Tuhan Yang Mahakuasa, Kristus akhir zaman, mengungkapkan kebenaran, melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan, dan membekali manusia dengan semua kebenaran yang dibutuhkan agar mereka dapat disucikan dan diselamatkan. Umat pilihan Tuhan telah mendengar suara Tuhan, dibawa ke hadapan takhta Tuhan, menghadiri perjamuan kawin Anak Domba, dan memulai hidup bersama Tuhan dengan berhadapan muka sebagai umat Tuhan pada Zaman Kerajaan. Mereka telah menerima penyiraman, penggembalaan, pewahyuan, dan penghakiman dari firman Tuhan, memperoleh pemahaman baru tentang pekerjaan Tuhan, melihat fakta yang sebenarnya bahwa mereka telah dirusak oleh Iblis, mengalami pertobatan sejati, dan mulai berfokus pada penerapan kebenaran serta mengalami perubahan watak, menghasilkan berbagai kesaksian tentang penyucian dari kerusakan melalui mengalami penghakiman dan hajaran Tuhan. Pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman telah membentuk sekelompok pemenang yang, melalui pengalaman pribadi mereka, menjadi saksi bahwa penghakiman takhta putih yang besar pada akhir zaman telah dimulai!
Kesaksian Pengalaman
9Pelajaran yang Kupetik Setelah Dialihtugaskan
10Apa yang Tersembunyi di Balik Keenggananku untuk Menjadi Pemimpin?
16Yang Kudapatkan Seusai Kegagalan Pahit
19Aku Tidak Lagi Mengejar Uang, Ketenaran dan Keuntungan
20Dengan Bersikap Jujur, Aku Telah Memperoleh Kedamaian dan Sukacita
21Apakah Iman yang Sejati Itu Hanya Mengejar Berkat dan Kasih Karunia?
25Saat Aku Tahu bahwa Ibuku Akan Dikeluarkan
27Mengapa Aku Tidak Berani Menunjukkan Masalah Orang Lain
32Apakah Gagasan bahwa “Wanita Berhias untuk yang Mengaguminya” itu Benar?
33Apa yang Seharusnya Dikejar Manusia dalam Hidup?
35Perenungan tentang Tidak Melakukan Pekerjaan Nyata
36Pelajaran yang Kudapat Setelah Menjadi Buta
38Saat Kudengar Kabar Bahwa Ibuku Sakit Kritis
41Cara Menyikapi Minat dan Hobi Anak
47Renungan dan Pemahaman tentang Sifat Egoisku
50Apakah Mengejar Pengetahuan Menjamin Masa Depan yang Baik?
51Saat Aku Tidak Bisa Berbakti di Sisi Ayahku
55Menunjukkan Masalah itu Beda dengan Menyingkapkan Kekurangan
56Tersadar dari Mimpi untuk Memperoleh Berkat
57Aku Melepaskan Perasaan Berutang Budi kepada Putraku
59Aku Tidak Lagi Khawatir Tidak Dapat Melaksanakan Tugasku dengan Baik di Usia Tua
60Sebuah Pilihan di Lingkungan yang Berbahaya
62Kini Aku Bisa Menyikapi Kemunduran dan Kegagalan dengan Benar
63Apa yang Kuperoleh dari Penugasan Kembali Tugasku
64Penyakitku Adalah Berkat Tuhan
65Akhirnya Aku Menyambut Kedatangan Tuhan Kembali
66Aku Menemukan Masa Depanku yang Sejati
67Pentingnya Memiliki Niat yang Benar dalam Melaksanakan Tugas
68Bagaimana Aku Mengatasi Kebohonganku
71Bagaimana Aku Melepaskan Kekhawatiran akan Penyakit
72Di Balik Mengejar Kepemimpinan
76Akhirnya Aku Keluar dari Bayang-Bayang Rasa Minder
77Tuntutan dan Harapanku pada Anakku Nyatanya Egois
79Bagaimana Aku Melepaskan Diri dari Belenggu Ketenaran dan Keuntungan
80Mengapa Aku Selalu Takut Mengungkapkan Pendapatku
81Pelajaran yang Kupetik Saat Anggota Keluargaku Dikeluarkan
85Tidak Ada Perbedaan Status atau Pangkat dalam Tugas
87Apa yang Kukhawatirkan Saat Menghindari Tugasku
88Aku Telah Terlepas dari Belenggu Ketenaran dan Keuntungan
91Aku Tidak Lagi Hidup dalam Kesalahpahaman karena Pelanggaranku
92Apakah Kebaikan Orang Tua Merupakan Utang yang Takkan Pernah Terbayar?
93Aku Tidak Lagi Mengkhawatirkan Penyakit Istriku
95Bisakah Kebahagiaan Diraih dengan Mengejar Pernikahan yang Sempurna?
98Aku Telah Melepaskan Keinginan akan Status