menjadikan pemuasan kepentingan pribadi mereka sebagai yang terpenting dengan mengorbankan jalan masuk kehidupan semua saudara-saudari dan kepentingan rumah Tuhan. Pada titik ini, bukankah engkau dapat melihat mereka dengan jelas? Dinilai dari cara mereka melakukan sesuatu dan hasil akhirnya, mereka adalah para setan; mereka bukan manusia. Sepanjang hari mereka tampak sangat sedikit bicara dan jarang mengungkapkan pandangan mereka, tetapi sebenarnya mereka menghabiskan setiap hari untuk memikirkan bagaimana bertindak agar mereka dapat memperoleh keuntungan. Meskipun di luarnya, mereka terlihat cukup tenang, cukup bermartabat, cukup lembut, dan cukup berperilaku baik, serta tidak banyak bicara, di dalam hatinya, hati mereka bergejolak, seperti lautan yang mengamuk. Mereka memahami hal-hal ini sepenuhnya, dan mereka kemudian melaksanakan rencana yang telah mereka pikirkan, dan hasil akhirnya adalah mereka berhasil tepat seperti yang mereka rencanakan. Bukankah inilah pekerjaan setan? (Ya.) Ini adalah pekerjaan setan. Pada saat ini, bukankah engkau mampu mengetahui yang sebenarnya tentang diri mereka?

Masalah besar semacam ini yang muncul dalam pekerjaan penginjilan tahun lalu berkaitan langsung dengan beberapa setan, berkaitan langsung dengan tindakan para setan. Setan-setan itu tidak pernah mencari prinsip kebenaran ketika mereka bertindak. Setelah Yang di Atas menugaskan pekerjaan, mereka segera menerimanya secara langsung, tetapi ketika mereka pergi untuk bekerja di gereja-gereja, mereka justru berperilaku tidak terkendali dan melakukan hal-hal buruk. Mereka tidak melindungi kepentingan rumah Tuhan, dan akibatnya persembahan milik Tuhan dirugikan, pekerjaan penginjilan dirugikan, dan kehidupan bergereja dirugikan; kerugian diderita di beberapa bidang, dan mereka juga menyebabkan kekacauan dalam pekerjaan gereja. Engkau mungkin tidak mampu mengetahui yang sebenarnya tentang apa yang setan pikirkan, juga tidak tahu apakah mereka telah mencari prinsip. Namun, ketika mereka bertindak, dan engkau melihat tanda pertama, engkau akan tahu bahwa metode dan sumber dari tindakan mereka salah, bahwa mereka sepenuhnya sedang memamerkan diri, melakukan segala sesuatu berdasarkan keinginan mereka sendiri, dan bertindak sewenang-wenang serta semaunya dan sedang membangun kerajaan mereka sendiri. Selain itu, gerombolan setan saling melindungi; tak satu pun dari mereka melindungi kepentingan rumah Tuhan. Apa pun yang dilakukan setan-setan besar, para pengikut dan setan-setan kecil berusaha keras untuk menyanjung dan memuja mereka. Setan-setan besar bertindak gegabah dan semaunya, dan setan-setan kecil mengikutinya, serta menjilat kepada mereka—mereka bekerja sama dengan erat satu sama lain. Ada orang-orang yang berkata mereka masih belum bisa mengetahui yang sebenarnya tentang fakta bahwa esensi yang seseorang miliki adalah esensi setan. Dalam hal ini, lihatlah natur dari sesuatu yang mereka lakukan dan akibatnya. Jika natur dan akibatnya sangat serius, maka orang dapat yakin bahwa itu adalah pekerjaan setan. Contohnya, mengenai masalah pelaporan angka palsu tentang jumlah orang yang didapatkan dalam pemberitaan Injil, ada orang-orang yang berkata, "Bukankah pelaporan angka palsu bertentangan dengan prinsip? Kita harus melaporkan angka yang sebenarnya; berapa pun orang yang diperoleh, sebanyak itulah yang harus kita laporkan. Bagaimana mungkin kita berbohong dalam laporan kita? Bagaimana mungkin kita melaporkan seribu padahal hanya mendapatkan seratus orang, atau sepuluh ribu padahal hanya mendapatkan seribu orang?" Apa yang dikatakan salah seorang dari pemimpin palsu ini? "Engkau harus melaporkannya seperti ini; semua orang melaporkannya seperti ini. Ini adalah aliran Roh Kudus!" Dapatkah engkau semua mengenali pernyataan ini? Melaporkan angka yang palsu dan direkayasa jelas merupakan upaya untuk menipu Tuhan. Bagaimana mungkin itu adalah aliran Roh Kudus? Ini adalah tren jahat. Roh Kudus tidak pernah menyuruh orang untuk berbohong atau melaporkan angka palsu; hanya setan yang dapat mengatakan hal-hal semacam itu. Dapatkah engkau semua mengenali hal ini? Karena pemimpin palsu itu mampu mengucapkan kata-kata yang tidak masuk akal seperti itu, dia bukanlah orang normal; pemimpin palsu itu juga termasuk dalam golongan setan. Dapatkah engkau semua mengetahui yang sebenarnya tentang hal ini? Dapatkah engkau semua mengenali bahwa perkataan seperti itu diucapkan oleh setan? Hanya para setan dan Iblis yang dapat mengatakan hal-hal semacam itu. Jika engkau semua tidak mampu mengetahui yang sebenarnya tentang hal ini, berarti engkau semua terlalu kurang dalam kemampuan untuk membedakan. Jika mereka yang bereinkarnasi dari binatang tidak mampu mengetahui yang sebenarnya tentang hal ini, itu agak dapat dimaafkan, karena mereka bukan manusia; mereka tidak memiliki roh manusia. Jika engkau benar-benar memiliki kemampuan untuk membedakan dan mengetahui yang sebenarnya tentang hal ini, sudahkah engkau memenuhi tanggung jawabmu? Sudahkah engkau bangkit untuk menghentikan dan menyingkapkan masalah ini? Misalkan engkau berkata, "Aku telah mengetahui yang sebenarnya tentang hal ini, tetapi perkataanku tidak berbobot karena statusku yang rendah, dan aku lemah dan seorang diri; aku tidak berani menghentikan atau menyingkapkannya!" Dalam hal ini, engkau adalah pengecut yang tidak berguna! Engkau belum tetap teguh pada pendirianmu dan belum tetap teguh dalam kesaksianmu; engkau bukan hamba Tuhan yang setia, engkau belum memenuhi tanggung jawab sebagai manusia. Engkau hanyalah orang yang bingung, pengecut yang tidak berguna. Katakan kepada-Ku, apakah Tuhan menyukai pengecut yang tidak berguna? (Tidak.) Tuhan mengaruniakan hidup kepadamu, memberimu kebenaran, dan melindungimu dari Iblis yang mencelakakan dirimu dalam kehidupanmu sehari-hari. Namun, engkau ternyata tidak menerima kebenaran dan justru mengikuti Iblis dalam melakukan kejahatan, hidup di antara para setan, dan membiarkan Iblis mencelakakan dirimu. Engkau melihat wajah asli Iblis dengan jelas, tetapi tidak menyingkapkannya. Itu sama saja dengan mencari masalah; engkau pantas dikelabui oleh Iblis. Tuhan membekalimu dengan kebenaran agar engkau dapat bertumbuh dalam kemampuan untuk membedakan. Jika engkau memiliki kemampuan untuk membedakan tetapi masih berpura-pura tuli dan bisu, tidak bangkit untuk menyingkapkan para pemimpin palsu dan antikristus, berarti engkau adalah pengecut yang tidak berguna! Engkau belum memenuhi tanggung jawab yang seharusnya ditanggung manusia; engkau lalai dalam tanggung jawabmu, engkau adalah sampah, pengecut yang tidak berguna, pendompleng, orang yang tidak berguna! Para setan memaksa orang untuk melaporkan angka palsu dalam pemberitaan Injil—penerapan ini seharusnya cukup jelas dan tidak sulit untuk dikenali. Misalkan seseorang menendang atau memukulmu. Engkau tidak tahu mengapa mereka memperlakukanmu seperti ini dan tidak dapat mengenali apa maksudnya melakukan hal itu. Lalu mereka menusuk lehermu dengan pisau, dan barulah engkau menyadari, "Mereka sedang berusaha membunuhku!" Katakan kepada-Ku, seberapa bodoh dirimu? Mereka menendangmu dengan berniat jahat, tetapi engkau bahkan tidak menyadari bahwa mereka adalah orang jahat, dan engkau masih mencoba bernalar dengan mereka, "Aku tidak menyinggungmu, mengapa engkau menendangku? Apakah kau memiliki kemanusiaan?" Jika mereka menendangmu tanpa alasan, bukankah mereka orang jahat? Adakah gunanya bernalar dengan orang jahat? Jika mereka mendatangimu dengan pisau, penyesalan sudah terlambat. Saat engkau berteriak minta tolong, itu sudah terlambat; hidupmu akan berakhir. Lihatlah betapa kecilnya tingkat pertumbuhanmu, betapa bodohnya dirimu! Saat menghadapi Iblis, engkau harus mengambil inisiatif untuk menyerang, jangan pasif. Kalau engkau selalu pasif, hanya bereaksi dan berseru kepada Tuhan untuk menyelamatkanmu ketika Iblis hendak mengambil nyawamu, itu terlalu pasif, terlalu bebal! Tuhan tidak menyukai orang-orang semacam itu.

Ada orang-orang yang melaporkan masalah tentang pemimpin palsu dan antikristus dengan cara yang sangat berbelit-belit. Mereka tidak berani melaporkannya di gereja lokal mereka, dan sebaliknya pergi ke gereja-gereja di daerah lain untuk melakukannya, karena takut seseorang di daerah mereka akan menyebarkan berita, dan orang-orang jahat akan mengetahuinya serta menyiksa mereka. Orang-orang ini memiliki tingkat pertumbuhan yang sekecil itu. Engkau percaya kepada Tuhan, tetapi engkau begitu takut kepada orang jahat dan para setan? Apakah para setan memiliki kuasa yang sedemikian besarnya? Mampukah setan mencabut nyawamu? Apakah takdirmu ada di tangan setan? Mengapa engkau begitu takut kepada mereka? Mereka hanyalah orang jahat; apa yang dapat mereka lakukan terhadapmu? Bahkan dalam skenario terburuk pun, negara ini memiliki hukum—apa yang kautakutkan? Ini bukan Tiongkok di mana para setan merajalela; ini adalah negara demokrasi yang berada di bawah aturan hukum. Belum lagi fakta bahwa engkau memiliki saudara-saudari di gereja—apa yang dapat dilakukan orang-orang jahat itu terhadapmu? Ada orang-orang yang menjadi setakut ini hanya karena melaporkan para pemimpin dan pekerja yang bermasalah. Masalahnya bukan karena mereka memiliki iman yang kecil; ini karena mereka adalah para pengecut dan orang-orang cengeng tak berguna yang bahkan tak pantas untuk hidup! Napas yang Tuhan berikan kepadamu terbuang sia-sia; memberikannya kepada binatang akan lebih baik. Bahkan binatang, ketika ditekan, mampu menggigit seseorang. Engkau masih hidup tetapi bahkan tidak memiliki ketabahan yang sedikit ini; engkau terlalu pengecut! Meskipun tidak berani melawan orang jahat secara langsung ketika bertemu dengan mereka, ada orang-orang yang menggunakan hikmat untuk melindungi pekerjaan gereja. Mereka melaporkan masalah orang jahat kepada atasan dan bergabung dengan mereka yang mencintai kebenaran untuk memberhentikan orang-orang jahat itu dari jabatan mereka. Mereka memiliki tekad seperti ini: "Kau adalah orang jahat, tetapi aku tidak takut kepadamu. Aku tidak akan membiarkanmu berbuat jahat untuk mengganggu dan menyabotase pekerjaan rumah Tuhan. Aku tidak akan membiarkanmu mendapatkan apa yang kauinginkan. Aku akan mempertaruhkan nyawaku untuk melawanmu—apa yang dapat kaulakukan terhadapku? Paling-paling, kau akan mencabut nyawaku, tetapi selama aku masih bernapas, aku akan melawanmu sampai akhir!" Apakah engkau semua memiliki iman seperti ini? Para pengecut yang tidak berguna itu tidak memiliki iman seperti ini. Ketika mereka melihat para setan mengganggu pekerjaan gereja, di dalam hatinya, mereka tahu bahwa ini salah, bahwa mereka adalah para setan dan antikristus yang sedang melakukan kejahatan. Namun mereka berpikir, "Aku tidak mampu menyingkapkan atau melaporkan mereka; aku seharusnya tidak membuat diriku mendapat masalah. Makin sedikit masalah, makin baik; melindungi diri sendiri sangatlah penting. Jika aku diusir dari gereja oleh orang jahat karena menyingkapkan mereka, dan aku bahkan kehilangan kesempatan untuk percaya kepada Tuhan dan mencapai keselamatan, dan aku bahkan tidak dapat melaksanakan tugasku, bukankah aku akan disingkirkan sepenuhnya?" Mereka tidak berani menyingkapkan orang jahat, sangat takut akan pembalasan mereka. Jadi, ketika si naga merah yang sangat besar dengan gila-gilaan menindas dan menganiaya umat pilihan Tuhan, mereka tentu juga takut, dan jika tertangkap, mereka pasti akan menjadi Yudas dan mengkhianati Tuhan. Jadi, jika engkau takut kepada orang jahat di gereja, dan tidak berani menyingkapkan mereka ketika engkau melihat mereka melakukan kejahatan, bukankah ini sama saja dengan menyerah kepada Iblis? Tuhan membekalimu dengan kebenaran, memberimu iman, dan telah melindungimu serta menjagamu tetap hidup sampai sekarang. Engkau menghirup napas yang Tuhan berikan kepadamu, menikmati kebenaran yang Dia berikan kepadamu, dan menikmati kasih karunia-Nya. Engkau memiliki kondisi kehidupan bergereja yang begitu baik dan hidup dengan cukup nyaman. Namun, ketika ada orang jahat yang menyebabkan gangguan di rumah Tuhan, engkau melihat dan mengenali hal ini, tetapi engkau tidak berani mengucapkan sepatah kata pun, engkau bahkan tidak berani bernapas dengan berat—makhluk macam apa engkau ini? Engkau bahkan tidak pantas untuk hidup! Engkau tidak melaporkan masalah di gereja lokalmu kepada para pemimpin setempat, tetapi sebaliknya pergi ke gereja-gereja di daerah lain untuk melaporkan mereka. Dengan pola pikir yang picik dan pengecut seperti ini, dapatkah engkau mencapai hal-hal besar? Namun, engkau berkata bahwa engkau ingin menjadi kesaksian bagi Tuhan dan menjadi pemenang—engkau bukanlah apa-apa, engkau lebih buruk daripada binatang buas! Seekor anjing pun tahu bahwa dia harus melindungi tuannya. Jika orang asing datang, anjing menggonggong sekuat tenaga, takut akan ancaman terhadap keselamatan tuannya. Beberapa anjing tidaklah besar dan dapat dijatuhkan ke tanah hanya dengan satu tendangan, tetapi mereka tidak takut dan tetap menggonggong dengan sekuat tenaga—mereka melakukannya untuk melindungi tuannya. Ada anjing yang bahkan mempertaruhkan nyawa untuk melindungi tuannya. Orang-orang ini bahkan tidak memiliki iman yang sekecil ini dan lebih tidak setia dibandingkan anjing penjaga terhadap tuannya—mereka semua adalah orang-orang celaka yang tidak berguna! Mereka menikmati kasih karunia dan pemeliharaan Tuhan dengan cuma-cuma, tanpa memberi imbalan apa pun, dan bahkan menganggap remeh dengan berpikir bahwa Tuhan sudah seharusnya mengasihi manusia dan menunjukkan belas kasihan kepada mereka. Ketika melihat pekerjaan gereja diganggu dan disabotase, di dalam hatinya, mereka tidak merasa sedih. Ini berarti mereka lebih buruk daripada binatang buas, jauh lebih buruk daripada anjing penjaga. Apa yang harus kaulakukan ketika kelak engkau bertemu kembali dengan para setan? Jika engkau tidak mampu mengetahui yang sebenarnya tentang mereka, dan tidak tahu hal buruk apa yang mereka rencanakan saat mereka tersenyum, atau niat jahat apa yang tersembunyi di balik tatapan mata mereka, maka engkau dapat mengamati mereka terlebih dahulu. Carilah orang yang dapat diandalkan untuk mengawasi mereka, dan lihatlah apa yang mereka katakan dan lakukan secara rahasia, dan apa yang mereka rencanakan bersama kaki tangan mereka. Engkau harus menghentikan semua rencana dan siasat mereka dari sejak awal, tidak membiarkannya berhasil, dan tidak membiarkan kepentingan rumah Tuhan menderita kerugian. Ada orang-orang yang memiliki tekad seperti ini: "Aku harus menjaga pintu gerbang rumah Tuhan dengan baik, aku harus menjadi anjing penjaga yang baik. Aku tidak tahu bagaimana orang lain akan memperlakukan masalah ini, tetapi bagiku, aku tidak akan mengabaikannya; aku akan melawan para setan sampai akhir!" Ini disebut kesetiaan kepada Tuhan; ini bukan berarti mereka sedang berusaha membuktikan seberapa mampunya diri mereka. "Aku akan mengandalkan Tuhan untuk melakukan hal ini; tak seorang setan pun bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan atau berhasil selama ada aku di sini! Aku akan menjaga pintu gerbang rumah Tuhan, melindungi saudara-saudari, melindungi kepentingan rumah Tuhan, dan menjaga pekerjaan rumah Tuhan. Tak seorang pun boleh menyebabkan gangguan atau melakukan sabotase—jika aku melihat siapa pun melakukan hal-hal itu, aku tidak akan bersikap lunak terhadap mereka. Jika mereka harus diberhentikan, mereka akan diberhentikan, jika mereka harus diusir, mereka akan diusir, dan jika mereka harus dikeluarkan, mereka akan dikeluarkan. Aku sama sekali tidak akan menahan diri!" Apakah engkau semua memiliki iman seperti ini? (Ya.) Jika engkau cukup mampu dalam hal melawan manusia atau binatang, tetapi ketika engkau harus melawan para setan, engkau menjadi gentar dan takut, lalu engkau mundur ke dalam cangkangmu seperti kura-kura, maka Tuhan berkata engkau sudah tamat, engkau tidak berguna, engkau tidak akan dapat memperoleh kebenaran, dan engkau tidak dapat memperoleh keselamatan. Melawan setan adalah pertempuran yang sesungguhnya; ini adalah pertempuran untuk menjadi kesaksian bagi Tuhan. Ini adalah pertempuran yang harus dihadapi oleh para pemenang, orang kudus, dan pengikut Tuhan, pendirian yang harus mereka ambil, serta tekad dan ketetapan hati yang harus mereka miliki. "Melawan setan sampai akhir! Pilihannya antara mereka atau aku! Aku sama sekali tidak akan takut, aku sama sekali tidak akan mundur, dan aku sama sekali tidak akan putus asa!" Apakah engkau semua memiliki tekad seperti ini? (Sekarang kami memilikinya.)

Ada orang-orang yang tingkat pertumbuhannya terlalu kecil. Ketika bertemu dengan orang-orang yang berkuasa dan memiliki status, terutama mereka yang berpenampilan garang, berpengalaman, dan sangat licik, serta berbahaya dan curang, di dalam hatinya, mereka merasa takut. Meskipun tahu betul bahwa orang-orang ini adalah para setan, mereka tetap bersikeras menyanjung, membujuk, dan menyesuaikan diri dengan mereka, tidak berani menyinggung mereka sedikit pun, apalagi menyingkapkan mereka. Ketika bertemu para setan dan Iblis, mereka tidak berani menjunjung tinggi prinsip apa pun, dan mereka juga sama sekali tidak memiliki kepatutan orang kudus. Bahkan ada orang-orang yang berkata, "Kita harus menyesuaikan diri dengan orang-orang ini dan membangun hubungan baik dengan mereka, jika tidak, pekerjaan gereja tidak dapat berkembang." Jelas, orang-orang ini tidak berfungsi mencapai tujuan yang baik di rumah Tuhan, dan jelas, mereka adalah orang-orang yang tergolong setan dan antikristus, dan orang-orang yang harus diusir atau dikeluarkan, tetapi ada orang-orang yang menoleransi mereka. Orang-orang ini merasa bahwa mereka tidak mampu mengalahkan orang-orang tersebut; di dalam hatinya, mereka takut dan gentar, mengkhawatirkan situasi mereka sendiri, dan khawatir akan dikucilkan atau diganggu oleh mereka. Mereka tidak memiliki hikmat untuk menghadapi orang-orang itu, mereka tidak memiliki tingkat pertumbuhan yang cukup untuk melawan mereka, dan mereka berulang kali mundur, dan berulang kali menyerah dan berkompromi. Akibatnya, tiga bulan berlalu, lalu enam bulan, dan pekerjaan gereja berakhir dalam keadaan lumpuh, dan kehidupan bergereja akhirnya menjadi kacau-balau. Mereka jelas melihat orang-orang jahat dan para setan ini menyebabkan gangguan, mereka melihat para penindas lokal ini merajalela di gereja, tetapi mereka tidak berani menyingkapkan atau menangani mereka, takut membahayakan keselamatan, status, reputasi, dan kepentingan mereka sendiri. Mengapa status, reputasi, dan keselamatan pribadimu bisa begitu penting? Bukankah bagian dari pekerjaan apa pun di rumah Tuhan lebih penting daripada kehidupan kecilmu itu? Sekalipun, dalam skenario terburuk, engkau mengambil beberapa risiko karena kesetiaan kepada Tuhan, bukankah Tuhan akan melindungimu? Jika engkau menggunakan hikmat dan bertindak berdasarkan prinsip untuk melindungi kepentingan rumah Tuhan, akankah Tuhan menyerahkanmu kepada para Iblis agar mereka menganiaya dan menyakitimu sekehendak hati mereka? (Tidak.) Tuhan sangat menyayangi orang semacam ini, Dia tidak akan pernah cukup menyayangi mereka; bagaimana mungkin Dia menyerahkanmu kepada para Iblis? Imanmu terlalu kecil. Engkau sama seperti Petrus pada waktu itu—Tuhan Yesus memanggilnya dari laut, berkata, "Datanglah," yang berarti Petrus harus berjalan di atas air seolah-olah itu tanah datar, tetapi makin Petrus berjalan, makin dia merasa takut dan kehilangan iman kepada Tuhan. Jika Tuhan memintamu untuk datang, Dia telah berjanji kepadamu dan pasti mampu melindungimu; Dia tidak akan membiarkanmu menghadapi bahaya. Sekalipun hidupmu dalam bahaya, bagaimana seharusnya engkau menyikapi hal ini? Bukankah engkau hanya perlu dengan rela memercayakan hidupmu kepada Tuhan? Apa masalahnya? Apakah setan benar-benar sedemikian menakutkan? Si naga merah yang sangat besar menindas dan menangkap orang-orang percaya, tetapi engkau mampu bertahan dalam imanmu; lingkungan yang keras semacam itu tidak membuatmu gentar. Namun, ketika beberapa setan kecil muncul di gereja, engkau menjadi begitu takut sehingga engkau langsung mundur ke dalam cangkangmu, dan merasa terdorong untuk mengikuti mereka dalam melakukan kejahatan. Bukankah ini berarti kehilangan kesaksianmu? (Ya.) Dapat dikatakan bahwa para setan yang mendapatkan apa yang mereka inginkan di beberapa gereja dan di lingkungan kerja tertentu, yang membuat pekerjaan gereja menjadi sedemikian kacau dan membuatnya berantakan sesuai yang diharapkannya, yang menyebabkan saudara-saudari tidak memiliki lingkungan yang sesuai untuk melaksanakan tugas mereka, itu berkaitan dengan adanya beberapa orang yang mampu mengetahui yang sebenarnya tentang para setan ini tetapi tidak melawan mereka, dan justru berkompromi dengan para setan dan Iblis ini untuk melindungi diri mereka sendiri. Dapat dikatakan bahwa orang-orang ini dengan sengaja membiarkan para setan melakukan kejahatan dan mengganggu pekerjaan gereja. Jika engkau mengetahui yang sebenarnya tentang para setan yang mengganggu pekerjaan gereja tetapi tidak melawan atau menyingkapkan mereka, bukankah ini berarti membiarkan para setan melakukan kejahatan? Jika, setelah menemukan adanya setan yang melakukan kejahatan, engkau segera menyingkapkan, menangani, dan menghentikan mereka, maka kerugian dapat dikurangi dan kekacauan dapat dikurangi hingga taraf tertentu. Bukankah ini bermanfaat bagi pekerjaan rumah Tuhan maupun bagi jalan masuk kehidupan saudara-saudari? Jadi mengapa engkau tidak melakukannya? Jika engkau tidak melakukannya, engkau tidak memiliki kesetiaan kepada Tuhan. Entah engkau seorang pemimpin atau pekerja di tingkat mana pun, atau seorang pengikut biasa, selama engkau mampu mengetahui yang sebenarnya tentang para setan yang berbuat jahat dan mengganggu pekerjaan gereja tetapi tidak menyingkapkan mereka demi melindungi kepentingan rumah Tuhan, berarti engkau belum tetap teguh dalam kesaksianmu, engkau adalah orang yang bingung, dan engkau tidak pantas untuk hidup! Engkau belum memenuhi tanggung jawab sebagai manusia, jadi engkau tidak pantas untuk menghirup napas yang telah Tuhan berikan kepadamu. Apakah engkau mengerti? (Kami mengerti.) Apa yang harus orang lakukan dalam hal ini? Setan macam apa pun yang kauhadapi—entah yang menyimpang, jahat, berbahaya, kejam, atau licik—dan apa pun tujuan mereka, selama engkau melihat mereka mengganggu pekerjaan gereja dan engkau mengenalinya, engkau harus bangkit untuk menyingkapkan dan menghentikan mereka. Di sinilah letak tanggung jawabmu. Ada orang yang berkata, "Aku tidak tahu harus berkata apa untuk menghentikan mereka." Jika demikian, berdoalah kepada Tuhan dan perlakukan mereka dengan cara yang bijaksana. Untuk saat ini, jangan memprovokasi mereka; jangan memprovokasi mereka dengan menyingkapkan mereka secara langsung. Sebaliknya, berusahalah melakukan segala cara untuk menghentikan mereka agar tidak berhasil dalam siasat dan tujuan mereka. Pertama-tama, lindungilah pekerjaan gereja semaksimal mungkin dan pastikan kepentingan rumah Tuhan terlindungi. Kemudian, carilah kesempatan untuk berkonsultasi dengan mereka yang memahami kebenaran, atau dengan para pemimpin dan pekerja, tentang cara yang paling tepat untuk menangani setan itu. Pekerjaan ini harus dilakukan dengan berhikmat. Di satu sisi, engkau harus melawan Iblis, menghentikan perbuatan jahat para Iblis dan setan, membantu saudara-saudari memperoleh kemampuan mengenali, serta melindungi saudara-saudari dan pekerjaan rumah Tuhan. Di sisi lain, engkau juga harus melindungi dirimu sendiri semaksimal mungkin. Jika benar-benar perlu bagimu untuk menghadapi bahaya atau kesulitan, maka engkau harus melakukannya sebagai tugas yang wajib kaulaksanakan, tanpa memikirkan jalan keluar atau keselamatanmu sendiri. Ini karena kebutuhan pekerjaan gereja dan di situlah letak tanggung jawabmu. Engkau harus melakukannya, dan sudah seharusnya melakukannya; jika tidak, engkau tidak akan layak menerima hidup yang telah Tuhan berikan kepadamu, dan perbekalan yang telah Dia berikan bagimu selama bertahun-tahun. Bukankah benar demikian? (Ya.) Semua orang haruslah memiliki pendirian seperti ini dalam hal memperlakukan para setan. Engkau adalah makhluk ciptaan yang diciptakan oleh tangan Tuhan. Entah engkau termasuk golongan manusia atau golongan makhluk hidup lainnya, selama identitasmu saat ini adalah manusia, manusia ciptaan, engkau harus memikul tanggung jawab sebagai manusia ciptaan, engkau tidak boleh melalaikannya. Misalkan engkau mengetahui bahwa seseorang sedang mencuri persembahan tetapi engkau tidak peduli, juga tidak bertanya tentang hal itu, dengan berkata, "Aku takut menyinggung orang itu. Jika aku menyingkapkan dan menyinggungnya, dia tidak hanya akan mempersulit aku di belakangku, tetapi dia juga tidak akan pernah melepaskannya. Dia itu orang jahat! Aku tidak berani menyingkapkan atau melaporkannya!" Dalam hal ini, hidupmu sudah tamat, engkau adalah pengecut yang tidak berguna, dan engkau telah gagal memenuhi tanggung jawabmu. Jadi, apa yang harus kaulakukan jika engkau ingin memenuhi tanggung jawabmu? Carilah kesempatan untuk menulis surat kepada pemimpinmu, jangan cantumkan namamu, dan nyatakan fakta-faktanya dengan jelas agar pemimpin tahu dan dapat segera menangani dan menghentikan hal ini, dan dengan demikian melindungi persembahan dari kerugian. Pemimpin tersebut tidak perlu tahu siapa yang melaporkan; cukup Tuhan yang tahu. Jadi, prinsip apa yang harus dijunjung tinggi dalam hal melindungi persembahan? Apa mentalitas yang benar? Yaitu melindungi persembahan dari kerugian dan tidak membiarkan orang jahat berhasil. Inilah tanggung jawabmu. Rumah Tuhan tidak meminta semua orang untuk mengambil risiko demi melindungi kepentingannya, demi melindungi saudara-saudari, melindungi pekerjaannya, dan melindungi persembahan milik Tuhan; rumah Tuhan tidak meminta engkau semua untuk menyinggung orang lain atau menempatkan diri dalam situasi sulit demi hal ini. Bukan itu yang rumah Tuhan maksudkan. Jika engkau takut kepada orang jahat atau takut menyinggung orang lain, engkau dapat melaporkan masalah secara anonim; engkau juga dapat menyingkapkan orang jahat dan para setan secara anonim. Dengan cara itu, meskipun engkau tidak mencantumkan namamu, engkau tetap telah memenuhi tanggung jawab dan kewajibanmu, serta tidak melalaikan tanggung jawabmu. Jika engkau mampu melakukan hal ini, berarti engkau tidak melalaikan tanggung jawabmu. Ini karena engkau memiliki hati seperti ini, merasa bahwa di sinilah letak tanggung jawabmu, dan bahwa engkau harus memenuhi tanggung jawab ini, melindungi pekerjaan rumah Tuhan dan melindungi kepentingannya. Ini adalah perbuatan baik, dan Tuhan akan mengingatnya. Berikut adalah kebenaran yang jelas bagi engkau semua: Tidak ada cara yang pasti untuk melawan para setan; mampu mengalahkan setan, melindungi kepentingan rumah Tuhan, melindungi berbagai bagian dari pekerjaan gereja, melindungi kehidupan bergereja, dan melindungi jalan masuk kehidupan saudara-saudari—ini adalah prinsip yang tertinggi. Apakah engkau mengerti? (Kami mengerti.) Tidak ada cara yang pasti untuk melawan para setan; engkau boleh menggunakan metode memangkas mereka, engkau boleh menggunakan metode menyingkapkan mereka, dan tentu saja, engkau juga boleh menggunakan metode memberhentikan mereka dan mengatur ulang tugas mereka, serta metode membicarakan berbagai hal dengan mereka dan menghibur mereka untuk menahan mereka—menggunakan berbagai metode bijaksana untuk membatasi para setan sekaligus melindungi berbagai bagian dari pekerjaan gereja. Inilah yang disebut bijaksana. Di dalam hatimu, engkau tahu bahwa orang-orang ini adalah setan, dan dengan cara apa pun engkau memperlakukan mereka, itu tidak salah, karena mereka bukanlah saudara atau saudari sejati, mereka bukanlah manusia sejati, dan mereka tidak dipilih oleh Tuhan. Mereka telah datang ke rumah Tuhan sebagai hamba-hamba Iblis untuk mengganggu gereja. Engkau haruslah memiliki sikap ini terhadap para setan: "Jika kau datang ke sini untuk menyebabkan gangguan, aku tidak akan bersikap lunak terhadapmu. Jika kau telah datang ke sini untuk menyabotase, itu sama sekali tidak diperbolehkan! Jika kau tidak menimbulkan gangguan atau tidak menyabotase, dan engkau tetap tenang di gereja, Aku akan mengabaikanmu. Namun, begitu kau bertindak atau mengatakan sesuatu, berniat untuk melakukan kejahatan, aku tidak akan bersikap lunak terhadapmu! Apa pun hal buruk yang ingin kaulakukan, apa pun kekeliruan yang ingin kausebarkan, kau harus melewatiku terlebih dahulu—lihat apakah aku akan mengampunimu atau tidak. Jika tidak, jangan pernah berpikir untuk mengganggu pekerjaan gereja!" Inilah sikap dan prinsip yang harus orang miliki dalam cara mereka memperlakukan para setan, dan ini juga merupakan kesaksian yang harus orang diberikan.

Mengapa Tuhan mengungkapkan kebenaran dan membekali manusia dengan kebenaran? Itu adalah agar orang yang percaya kepada Tuhan dapat memperoleh kebenaran sebagai hidup mereka, dan agar orang mampu mengenali para setan, menyingkirkan para setan, dan sepenuhnya memberontak terhadap Iblis, si setan jahat itu. Orang telah mendengar begitu banyak kebenaran dan menerima begitu banyak perbekalan kebenaran, tetapi pada akhirnya, ketika mereka bertemu para setan yang melakukan kejahatan dan menyebabkan gangguan, mereka gagal untuk mengenali para setan itu. Ada orang-orang yang memiliki sedikit kemampuan untuk mengenali setan tetapi tidak berani menyingkapkan mereka, dan terlebih lagi tidak berani menangani mereka—orang-orang semacam ini adalah orang-orang yang tidak berguna. Engkau tidak memiliki kesaksian, dan engkau tidak berpihak kepada Tuhan—engkau telah menghancurkan hati Tuhan. Tujuan orang mengejar dan memahami kebenaran adalah agar mereka menjauhi setan, menolak setan, dan mampu mencapai ketundukan sejati kepada Tuhan, berpihak kepada Tuhan, dan memenuhi amanat Tuhan. Mengenai para setan, setiap kali ditemukan seorang setan, keluarkan setan tersebut, dan setiap kali ditemukan dua setan, keluarkan keduanya, agar gereja tetap murni. Dengan cara ini, para Iblis dan setan akan sepenuhnya dipermalukan dan tidak akan lagi dapat mengganggu pekerjaan gereja. Cara mereka menyebabkan gangguan di dunia sekuler bukanlah urusan kita; tindakan ilegal apa pun yang mereka lakukan, hal-hal buruk apa pun yang mereka lakukan, dan dengan siapa pun mereka bertikai di dunia sekuler, itu tidak ada hubungannya dengan kita. Kita jangan ikut campur dengan hal ini, juga jangan bertanya tentang hal ini, dan kita juga jangan memedulikannya. Namun, hanya ada satu hal: Mereka tidak diperbolehkan menyebabkan gangguan semacam itu di rumah Tuhan, dan mereka harus ditangani, dihentikan, dan dikeluarkan. Pertama, para pemimpin dan pekerja harus memimpin dalam melakukan pekerjaan ini; mereka harus menganggapnya sebagai tanggung jawab yang tidak boleh dilalaikan. Kedua, semua pengawas, pemimpin tim, dan saudara-saudari biasa harus memiliki tingkat pertumbuhan ini dan juga memiliki kesaksian ini. Ada orang-orang yang berkata, "Apakah rumah Tuhan sedang melancarkan semacam gerakan? Apakah ini menyiksa orang?" Ini bukan menyiksa orang; ini adalah menyiksa setan. Menyiksa setan adalah hal yang seharusnya dilakukan; kita tidak menyiksa manusia. Saudara-saudari memperlihatkan kerusakan, tetapi mereka adalah orang-orang yang normal, dan mereka memiliki hati nurani dan nalar, serta standar minimum dalam tindakan dan cara mereka berperilaku. Sekalipun pengejaran mereka akan kebenaran dan jalan masuk kehidupan mereka agak buruk, dan tingkat pertumbuhan mereka kecil serta tidak memiliki banyak kenyataan kebenaran, kita haruslah bersikap toleran dan sabar terhadap mereka, memperlakukan mereka dengan benar, dan menangani mereka berdasarkan prinsip. Namun, prinsip tentang cara memperlakukan setan berbeda. Jika mereka bersedia melakukan pelayanan, kita dapat memanfaatkan mereka untuk melakukan pelayanan. Jika mereka tidak bersedia melakukan pelayanan, kita harus menangani mereka dengan mengeluarkan mereka; kita sama sekali tidak boleh bersikap lunak terhadap mereka! Inilah prinsip untuk memperlakukan para setan. Ketika saudara-saudari memiliki kelemahan atau memperlihatkan watak yang rusak, mereka dapat diampuni dan dimaafkan, serta diperlakukan dengan toleransi dan pengertian. Namun, setan bukanlah saudara-saudari. Jika mereka hanya mengatakan beberapa hal negatif atau hal yang tidak bertanggung jawab, tetapi tidak menyebarkan ajaran sesat atau kekeliruan untuk menyesatkan orang, dan mereka tidak menyebabkan kekacauan atau gangguan apa pun, mereka dapat diampuni, dan engkau dapat berpura-pura tidak melihatnya. Jika engkau melihat bahwa mereka akan menimbulkan beberapa masalah dan melakukan kejahatan, dan itu telah mencapai skala tertentu, mereka harus disingkapkan dan dibatasi. Jika mereka tidak dapat dibatasi, langsung saja keluarkan mereka. Para setan menganggap gereja sebagai tempat yang mudah untuk mengacau; mereka berpikir bahwa siapa pun boleh menimbulkan kekacauan di gereja, sama seperti di tengah masyarakat. Mereka salah jika berpikir seperti ini. Gereja adalah tempat bagi umat pilihan Tuhan untuk mengejar kebenaran dan memperoleh keselamatan, bukan tempat bagi para setan untuk menimbulkan kekacauan, juga bukan pula tempat bagi para setan untuk mengurus urusan mereka sendiri atau mewujudkan impian mereka sendiri, dan juga bukan tempat bagi para setan untuk memuaskan ambisi dan keinginan mereka. Begitu para setan memperlihatkan diri mereka yang sebenarnya dan hendak mengurus urusan mereka sendiri, membangun kerajaan mereka sendiri, serta mengganggu dan menyabotase pekerjaan gereja—begitu niat jahat mereka tersingkap—apa yang harus kaulakukan pada saat ini? Bertindaklah berdasarkan prinsip; saudara-saudari harus bangkit dan melawan setan-setan ini, dan mereka sama sekali tidak boleh menunjukkan belas kasihan atau bersikap lunak. Jika engkau selalu bersikap lunak terhadap setan, berarti engkau sedang bersikap kejam terhadap dirimu sendiri. Mereka selalu menyesatkan dan mengganggu orang-orang di gereja, serta menyabotase pekerjaan gereja. Dalam keadaan seperti itu, iman dan pengenalan akan Tuhan yang telah kauperoleh selama bertahun-tahun percaya akan terkuras hanya dalam beberapa hari saja akibat penyesatan dan gangguan dari para setan ini. Oleh karena itu, jika engkau ingin memperoleh kebenaran, engkau harus secara proaktif bangkit untuk melawan dan menentang setan. Ketika engkau melihat niat jahat mereka telah sepenuhnya tersingkap dan wajah mereka yang mengerikan terungkap, engkau harus menyingkapkan mereka dan menggolongkan esensi mereka, lalu mengeluarkan mereka. Bukankah ini yang seharusnya dilakukan oleh umat pilihan Tuhan dan tanggung jawab yang harus mereka penuhi? (Ya.) Inilah tepatnya kesaksian yang seharusnya dimiliki oleh para pemenang. Setiap orang harus memahami hal ini dan tidak pernah melupakannya. Tidak takut kepada para Iblis dan setan bukan berarti memisahkan diri dari mereka sebagai formalitas, melainkan berarti bangkit untuk melawan setan dalam menghadapi masalah-masalah besar tentang yang benar dan yang salah, dalam menghadapi masalah-masalah prinsip, dalam hal memilih jalan yang orang tempuh, dan dalam hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan rumah Tuhan, menghentikan perbuatan jahat mereka, melindungi kepentingan rumah Tuhan, dan menjaga lingkungan yang normal bagi saudara-saudari untuk melaksanakan tugas mereka. Inilah kewajiban setiap umat pilihan Tuhan.

Bukankah kita kurang lebih telah menyelesaikan persekutuan kita tentang kedua perwujudan ini—berbohong sebagai hal yang sudah mendarah daging dan penyimpangan—dari mereka yang memiliki esensi setan? Sudut pandang dan pendirian yang seharusnya orang miliki terhadap orang semacam ini sudah jelas, dan tanggung jawab yang harus orang penuhi juga jelas. Jadi, hal apa yang kauhadapi selanjutnya? Hal selanjutnya adalah bagaimana mengambil perwujudan dan penampakan yang telah kita persekutukan dan mencocokkannya dengan orang-orang ini, dan kemudian mengenali mereka, serta mengetahui yang sebenarnya tentang esensi dari orang semacam ini. Begitu engkau memiliki kemampuan untuk mengenali, di dalam hatimu, engkau akan jelas tentang apa sebenarnya atribut dari berbagai macam orang, prinsip-prinsipmu tentang cara memperlakukan orang lain akan lebih akurat, dan engkau tidak akan melakukan hal-hal yang bodoh atau dungu, atau engkau tidak akan terlalu sering melakukannya. Sekian persekutuan kita hari ini. Sampai jumpa.

27 Januari 2024

Sebelumnya:  Cara Mengejar Kebenaran (12)

Selanjutnya:  Cara Mengejar Kebenaran (14)

Pengaturan

  • Teks
  • Tema

Warna Solid

Tema

Jenis Huruf

Ukuran Huruf

Spasi Baris

Spasi Baris

Lebar laman

Isi

Cari

  • Cari Teks Ini
  • Cari Buku Ini

Connect with us on Messenger